Berita Viral
Foto dan Nomor Wanita Disebar Mantan Pacar, Pengamat: Kekerasan pada Perempuan Berbasis Siber Naik
Menanggapi curhatan viral, aktivis SPEK-HAM mengatakan, laporan kekerasan terhadap perempuan berbasis siber meningkat selama empat tahun terakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Curhatan seorang perempuan, yang mengaku foto dan nomornya disebar oleh mantan pacanya tanpa izin, viral di media sosial.
Perempuan itu pun mengaku mendapat banyak pesan, panggilan video, hingga kiriman foto tak senonoh dari nomor-nomor tak dikenal.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kebenaran cerita yang diunggah oleh wanita tersebut.
Namun, terlepas dari itu, Aktivis Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Solo, Fitri Haryani, mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh mantan pacar wanita tersebut termasuk kekerasan terhadap perempuan berbasis siber.

Manajer Divisi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Masyarakat (PPKBM) itu mengatakan pengaduan kekerasan terhadap perempuan berbasis siber memang tengah meningkat selama empat tahun terakhir.
"Dari pengalaman pendampingan SPEK-HAM kurun waktu empat tahun terakhir mulai mengalami peningkatan pengaduan kekerasan terhadap perempuan berbasis siber, yang kemudian arahannya masuk dalam kekerasan seksual di kemudian hari," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (4/6/2020) malam.
Fitri menambahkan, enam bulan terakhir ini, SPEK-HAM menerima laporan 8 kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis siber.
Menurutnya, jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Dalam jangka waktu enam bulan terakhir, kami menerima delapan kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis siber yang pada tahun-tahun sebelumnya belum banyak yang melakukan pelaporan," ujarnya.
Baca: Yayasan Kesehatan Perempuan Minta Pemerintah Mulai Ubah Paradigma Kesehatan Pada 202
Lebih lanjut, Fitri menyampaikan, pihaknya meyakini kekerasan serupa banyak terjadi di tengah masyarakat.
Akan tetapi, hanya sedikit korban yang mau melaporkannya karena mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut termasuk kekerasan.
"Saya yakin bentuk kekerasan tersebut semakin meningkat tetapi belum banyak kesadaran masyarakat untuk melapor."
"Sebagian masyarakat belum menyadari bahwa hal tersebut bagian dari bentuk kekerasan," sambungnya.
Selain itu, Fitri menambahkan, sedikitnya masyarakat yang melapor juga didasari oleh minimnya saksi untuk memproses kasus tersebut.
"Proses upaya untuk mendapatkan keadilan hukum yang minim saksinya membuat masyarakat enggan untuk melapor pada pihak berwajib," ungkapnya.
Korban Disarankan Lapor ke Polres
Lebih lanjut, Fitri pun menyarankan agar perempuan yang menjadi korban dalam kasus serupa untuk melapor pada Polres setempat.
Dengan melapor, Fitri menambahkan, setidaknya perempuan telah melakukan satu langkah berani dalam mengungkapkan kekerasan yang dialami.
"Siapapun perempuan yang mengalami hal tersebut bisa melakukan pelaporan ke pihak berwajib dalam hal ini ada kepolisian," kata Fitri.
"Hal tersebut penting, setidaknya sebagai salah satu langkah untuk perempuan berani mengungkapkan kekerasan yang dialami serta mengupayakan keadilan gender," tambahnya.
Baca: Aktivis Perempuan Tanggapi Video Dugaan Aksi KDRT: Penegakan Hukum Belum Maksimal
Lebih lanjut, Fitri mengungkapkan, kasus seperti ini memang kerapkali tak tertangani.
Hal tersebut biasanya terjadi karena minimnya bukti.
Selain itu, menurut Fitri, dampak psikologis juga belum menjadi perhatian.
"Biasanya kemudian dikarenakan tidak cukup bukti serta dampak psikologis dianggap tidak berpengaruh maka biasanya kasus menguap dengan sendirinya," kata Fitri.
"Selain itu biasanya kasus tersebut kemudian diarahkan pada kasus kriminal biasa seperti masuk dalam kasus pencemaran nama baik sehingga bisa jadi kemudian keadilan hukumnya terduga pelaku hanya mendapatkan hukuman percobaan," sambungnya.
Kendati demikian, Fitri menekankan, ia tetap menyarankan para korban untuk melapor.
Curhatan Viral di Media Sosial
Curhatan seorang wanita yang mengaku foto dan nomor ponselnya disebar tanpa izin oleh mantan kekasihnya viral di media sosial.
Melalui unggahannya di Twitter, wanita tersebut menunjukkan tangkapan layar yang memperlihatkan foto-fotonya diunggah oleh sebuah akun dengan caption yang memperolok dirinya.
Ia juga menceritakan, nomor ponselnya sudah disebarkan melalui aplikasi pesan instan sehingga banyak nomor asing yang menghubunginya.
Bahkan, wanita itu mengaku, ia banyak mendapat pesan dan foto-foto tak senonoh dari nomor-nomor asing tersebut.
Baca: Insiden Wanita Petugas SPBU Ditampar Konsumen Kembali Terjadi: Videonya Viral, Aksi Dikecam Warganet
Awalnya, ia menyebutkan, mantan kekasihnya memang tidak terima ketika ia meminta untuk mengakhiri hubungannya.
Kemudian, ia mengetahui bahwa nomornya telah tersebar dari salah seorang pria yang menghubunginya.
Menurutnya, orang tersebut mengaku mendapatkan nomornya dari sebuah aplikasi pesan instan.
Orang itu pun kemudian dikirimi nomor WhatsApp-nya dan diminta untuk menghubungi.
Curhatan perempuan ini pun sontak viral di media sosial setelah ia unggah pada Rabu (3/6/2020) kemarin.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)