Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

WHO: Eropa Jadi Episentrum Pandemi Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekarang Eropa menjadi "episentrum" pandemi virus corona (COVID-19) di dunia.

Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/FABRICE COFFRINI
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, GENEVA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekarang Eropa menjadi "episentrum" pandemi virus corona (COVID-19) di dunia.

"Eropa kini telah menjadi pusat dari pandemi," kata Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (14/3/2020).

"Kini banyak kasus infeksi dan kematian terbanyak dilaporkan di Eropa, selain dari China," jelasnya.

Baca: Imbas Corona, Penutupan Pameran Asian Agriculture and Food Forum 2020 di JCC Dipercepat

Virus, yang pertama muncul di China pada bulan Desember lalu, kini telah menewaskan lebih dari 5.000 orang, dan kasus infeksi di seluruh dunia mencapai 134.000, menurut penghitungan AFP.

"Korban tewas melewati 5.000 adalah kejadian yang tragis," tegas Tedros.

Kepala Unit Penyakit darurat WHO Maria Van Kerkhove menegaskan, mustahil untuk memprediksi kapan puncak dari virus ini secara global. "

Baca: Menkes Terawan Sebut 188 WNI ABK World Dream Sebagai Duta Imunitas Corona

"Kami berharap lebih cepat," ucapnya.

Komentar WHO datang ketika negara di Eropa maupun dunia melakukan kebijakan optimal dalam mencegah penyebaran virus corona, termasuk lockdown (penutupan), melarang adanya kegiatan publik, hingga meliburkan sekolah.

Menurut Tedros, semua kebijakan itu akan dapat membantu. Tapi yang perlu dilakukan setiap negara adalah "pendekatan yang komprehensitf".

"Tidak melakukan pengujian, pelacakan kontak orang yang terinfeksi, melakukan karantina secara sendiri-sendiri. Lakukan itu secara bersama-sama," ucapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan