Jumat, 12 September 2025

Korupsi Bansos Covid di Kemensos

Sekjen DPP Projo: Tuduhan Gibran Terlibat Korupsi Bansos Sangat Tendensius

Sekjen DPP Relawan Projo, Handoko menilai tuduhan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka dalam korupsi bantuan sosial (bansos) sangat tendensius.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM/Lusius Genik
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pro Jokowi (Projo), Handoko, menilai tuduhan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka dalam korupsi bantuan sosial (bansos) sangat tendensius. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pro Jokowi (Projo), Handoko, menilai tuduhan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka dalam korupsi bantuan sosial (bansos) sangat tendensius.

Handoko juga menyesalkan adanya media massa yang memojokkan Gibran melalui pemberitaan.

"Tuduhan bahwa Gibran terlibat korupsi Kemensos sangat tendensius. Jangan menghakimi Gibran menggunakan pemberitaan pers," ujar Sekretaris Jenderal DPP PROJO Handoko, Senin (21/12/2020).

Handoko mengatakan, pemberitaan media bukan bukti hukum yang bisa digunakan menuduh seseorang.

Handoko meminta publik untuk bijak menelaah informasi.

Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka (TribunSolo.com/Adi Surya)

Baca juga: Harta Kekayaan Gibran Capai Rp 21 M, Bantah Ikut Campur Proyek Goodie Bag Bansos

Gibran, kata Handoko, sudah menjelaskan PT Sritex sudah mengklarifikasi proyek tas atau goodie bag bansos diperoleh langsung dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Menurut Handoko, saham PT Sritex bahkan sempat merosot karena pemberitaan adanya dugaan korupsi dalam proyek goodie bag bansos Kemensos.

"Sudah ada korban karena pemberitaan media," katanya.

Di sisi lain, Handoko memaklumi Gibran adalah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga menjadi sorotan publik.

"Dia menyatakan kiprah Gibran di masyarakat cukup teruji dengan unggul dalam Pilkada Kota Surakarta pada 9 Desember yang lalu."

"Modal sosial dan ekonomi Gibran patut dipuji mengingat usianya yang masih muda," ungkapnya.

Baca juga: Gibran hingga Staf Puan Disebut Terseret Kasus Suap Bansos, Begini Respons DPP PDIP

Handoko menilai Gibran memiliki prestasi yang harus diapresiasi.

"Dia meraih suara sekitar 86 persen dalam pilkada, ini prestasi kaum muda lokal yang harus diacungi jempol," ujar Handoko.

Handoko meminta masyarakat menyudahi stigma bahwa anak pejabat selalu kolutif dan korupsi.

Pemikiran seperti ini menghambat kemajuan tokoh-tokoh muda dari semua kalangan untuk membangun Indonesia.

Lebih lanjut, Handoko menyebut pihaknya akan mengambil langkah jika ada yang menuduh Gibran tanpa adanya dasar.

"Projo akan mengambil langkah jika ada pihak-pihak yang mendiskreditkan Gibran tanpa dasar," pungkas Handoko.

Bantahan Gibran

Sementara itu, Gibran membantah turut terlibat dalam proyek bansos kemensos.

Gibran membantah memberi rekomendasi kepada eks Kemensos Juliari Batubara, untuk memesan tas bingkisan ke PT Sritex.

"Saya tidak pernah ikut-ikut," ucap Gibran kepada awak media, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Pernyataan Tegas Gibran Disebut Terlibat Korupsi Bansos Covid-19: Tangkap Saja Kalau Ada Bukti

Baca juga: Terseret Isu Proyek Bansos, Gibran Mengaku Tak Pernah Bertemu Eks Mensos Juliari: Hanya Kenal

Sebelumnya, Gibran menyampaikan dirinya tidak pernah ikut campur soal bansos cocid-19.

"Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau memerintah, atau ikut campur dalam urusan bansos ini, apalagi merekomendasikan goodie bag," tegasnya.

Calon Wali Kota Solo ini menyampaikan kabar yang beredar soal keterlibatannya pada bansos itu tidak benar.

"Enggak pernah seperti itu, itu berita yang tidak benar."

"Silahkan crosscheck ke KPK, silahkan crosscheck ke Sritex," kata Gibran.

Baca juga: Nama Putra Presiden Jokowi Terseret Isu Skandal Bansos, Ini Bantahan Gibran, Sritex, hingga FX Rudy

Baca juga: Klarifikasi Gibran soal Dirinya Terseret Korupsi Bansos Covid-19: Crosscheck ke Sritex

"Kalau mau korupsi, kenapa kok korupsinya baru sekarang, kok enggak dulu-dulu, saya enggak pernah seperti itu," tambahnya.

Gibran dengan tegas menyerukan untuk membuktikan adanya dugaan itu.

"Kalau ada buktinya, sini dibuktikan, enggak ada yang seperti itu."

"Tangkap aja kalau salah, tangkap aja kalau ada buktinya,"  tegas Gibran.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Inza Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan