Kamis, 14 Agustus 2025

Pemerintah Sudah Kucurkan Rp 203,9 Triliun untuk Perlindungan Sosial saat Pandemi, Ini Rinciannya

Pemerintah Republik Indonesia telah menggelontorkan dana sebesar Rp 203,9 triliun untuk perlindungan sosial. Berikut rinciannya.

Tangkap Layar akun YouTube Tribun Jambi
Ilustrasi uang BLT 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Republik Indonesia telah menggelontorkan dana sebesar Rp 203,9 triliun untuk perlindungan sosial.

Besaran dana tersebutdirealisasikan berbagai program dengan tujuan meringankan beban ekonomi masyarakat lapis bawah.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan acara Muktamar IV Parmusi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020).

“Baik itu PKH, BNPT Sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Prakerja, BLT, Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja UMKM, Subsidi Gaji, dan diskon listrik," kata Jokowi dilansir laman Setkab.go.id.

"Program ini untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19,” imbuh Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/9/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/9/2020). (Capture video)

Baca: Peringatan Untuk Seluruh Dunia, WHO Sebut Angka Kematian Keganasan Covid-19 Bisa Naik Dua Kali Lipat

Baca: Jokowi Ajak Umat Muslim Perbanyak Infak dan Sedekah Bantu Sesama di Tengah Pandemi Covid-19

Jokowi menyampaikan rasa syukur pelaksanaan program perlindungan sosial berjalan baik.

Adapun realisasi hingga 23 September 2020 adalah sebagai berikut:

– Program Keluarga Harapan, tersalurkan Rp 29,133 triliun dan sudah diterima oleh 10 juta penerima manfaat;

– Program Sembako, telah tersalurkan Rp 30,978 triliun dan sudah diterima 19,41 juta penerima manfaat;

– Program Sembako di Jabodetabek, telah tersalurkan Rp 4,407 triliun dan sudah diserahterimakan kepada 1,9 juta penerima manfaat;

– Program Bansos Tunai di luar Jabodetabek, juga telah tersalurkan Rp 24,787 triliun dan sudah diterima 9,1 juta penerima manfaat;

– Program Kartu Prakerja untuk yang terkena PHK, juga telah tersalurkan Rp 16,617 triliun dan sudah diterima oleh 4,8 juta penerima manfaat;

– Pada Program BLT Dana Desa, telah tersalurkan Rp11,730 triliun dan sudah diterima 7,55 penerima manfaat;

– Untuk UMKM, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, telah tersalurkan Rp 14,183 triliun untuk diterima 5,9 juta penerima manfaat yaitu UMKM; dan

– Pada Program Subsidi Gaji, telah tersalurkan Rp 10,800 triliun dan sudah diterima 9 juta penerima manfaat; serta

Diskon Listrik, telah tersalurkan Rp 3,455 triliun, sudah diterima 31,4 juta penerima subsidi listrik.

Baca: Peserta Didik dan Guru Diminta Melapor kepada Operator Jika Kuota Belajarnya Tak Bisa Mengakses WA

Jokowi menyebut realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat dan memicu peningkatan produktivitas masyarakat.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan penanganan masalah kesehatan adalah yang paling utama, dan yang lebih utama adalah pencegahan penularan.

“Saya minta kepada semua pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar penularan bisa ditekan dan kehidupan masyarakat bisa berjalan normal kembali,” kata Jokowi.

Ajak Peran Serta Masyarakat

Sementara itu Jokowi juga menyebut pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Jokowi, perlunya kerja sama seluruh masyarakat untuk bisa memutus rantai penularan virus Corona di Indonesia.

"Semua butuh kekompakan kita bersama. Persoalan ini terlalu besar diselesaikan sendirian oleh pemerintah," kata Jokowi.

Baca: Masyarakat Diminta Kenakan Masker Walaupun di dalam Rumah, Ini Alasannya

Presiden pun berharap seluruh anggota Parmusi di seluruh tanah air bisa bergandengan tangan dengan elemen bangsa lain untuk menjadi garda terdepan dalam melindungi diri sendiri, melindungi umat, rakyat, bangsa dan negara dari pandemi Covid-19.

"Kita harus bersatu. Satu tekad, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi sulit ini. Sehingga kita bisa segera pulih dan bangkit kembali," ucap Jokowi.

Baca: Rektor IPB: Penting Pasien Mendeclare Terkena Covid-19 Sehingga Dapatkan Semangat dari Orang Lain

Kepala Negara menegaskan, bahwa tidak ada cara lain memutus rantai penularan Covid-19 kecuali seluruh masyarakat disipilin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Yakni, mulai dari mengenakan masker, menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan.

"Menjaga wudhu, menghindari kerumunan, termasuk tak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak," jelas Jokowi.

Update Covid-19

Social Distance
Social Distance (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sementara itu hingga Sabtu (26/9/2020), total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 271.339 kasus. 

Dikutip dari laman kemkes.go.id, pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 90 kasus.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 10.308 kasus.

Adapun pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah 3.207.

Sehingga total kasus sembuh menjadi 199.403 orang.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan