Sabtu, 27 September 2025

Pilkada Solo 2020

Politikus PDIP Beberkan Empat Modal yang Dimiliki Gibran Rakabuming Dalam Pilkada Solo

Andreas Hugo Pareira menyebut Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang menang dalam Pilkada Solo karena didukung beberapa modal.

TRIBUN/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) bersama Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) menghadiri acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyebut Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang menang dalam Pilkada Solo karena beberapa modal yang melekat pada dirinya.

Modal yang dimaksud Andreas adalah modal sosial, politik, dan finansial sebagai seorang kandidat yang akan maju dalam pertarungan politik.

"Modal sosial tentu dikenal tidaknya dia (di masyarakat). Percuma kalau kita mengusung orang yang tidak dikenal, karena pasti tidak akan dipilih," ujar Andreas, dalam diskusi daring 'Pencalonan Gibran : Dinasti Politik atau Kompetensi?', Rabu (22/7/2020).

Baca: Majunya Gibran Disebut Dinasti Politik, Politikus PDIP : Penentuan Akhir Ada di Rakyat 

Sementara modal politik berarti dukungan partai politik, baik dari partai tempatnya bernaung ataupun partai politik lain.

Terbukti beberapa parpol lain sudah menyatakan mendukung Gibran.

"Di PDI Perjuangan seorang calon itu akan sangat mempunyai akselerasi pencalonan yang cepat kalau antara modal sosial dan modal politik ini klop. Dalam arti ketika dia diumumkan di struktur mesin partai ini memberikan respon baik. Paling tidak, tidak menolak dulu. Kalau dua hal ini jalan biasanya kemungkinan menang itu tinggi," ungkapnya.

Selain itu, Gibran juga dinilai memenuhi modal finansial.

Di samping ketiga modal tersebut, yang menjadi perhatian Andreas adalah modal simbolik yang melekat pada diri Gibran.

Baca: Tak Hanya Gibran & Bobby Nasution, Anak Maruf Amin dan Keponakan Prabowo Juga Ramaikan Pilkada 2020

Menurutnya tidak sembarang orang memiliki modal simbolik dan tidak semua orang mempunyai modal simbolik yang cukup kuat di publik.

Posisi Gibran sebagai anak presiden menjadi daya tarik sendiri.

Terutama bagi media-media yang menjadikannya target pemberitaan.

"Apa yang dilakukan media hari ini adalah campaign secara tidak langsung untuk Gibran. Atau anaknya Pak Maruf dan semua yang punya modal simbolik ini. Sehingga kemudian ini akan berakumulasi untuk menjadi elektoral kandidat yang bersangkutan," kata Andreas.

"Partai politik tentu menghitung hal tersebut. Artinya dalam tradisi PDI Perjuangan mencalonkan kandidat itu mencalonkan untuk menang," katanya.

Soal Politik Dinasti

Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, publik tak boleh asal menuduh pencalonan Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai upaya membangun dinasti politik.

Begitu juga dengan pencalonan putri Wakil Presiden Maruf Amin, Nur Azizah, yang diusung PKS dan Partai Demokrat untuk Pilkada Kota Tangerang Selatan.

Baca: Tak Hanya Gibran & Bobby Nasution, Anak Maruf Amin dan Keponakan Prabowo Juga Ramaikan Pilkada 2020

"Penentu final dari para kepala daerah terpilih bukanlah politisi atau parpol tertentu. Penentu final siapa yang memimpin adalah rakyat sendiri lewat mekanisme pemilihan," kata Hasto Kristiyanto saat konferensi pers virtual usai peresmian kantor baru PDIP di 20 wilayah, Rabu (22/7/2020).

Hasto Kristiyato mengajak masyarakat Indonesia melihat praktik politik di negara demokrasi maju seperti Amerika Serikat (AS).

Di mana keluarga George W Bush eksis dalam jagad perpolitikan di negeri itu.

Atas dasar itu, Hasto Kristiyanto menjelaskan pencalonan putra presiden tak mengherankan karena ada sifat alamiah di dalam kehidupan politik.

Baca: Tak Etis Dorong Achmad Purnomo Lawan Gibran, PKS Usahakan Calon Alternatif dari Kader Sendiri

"Jadi bukan karena anak pejabat negara lalu hak politiknya tercabut karena hal tersebut (maju di pilkada, red). Yang penting rakyat yang menentukan dan memiliki kedaulatan di dalam menentukan pemimpinnya," ujar Hasto.

PDIP pun tak menutup kritikan terkait isu dinasti politik.

Proses kaderisasi di PDIP, jelas Hasto, justru harus dimulai dari keluarga sebagaimana pendidikan agama yang dimulai dari keluarga juga.

"Hal yang sama juga berlaku untuk pendidikan politik," kata Hasto.

Baca: PAN Tetap Ingin Pilkada Kota Solo Digelar Meski Gibran Lawan Kotak Kosong

Pemahaman itu yang membuat PDIP terus membuka ruang pengkaderan calon kepala daerah, baik untuk individu yang selama ini beraktivitas di partai maupun yang berasal dari luar partai.

Semuanya itu diramu dengan berbagai pertimbangan, direkomendasikan, kemudian harus mengikuti sekolah calon kepala daerah.

Jelas bahwa Gibran Rakabuming adalah putra Presiden Jokowi.

Tetapi sesuai dengan apa yang tertuang di dalam konstitusi partai, lanjut Hasto, bahwa setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk mencalonkan dan dicalonkan.

"Gibran tidak bisa memilih mau lahir dari mana," kata Hasto.

"Begitu pula proses itu juga dibuka oleh PDI Perjuangan. Yang penting seluruh calon-calon tersebut termasuk Gibran, juga mengikuti seluruh proses kaderisasi kepemimpinan yang disiapkan oleh partai," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan