Kamis, 21 Agustus 2025

Kemendikbud: Pandemi Covid-19 Turunkan Tingkat Kecemasan Guru Gunakan Teknologi

Iwan Syahril mengatakan pandemi Covid-19 dapat menghilangkan kecemasan guru dalam menggunakan teknologi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
ist
Iwan Syahril 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril mengatakan pandemi Covid-19 dapat menghilangkan kecemasan guru dalam menggunakan teknologi.

Menurutnya, pandemi memaksa guru untuk menggunakan teknologi untuk pembelajaran.

"Lalu yang ketiga kecemasan terhadap teknologi itu signifikan menurunnya. Seperti sekarang kita melakukan webinar, kayaknya saya nggak pernah melihat sejarahnya. Saya melihat luar biasanya. Pertama ya guru-guru kita belajar gerakan masif," ujar Iwan dalam webinar "Kuliah Umum Pembatik Level 4", Selasa (15/9/2020).

Sebelum pandemi Covid-19, Iwan mengatakan para guru banyak yang enggan untuk memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

Baca: Terus Bertambah, Jenazah Korban Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Mangunjaya Tambun Bekasi

Dirinya mengakui banyak guru yang tidak memiliki kemauan untuk belajar.

Namun, pandemi Covid-19 dapat memaksa para guru untuk beradaptasi dengan teknologi akibat keterbatasan akses untuk pembelajaran.

"Yang tadinya itu agak alergi atau takut gitu cemas begitu ya. Sekarang dengan covid, kita dipaksa dikondisikan nggak punya pilihan. Yang berat itu belajar bukan bisa, nggak bisanya. Tapi maunya itu yang susah. Kemauan itu harganya mahal," ungkap Iwan.

Baca: Depok Mulai Kekurangan Peti Mati untuk Pemakaman Jenazah Korban Covid-19

Iwan menilai kejadian ini merupakan hal yang positif bagi peningkatan kemampuan guru dalam mengadopsi teknologi. Dirinya berharap pasca pandemi Covid-19, para guru terus memanfaatkan teknologi.

Menurut Iwan, sebaiknya pemanfaatan teknologi ini terus dilanjutkan oleh para guru.

"Guru kita luar biasa aja dan itu hal yang sangat positif. Mudah-mudahan momentumnya berlangsung terus," tutur Iwan.

Seperti diketahui, selama masa pandemi Covid-19, sebagian besar sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pemerintah telah memberikan relaksasi kepada sejumlah sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka di wilayah zona hijau dan kuning.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan