Muhaimin Iskandar Minta Pemerintah Buat Langkah Strategis Tanggulangi Kemiskinan Akibat Covid-19
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta pemerintah melakukan langkah strategis dalam menghadapi resesi
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta pemerintah melakukan langkah strategis dalam menghadapi resesi, akibat pandami Covid-19.
"Dunia menghadapi resesi global yang jika tidak hati-hati, dapat menghapus hasil-hasil pembangunan dan menghambat tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Muhaimin dalam keterangannya, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Gus Ami sapaan Muhaimin menyebut, berdasarkan laporan penelitian Lembaga Penelitian Ekonomi Pembangunan Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa (UNU-WIDER).
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 1.168 Hari Ini, Warga Diimbau Jalankan Prinsip 3M
Dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan jumlah penduduk miskin di seluruh dunia menembus 1,1 miliar orang.
Sebanyak 395 juta orang bahkan diprediksi akan terjerumus ke kemiskinan ekstrem akibat pandemi.
Baca juga: Tanggapi Pengesahan RUU Cipta Kerja, Fadli Zon: Belum Tentu Jadi Obat untuk Resesi Ekonomi
"Jika pemerintahan di belahan dunia tidak melakukan langkah-langkah tepat dan strategis dalam penanggulangan kemiskinan, maka jumlah orang miskin di dunia bisa makin bertambah. Sebuah situasi yang tentu kita semua tidak menghendakinya," tutur Gus Ami.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dunia yang terkonstraksi secara tajam telah menghantam perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, kata Gus Ami, Covid-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dan saat ini tercatat ada 26,24 juta orang miskin.
Melihat kondisi tersebut, Gus Ami mengatakan, peran dan posisi partai politik sangat krusial guna menepis anggapan miring terjadinya diskoneksi demokrasi dan kesejahteraan.
"Kami, Partai Kebangkitan Bangsa, meyakini bahwa tidak ada negara yang miskin dan terbelakang kecuali yang tidak terkelola dengan baik," ujar Ketua Umum PKB itu.
"Maknanya, kreasi manusia atau kelompok manusialah yang menjadi determinan utama dalam gagasan kemajuan dan gerak perkembangan suatu bangsa," sambungnya.