Selasa, 9 September 2025

Soal Stunting, BKKBN: Utamakan Prakonsepsi, Prewedding Tidak Penting

Harto Wardoyo selaku Kepala BKKBN RI menghimbau bagi pasangan muda sebaiknya mengutamakan prakonsepsi dibanding prewedding.

Editor: Hendra Gunawan
Insider
ILUSTRASI PERNIKAHAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menuju Indonesia Emas 2045, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat ini memfokuskan dan bertanggung jawab menyelesaiakan persoalan stunting yang masih menjadi problem bagi keluarga Indonesia.

Untuk tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas, Harto Wardoyo selaku Kepala BKKBN RI menghimbau bagi pasangan muda sebaiknya mengutamakan prakonsepsi dibanding prewedding.

"Saya ingatkan ketika kita sering prewedding abis banyak bisa puluhan juta tapi saya kritik saya sayangkan, prakonsepsinya tidak pernah dikerjakan," ungkap Harto saat acara virtual Tribun Network, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Enggan Bocorkan Biaya Pernikahan Aurel dan Atta, Thariq Halilintar: Nggak Balik Modal

"Padahal prakonsepsi itu hanya menyiapkan telur dari istri dan menyiapkan sperma dari suami itu butuh persiapan 3 bulan sebelumnya dan murah," tambahnya.

Persiapan prakehamilan (prakonsepsi) merupakan istilah luas yang mengacu pada proses identifikasi berbagai risiko, seperti risiko sosial, perilaku, lingkungan, dan biomedis terhadap kesuburan.

Hasil dari prakonsepsi ini yakni, bertujuan untuk mengurangi risiko kehamilan (bila mungkin) melalui pendidikan atau konseling.

Karena harganya yang lebih murah dibanding prewedding, Harto menganjurkan bagi pasangan muda ataupun sudah lama menikah alangkah baiknya melakukan prakonsepsi.

Baca juga: Ungkap Masalah yang Muncul dalam Pernikahannya, Melaney Ricardo: Perbedaan Culture dan Budaya

Hal ini guna mengetahui apakah sang wanita siap atau tidak untuk melahirkan.

"Prakonsepsi harus dilakukan agar tahu status gizi calon perempuan yang akan menjadi ibu sebelum nanti nikah dan bulan madu," bebernya.

"Prewedding mahal tidak penting, prakonsepsi murah tapi sangat penting," pungkasnya.

Tambahan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu juga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Baca juga Polisi Soal Kasus Pengeroyokan Brimob dan Kopassus

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan