Mensos Akui Ada Tumpang Tindih Data Warga Penerima Bansos Pada Penyaluran Tahap Pertama
Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui masih adanya kendala dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai dan bansos lainnya.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui masih adanya kendala dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai dan bansos lainnya.
Khusunya terkait data warga penerima bansos.
Ia pun berjanji memperbaharui data penerima sehingga penyaluran Bansos tepat sasaran.
Tentunya berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait data warga kurang mampu dan warga terkena dampak Covid-19.
Baca: Menag Imbau Salat Idul Fitri Dilakukan di Rumah, Berikut Panduan Tata Cara Sholat Ied di Rumah
Hal itu disampaikan Juliari usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos IR H Juanda, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020).
"Kami sadar tahap pertama masih ada kekurangan, ada data yang tumpang tindih. Tahap kedua dengan koordinasi lebih baik bisa teratasi lebih baik," kata Juliari.
Juliari pun memastikan, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah terus memperbaharui data penerima Bansos.
Baca: Respons Istana Sikapi Soal Gugatan Terhadap Perppu Corona yang Baru Disetujui DPR
Selain itu, ia mengatakan, pemerintah pusat memberi keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk memperbaharui data penerima Bansos.
"Kami selalu membuka diri kepada Pemda untuk melakukan penyempurnaan. Tahap pertama ada kabupaten kota minta dikembalikan lagi karena ada data yang belum masuk. Cukup banyak kabupaten kota yang menarik kembali karena mungkin ada warga yang terdampak belum masuk," ucap Juliari.
"Tentunya apa yang sudah pemerintah lakukan melalui Bansos tunai dan Bansos sembako masih jauh dari kesempurnaan, kami terus update data dari pemda," tambahnya.
Baca: Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan Tidak Wajar? Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya
Juliari juga berjanji memastikan pembagian bantuan sosial tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu akan dilakukan sebelum hari raya Idul Fitri.
Selain itu, Juliari pemerintah akan segera masuk ke tahap ketiga BLT yakni setelah Lebaran.
"Kami berharap sebelum Lebaran Idul Fitri sebagian besar penerima bansos sudah dua kali menerima bansos tunai dua kali Rp600 ribu," kata Juliari.