Muncul dan Kritik Suharso Monoarfa Jelang Muktamar, Kader PPP Pertanyakan Sikap Nizar Dahlan
Aji mengatakan sebelum menjadi kader PPP, Nizar adalah kader dari Partai Bulan Bintang.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap anggota Majelis Pakar PPP Nizar Dahlan yang muncul secara tiba-tiba dan mengkritik Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa terkait kunjungannya ke daerah menggunakan jet pribadi jelang Muktamar PPP ke IX.
Sikap Nizar tersebut dipertanyakan oleh Wakil Ketua Departemen Pemuda DPP PPP Aji Tanjung. Menurutnya banyak kader PPP yang juga mempertanyakan memunculkan Nizar.
"Sangat disayangkan orang seperti Nizar ini muncul di saat momen Muktamar saja," ujar Aji, dalam keterangannya, Jumat (30/10/2020).
Aji mengatakan sebelum menjadi kader PPP, Nizar adalah kader dari Partai Bulan Bintang. Dia menyayangkan sikap Nizar yang memperkeruh suasana Muktamar melalui media.
Baca juga: Jelang Muktamar dan Pilkada, Suharso Monoarfa Naik Jet Pribadi Keliling Beberapa Daerah
Kritikan yang ditujukan kepada sesama kader PPP dinilai Aji malah dapat membahayakan partainya sendiri. "Politisi seperti dia membahayakan partai, bukan malah membesarkan partai," tegasnya.
Menurutnya, Nizar akan dinilai lebih bijak jika menyampaikan kritikan bukan dengan mengumbarnya ke masyarakat. Apalagi yang bersangkutan mengaku sebagai Majelis Pakar PPP. "Mengaku majelis pakar tetapi tidak nampak kepakarannya," katanya.
Baca juga: Suharso, Khofifah, Sandiaga, Mardiono, Muqowam Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Ini Sosok Kelimanya
Aji mengatakan sebagai majelis pakar seharusnya Nizar datang dan muncul di kantor DPP PPP, untuk melakukan koordinasi ataupun konsolidasi.
"Ini kan tidak. Banyak juga kader yang sering datang ke DPP itu mempertanyakan siapa Nizar Dahlan, dan dia nggak pernah terlihat di DPP serta tidak dikenal. Kok tiba-tiba muncul jelang muktamar dan malah memperkeruh suasana. Kalau memang majelis pakar main-main dong ke DPP biar dikenal oleh kami sebagai kader akar rumput PPP," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menggunakan jet pribadi ke beberapa daerah jelang muktamar PPP ke IX dan Pilkada Serentak 2020.
Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan konsolidasi partai dirasa mendesak untuk dilakukan Suharso, tidak hanya menjelang muktamar PPP ke IX, melainkan juga konsolidasi pemenangan Pilkada 2020.
Hal tersebut dilakukan Suharso dalam rangka memenangkan calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang diusung oleh partai berlambang Ka'bah.
"Penggunaan pesawat pribadi tersebut sepengetahuan kami tidak dalam bentuk carteran, tidak menggunakan dana partai, fraksi, dan Kementerian PPN/Bappenas," ujar Syaifullah dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (29/10/2020) malam.
Wakil Ketua Steering Committee Muktamar PPP ke IX itu menyebut, padatnya kegiatan Suharso dalam konsolidasi tersebut dan terbatasnya fasilitas yang dimiliki partai, membuat teman-temannya memberikan pinjaman pesawat pribadi agar maksimal melaksanakan tugas-tugas partai.
Pemberian pinjaman pesawat pribadi tersebut tidak ada kaitannya dengan jabatan kementerian yang dijabat oleh Bapak Suharso Monoarfa," ujar Syaifullah.
Sementara mengenai Anggota Majelis Pakar PPP, Nizar Dahlan yang mengeluhkan penggunaan jet pribadi oleh Suharso, Syaiffulah mengatakan koleganya tersebut bukanlah pengurus PPP.
"Perlu kami klarifikasi, bahwa berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM Nomor : M.HH-10.AH.11.01 tanggal 5 November 2018 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP PPP masa jabatan 2016-2021 tidak terdapat nama Saudara Nizar Dahlan sebagai Anggota Dewan Pakar DPP PPP," paparnya.
Diketahui, calon ketua umum PPP Suharso Monoarfa disebut sedang melakukan roadshow ke daerah-daerah dengan menggunakan jet pribadi. Terbaru, Suharso mengunjungi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam.
Informasi itu dibenarkan Anggota Majelis Pakar PPP, Nizar Dahlan, di mana kunjungan Suharso ke Medan dan Aceh menggunakan jet pribadi. Foto Suharso dan DPP turun dari pesawat pribadi itu beredar di publik.