Kamis, 2 Oktober 2025

Bursa Capres

Ganjar Tak Diundang ke Acara Pengarahan Puan, Pengamat: Ada Pesan yang Ingin Disampaikan PDIP

Ganjar Pranowo tak diundang ke acara pengarahan Puan Maharani, Pengamat Hendri Satrio sebut ada pesan yang ingin disampaikan PDIP.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani - Ganjar tak diundang ke acara pengarahan Puan , Pengamat Hendri Satrio sebut ada pesan yang ingin disampaikan PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu, dunia politik sempat dibumbui isu gesekan antara Ganjar Pranowo dengan partainya sendiri, PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu bermula saat Ganjar sengaja tak diundang dalam acara pengarahan yang dipimpin Puan Maharani, di Semarang, jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Menanggapi isu ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menyebut ada pesan yang ingin disampaikan PDIP kepada gubernur Jawa Tengah itu.

"Jadi, memang ada pesan komunikasi yang ingin disampaikan oleh PDI Perjuangan kepada mas Ganjar," kata Hendri saat dihubungi Tribunnews, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Soal Ganjar dan Puan, Pengamat: Bukan Masalah Serius, Bisa Diselesaikan Sambil Ngopi

Ia menduga, ada dua pesan yang ingin disampaikan partai berlogo banteng itu.

Pertama, sebagai petugas internal PDIP, Ganjar harus mengikuti arahan partai.

Kedua, kata Hendri, PDIP mengingatkan Ganjar soal tanggung jawabnya sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Yang kedua mas Ganjar ini masih punya tanggung jawab sebagai Gubernur Jawa Tengah."

"Jadi, janji-janjinya harus dipenuhi dulu, supaya bisa tetap terjaga suara PDI Perjuangan di sana," kata Hendri.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, di Kantor LBHI, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, di Kantor LBHI, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Baca juga: Suara Sumbang Tentang Ganjar, Sudirman Said: Sikap Mbak Puan dan Bambang Pacul Wakili Warga Jateng

Dari kejadian itu, lanjut Hendri, terdapat 2 hal yang bisa dilakukan Ganjar saat ini.

Diantaranya introspeksi diri dan memperkuat konsolidasi dengan internal partainya.

"2 hal yang bisa dilakukan mas Ganjar. Pertama, terkait instrospeksi diri di dalam, kira-kira kurangnya apa."

"Yang kedua, justru memperkuat konsolidasi dengan PDI Perjuangan. Kalau enggak memperkuat koordinasi, nanti kan jadi kacau balau," ujar pengamat politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi itu.

Hendri menilai kejadian akan membuat Ganjar tahu kalau tidak bisa bergerak bebas.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Lebih Tinggi Dari Puan, PDIP: Belum Ada Pertempuran, Itu Bisa Bergerak Berubah

Ia juga melihat belum ada sinyal PDIP sampai akan mengeluarkan Ganjar dari partai.

"Saya rasa sih mas Ganjar juga tahu diri dengan kejadian kemarin. Gerakannya pasti akan terbatas. Kalau mecat sih belum ada arah ke sana," ucap Hendri.

Ganjar Sengaja Tak Diundang ke Acara Pengarahan Puan

DIketahui sebelumnya, PDIP sengaja tidak mengundang Ganjar dalam acara pengarahan partai oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang digelar di Panti Marhaen, kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang pada Sabtu kemarin.

Padahal, seluruh kepala daerah asal PDIP di Jawa Tengah diundang dan hadir dalam acara tersebut.

Dalam undangan yang tersebar, tertulis susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka yang diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah dan wakil kader se-Jateng.

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. (Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia)

Dalam akhiran tulisan peserta tatap muka tersebut, tertulis 'Kecuali Gubernur'.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.

Ia pun menungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan atau kebablasan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa jadi orang pintar)," kata Bambang Wuryanto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (23/5/2021).

Bambang Wuryanto pun menjelaskan secara gamblang penyebab PDIP tak mengundang Ganjar.

Pria yang akrab Bambang Patjul ini menyebut dengan terang-terangan bahwa Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Baca juga: Nama-nama yang Dikaitkan di Tengah Polemik Ganjar Pranowo dan PDIP: Sandiaga hingga Rudy

Bambang melanjutkan, PDIP Jateng sebenarnya sudah lama memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.

Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. Di sisi lain, itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode, tapi malah tambah kebablasan). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya,'' tegasnya.

Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media publik terkait pencapresan.

Padahal, hal serupa tidak dilakukan oleh kader PDI Perjuangan lain yang juga berpotensi untuk nyapres.

Bambang Wuryanto ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021)
Bambang Wuryanto ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021) (Tribunnews.com, Chaerul Umam)

Menurutnya, kader PDI Perjuangan lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yang sama, namun tak berani karena belum mendapatkan perintah Ketua Umum.

Bambang menuturkan jika elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pemilihan presiden yang sesungguhnya.

Elektabilitas saat ini hanya terdongkrak dari pemberitaan dan media sosial. Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

"Ini bukan teguran, karena ia (Ganjar) merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," tukasnya.

Saat ditanyakan apakah Ganjar sudah menyatakan terang-terangan akan nyapres?

Pacul menuturkan Ganjar tidak pernah mengakui ingin maju nyapres. Namun, sebagai orang politik, pihaknya mengetahui bahwa Ganjar berambisi.

"Kalau dia menjawab, kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," katanya.

Baca berita Hubungan Memanas antara Ganjar dengan Puan lainnya

(Tribunnews.com/Shella)(Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved