KLB Gerindra
Kader Gerindra Minta Prabowo Maju Pilpres 2024, Pengamat Sebut Elektabilitasnya Sudah Memudar
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diminta kadernya untuk maju kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2024, setelah gagal pada 2014 dan 2019.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diminta kadernya untuk maju kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2024, setelah gagal pada 2014 dan 2019.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menyebut jalan Prabowo untuk mencapai kemenangan cukup berat, karena elektabilitasnya telah memudar.
"Peluang itu masih ada, namun kalau melihat peta politik ke depan, sepertinya elektabilitas Prabowo tidak sekuat sebelumnya, mengingat Gerindra kini ditinggalkan koalisi pemilih umat muslim," ujar Wasisto saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Minggu (9/8/2029).
Wasisto melihat, pemilih sekarang cenderung menyukai karakter politisi yang merangkak dari bawah dan bukan Jakarta sentris.
Sehingga, Wasisto menyebut para kepala daerah yang berprestasi memiliki peluang besar dipilih masyarakat menjadi pemimpin Indonesia pada 2024.
"Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (berpeluang jadi pemimpin RI)," ucap Wasisto.
Baca: Ramaikan Pilkada Tangsel, Presenter Ramzi Beranikan Diri Hadapi Putri Wapres dan Keponakan Prabowo
Baca: Alasan Ditunjuknya Ahmad Muzani Kembali Jadi Sekjen Partai Gerindra

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diminta kembali maju bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Muzani mengatakan permintaan tersebut datang dari seluruh kader baik dari DPD hingga DPC yang turut serta dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra.
"Partai Gerindra kemudian seluruh DPD dan DPC tadi meminta Pak Prabowo untuk maju dalam Pilpres tahun 2024," ujar Muzani, selepas KLB Partai Gerindra, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Namun, Muzani menyebut Prabowo tak langsung mengambil sikap atas permintaan para jajarannya tersebut. Menurut Muzani, mantan Danjen Kopassus itu akan memutuskan maju tidaknya ke Pilpres 2024 dalam kurun waktu 1-1,5 tahun ke depan.
"Terhadap permintaan yang terakhir ini atau majunya di tahun 2024, Pak Prabowo tadi di hadapan KLB mengatakan bahwa tentang hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau satu setengah tahun," kata dia.