Selasa, 16 September 2025

Pengamat: Tidak Ada Gubernur di Indonesia yang Berhasil Bangun Infrastruktur

Hal ini ia nyatakan dengan alasan parameter keberhasilan pembangunan infrastruktur bukan soal mulusnya jalan dan jembatan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Dany Permana
Pengamat politik-ekonomi, Ichsanuddin Noorsy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik ekonomi Indonesia, Ichsanuddin Noorsy mengatakan bahwa tidak ada gubernur di Indonesia yang berhasil membangun infrastruktur di daerahnya masing–masing.

Hal ini dikatakannya menanggapi sejumlah petahana yang Kembali mencalonkan diri menjadi kepala daerah di wilayahnya masing – masing melakukan kampanye keberhasilan pembangunan infrastruktur.

“Tidak ada satupun kepala daerah di Indonesia yang berhasil membangun infrastruktur di wilayahnya masing-masing,” tegas Ichsanuddin ketika dikonfirmasi pers, Minggu (29/11/2020).

Baca juga: Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata, Kemenhub Siapkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Hal ini ia nyatakan dengan alasan parameter keberhasilan pembangunan infrastruktur bukan soal mulusnya jalan dan jembatan, namun dilihat dari harga barang di pemakai akhir menjadi turun.

“Jadi keberhasilan pembangunan infrastruktur yang mereka klaim bisa diukur dari harga barang di pemakai akhir karena efisiensi yang terjadi pada proses produksi dan distribusi, hingga daya saing daerah tersebut meningkat. Rumus ini berlaku di seluruh dunia. Di Indonesia, belum ada satupun daerah yang berhasil,” jelas Ichsanuddin.

Ichsanuddin menambahkan, argumentasi para petahana tersebut patah karena daya saing tiap daerah di Indonesia masih lemah.

Ia mencontohkan Jakarta, Banten, Depok, Kalimantan Tengah, beberapa daerah di Sulawesi.

“Indikator keberhasilannya jelas, pertama posisi harga – harga kebutuhan pokok, kualitas sumber daya manusia, sampai membaiknya angka partisipasi Pendidikan,” terang Ichsanuddin.

Terkait dengan klaim para calon kepala daerah tentang keberhasilan pembangunan infrastruktur yang bagus saat ini hanya berpengaruh terhadap perluasan pasar otomotif saja.

“Jadi malah perluasan pasar itu hanya memperkaya Korea dan Jepang saja jadinya,” pungkas Ichsanuddin.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan