Penanganan Covid
Survei BPS Kepatuhan Jaga Jarak Masih Rendah, Begini Saran Ketua MPR
Survei BPS "jaga jarak" rendah dipatuhi, Bamsoet minta pemerintah pusat dan daerah pahami kondisi antropologi dan sosial masyarakat setempat.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jenis protokol kesehatan yakni menjaga jarak atau physical distancing masih relatif rendah dipatuhi oleh masyarakat.
Terkait hal itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendorong pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 pusat maupun daerah memahami kondisi antropologi dan kondisi sosial masyarakat setempat terlebih dahulu dalam mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Sehingga memudahkan petugas untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan 3M, khususnya di daerah dengan angka kepatuhan yang rendah dalam penerapan protokol, agar tingkat kepatuhan masyarakat dapat meningkat," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Kamis (1/10/2020).

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan #ingatpesanibu mengenai 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia sehingga pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Adapun kendala-kendala yang terjadi di lapangan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dapat dimaksimalkan dengan kerjasama pemerintah bersama aparat TNI-Polri.
"Seperti dengan memaksimalkan dan memasifkan operasi yustisi namun tetap menggunakan cara yang humanis dan persuasif dalam penindakannya," kata dia.
Politikus Golkar itu juga mendorong pelibatan komunitas yang ada di sekitar masyarakat untuk diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan dampak ketidakpedulian terhadap kesehatan pribadi.

Dengan begitu, komunitas tersebut juga dapat membantu satgas sebagai penegak protokol kesehatan sekaligus mengkampanyekan gerakan disiplin protokol pencegahan Covid-19.
"Termasuk kelompok pramuka, mengingat pemerintah tidak bisa mengatasi pandemi ini sendirian. Terutama dalam mengubah perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol pencegahan Covid-19," kata Bamsoet.
Oleh karena itu, Bamsoet pun meminta pemerintah memanfaatkan sosial media dalam mengajak masyarakat untuk mematuhi dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 melalui 3M.
"Mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yakni 3M, dengan memanfaatkan sosial media, media siar (radio dan TV), spanduk, maupun iklan. Hal ini penting dalam mempercepat penanganan pandemi oleh pemerintah," tandasnya.
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. #ingatpesanibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).