Senin, 29 September 2025

Bursa Capres

Tanggapi Wacana Duet Cak Imin-AHY di Pilpres, Demokrat: Chemistry Sangat Nyambung

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra tanggapi wacana duet Cak Imin-AHY di Pilpres 2024: Chemistry Sangat Nyambung.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Ist
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan memunculkan wacana untuk menduetkan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNNEWS.COM - Wacana duet antara Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AH) untuk maju di Pilpres 2024 sedang diperbincangkan publik.

Keduanya digadang-gadang akan menjadi pasangan di Pilpres periode mendatang.

Menanggapi wacana duet itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra belum bisa memberi jawaban pasti apakah kedua pemimpin partai itu akan maju bersama.

Dikatakannya, perjalanan menuju Pilpres 2024 masih panjang.

Baca juga: PKB: Usulan Gus AMI-Puan Maharani di 2024 Cukup Rasional

Meskipun demikian, Herzaky merespons positif wacana duet tersebut dengan menyebut partainya sudah sering jalin komunikasi dengan PKB.

"Kita komunikasi dan silahturahmi dengan PKB sudah sering kita lakukan kok."

"Terakhir kan, Ketum kami juga sudah datang ke Gus AMI (Cak Imin) ya."

"Bagaimana pun beliau lebih senior," ucap Herzaky, dikutip dari tayangan Kabar Petang TV One, Jumat (4/6/2021).

Herzaky Mahendra Putra di Tv One
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra tanggapi wacana duet Cak Imin-AHY di Pilpres 2024: Chemistry Sangat Nyambung.

Bahkan, menurutnya, Demokrat dan PKB punya chemistry yang sangat nyambung.

"Kita ini sangat terbuka, karena bagaimana pun chemistrynya juga sangat nyambung, nasionalis dan religius," imbuh dia.

Saat ini, Herzaky mengatakan, Demokrat masih fokus menanggulangi permasalahan Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: PKB Tawarkan Duet Gus AMI–AHY di 2024: Opsi Yang Bagus

Partainya juga masih melihat perkembangan aspirasi rakyat soal pasangan Pilpres ke depannya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid merespons positif  pernyataan Herzaky tersebut.

Ia mengisyaratkan wacana duet ini, layaknya proses orang berpacaran.

"Yang jelas PKB, dibalas lirikannya dengan Mas Herzaky. Hati berdebar-debar."

"Habis itu, lanjut kepada pembicaraan-pembicaraan kan begitu. Kayak orang pacaran-pacaran itu lho, nanti terakhir surat-suratan."

"Empat kali empat,enam belas. Sempat tidak sempat, harus dibalas," kata Jazilul.

Baca juga: PKB Tawarkan Duet Gus AMI–AHY di 2024: Opsi Yang Bagus

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, wacana duet Cak Imin dengan AHY juga keluar dari Jazilul Fawaid.

Ia menerima masukan dari sejumlah pihak terkait kemungkinan mengusung Cak Imin dengan AHY diduetkan. 

"Saya pikir ini opsi yang bagus juga, lebih fresh, duet sipil-militer, religius-nasionalis. Namun semua itu tergantung respons dari masyarakat,” kata Jazilul Fawaid kepada wartawan di Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Gus Jazi, sapaan akrab Jazilul Fawaid, mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan sosok yang lebih fresh dari berbagai nama tokoh capres yang sudah ada.

Sosok tersebut harus mampu memberikan harapan dan turun tangan mengatasi kesulitan masyarakat. 

"Hemat saya, masyarakat perlu sesuatu yang fresh, yang berikan harapan dan mau turun tangan mengatasi keadaan yang serba sulit ini," ucapnya. 

Ditanya mengenai wacana duet Cak Imin dengan Ketua DPR Puan Maharani yang sebelumnya sempat mencuat, Gus Jazil mengatakan bahwa hal tersebut baru sekadar wacana. 

Baca juga: Soal Koalisi Pilpres 2024, Elite Gerindra: Kalau dengan PDIP Kami Cocok Saja

Sebab, hingga saat ini Cak Imin belum mengambil keputusan dan masih meminta para kiai sepuh untuk melakukan istiharah untuk maju dengan siapa.

"Pilpres masih jauh, itu semua baru usulan dan wacana, segala kemungkinan masih bisa terjadi, namun usulan Gus AMI-Puan juga rasional."

"Toh, Gus AMI juga belum ambil keputusan, masih pikir-pikir, meskipun desakan dari bawah makin kuat. Kita ikuti saja dinamikanya," ujarnya.

Wakil Ketua MPR ini menegaskan, kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. 

Karena itu, PKB pun menawarkan konsep koalisi dengan istilah Poros Harapan Baru.  

"Kalau bicara soal poros, apapun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru."

"Kita ingin kedepan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis," jelas Gus Jazil.

Baca berita seputar Pilpres 2024 lainnya

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Fransiskus Adhiyuda Prasetya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan