Minggu, 17 Agustus 2025

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Apa Itu ISMERLO? Yang Tawarkan Bantuan Angkat KRI Nanggala-402 dari Kedalaman 838 Meter

Apa itu ISMERLO? ISMERLO menawarkan bantuan pada TNI AL untuk mengangkat KRI Nanggala-402 dari kedalaman 838 meter.

Twitter @JurnalMaritim
KRI Nanggala-402. Apa itu ISMERLO? ISMERLO menawarkan bantuan pada TNI AL untuk mengangkat KRI Nanggala-402 dari kedalaman 838 meter. 

TRIBUNNEWS.COM - TNI AL telah mendapat tawaran bantuan dari International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402 yang berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter pada Minggu (25/4/2021).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan ISMERLO bersedia membantu mengangkat badan KRI Nanggala-402 yang telah terbelah menjadi tiga bagian.

Meski begitu, Yudo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat.

"Kita akan berusaha mengangkat kapal ini walaupun dengan kedalaman 838 dan tentunya di dalam organisasi ISMERLO," kata Yudo, Minggu, dilansir Tribunnews.

"Namun karena ini perlu keputusan pemerintah tentunya saya akan mengajukan ke Panglima TNI yang nanti secara berjenjang ke atas dan tentunya kalaupun sudah ada keputusan nanti kita akan angkat," imbuhnya.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan bagian lambung dari kapal selam yang tenggelam.
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan bagian lambung dari kapal selam yang tenggelam. (Dok. TNI AL)

Baca juga: PROFIL KRI Rigel, Berhasil Temukan KRI Nanggala-402 Lewat Pemindaian, Beda dari Kapal Perang Lainnya

Baca juga: PROFIL Kapal Selam Nanggala Milik TNI AL yang Hilang Kontak, Dijuluki Monster Bawah Laut

Profil ISMERLO

Mengutip situs resminya, ISMERLO adalah organisasi militer yang beroperasi di lingkungan internasional, yang berfokus pada tujuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa di laut.

Dikutip dari naval-technology.com, International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) didirikan pada 2003, tiga tahun setelah tragedi kapal selam Kursk yang menewaskan 118 awaknya.

ISMERLO, yang didirikan The North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Submarine Escape and Rescue Working Group (SMERWG), awalnya bertempat di Norfolk, Amerika Serikat.

Namun, saat ini markas besar ISMERLO ada di Northwood, Inggris.

ISMERLO terdiri dari tim ahli multinasional yang memiliki spesialis penyelamatan kapal selam.

Tujuan didirikannya ISMERLO adalah sebagai pencegah kecelakaan, menetapkan prosedur yang disepakati untuk membentuk dasar standar internasional dalam rangka penyelamatan kapal selam, serta memfasilitasi pemanggilan cepat sumber daya penyelamatan yang sesuai syarat.

Setidaknya ada 15 negara di bawah ISMERLO dan satu tim NATO yang siap mengerahkanbantuan saat ada panggilan darurat.

Kelima belas negara tersebut adalah Australia, India, Korea Selatan, Swedia, Brazil, Italia, Rusia, Turki, China, Jepang, Singapura, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Alasan TNI AL akan Angkat Badan KRI Nanggala-402

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m (Dok. Singapore Marine)

Baca juga: VIRAL Reporter MetroTV Menahan Tangis saat Kabarkan Breaking News KRI Nanggala-402, Terbata-bata

Baca juga: Permintaan Khusus Ayah Kru KRI Nanggala-402 pada Kepala Desa: Mohon Diumumkan di Musala atau Masjid

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan pihaknya telah mendapat tawaran bantuan dari ISMERLO untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402.

Seperti diketahui, kapal selam buatan Jerman ini telah ditemukan di kedalaman laut 838 meter pada Minggu (25/4/2021).

"Apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini? Karena dengan badan tekan yang masih utuh tadi."

"Apakah ditali? Apakah ditusuk kemudian diangkat seperti jangkar, itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," terangnya, dilansir Tribun Bali.

Rencana diangkatnya KRI Nanggala-402 ini bukan tanpa alasan.

Hal ini dilakukan lantaran akan dilakukan investigasi menyeluruh, karena TNI AL memiliki kapal selam sejenis dengan KRI Nanggala-402, yakni KRI Cakra dan tiga lainnya.

Investigasi dilakukan karena apa yang terjadi pada KRI Nanggala-402 bukanlah human error.

"Investigasi nanti menunggu kapalnya diangkat, tapi dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error."

"Jadi bukan human error, karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," beber Yudo.

“Hal ini yang nanti akan kita investigasi, tentunya setelah badan kapal tertekan tapi kita bisa angkat."

Baca juga: Sampaikan Duka Gugurnya 53 Awak KRI Nanggala-402, SBY Ungkap Kesunyian di Kapal Selam

Baca juga: Sahabat Kenang Sosok Komandan KRI Nanggala-402 Semasa SMA, Punya Sifat Pemberani & Rendah Hati

"Sudah saya evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tetapi saya berkeyakinan ini bukan cuman error, tapi lebih pada faktor alam," imbuhnya menegaskan.

Yudo pun berharap dengan dilakukannya investigasi, hal serupa tidak akan terjadi kembali di masa mendatang.

Baca berita Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan