Minggu, 10 Agustus 2025

SIAPA Johann Boyke Nurtanio? Sosok Bos yang Fotonya Dipajang Anies, Disebut Orang Tak Tanggung Jawab

Anies Baswedan memajang foto Johann Boyke Nurtanio, bos Ray White Indonesia dan menyebutnya sebagai orang tak tanggung jawab. Siapa dia?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
instagram @aniesbaswedan
Sidak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di perusahaan Ray White Indonesia, Gedung Sahid Sudirman Centre, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). Anies Baswedan memajang foto Johann Boyke Nurtanio, bos Ray White Indonesia dan menyebutnya sebagai orang tak tanggung jawab. Siapa dia? 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Johann Boyke Nurtanio, bos Ray White Indonesia yang fotonya dipajang Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memajang foto Country Director of Ray White Indonesia, Johann Boyke Nurtanio di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan.

Hal ini dilakukan Anies Baswedan setelah melakukan sidak ke sejumlah kantor perusahaan di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jalan Jenderal Sudirman, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021) siang.

Dalam sidak tersebut, Anies Baswedan menemukan, masih ada beberapa perusahaan sektor non-esensial yang mewajibkan karyawannya ke kantor selama PPKM Darurat.

Baca juga: Anies Baswedan Pajang Foto Bos Ray White Indonesia: Ini Orang yang Tidak Tanggung Jawab

Baca juga: Anies Baswedan Geram Temukan Kantor Langgar PPKM Darurat: Bukan Soal Aturan, Ini Soal Nyawa

Satu di antaranya perusahaan yang bergerak di bidang penjualan properti, Ray White Indonesia.

Oleh karena itu, Anies Baswedan memajang foto Johann Boyke Nurtanio di akun Instagram-nya sebagai petinggi perusahaan yang melanggar aturan PPKM Darurat.

Lantas siapa Johann Boyke Nurtanio?

Tak banyak informasi mengenai sosok Johann Boyke Nurtanio.

Termasuk sejak kapan ia menjadi Country Director of Ray White Indonesia.

Di laman LinkedIn-nya, Johann Boyke Nurtanio hanya mencantumkan satu pekerjaan di profilnya.

Tak lain sebagai CEO di Ray White Indonesia.

Nama Johann Boyke Nurtanio memang kerap muncul dalam berbagai pemberitaan.

Namun bukan untuk membicarakan kehidupan pribadi, melainkan terkait perkembangan dunia properti di Tanah Air.

Termasuk saat perusahaannya menerima penghargaan.

Sementara itu, terkait profil Ray White, dikutip dari akun Facebook perusahaan, Ray White adalah bisnis keluarga yang berasal dari Australia.

Ray White didirikan di Crows Nest, Queensland, Australia pada 1902 dan memasuki pasar Indonesia pada 1997.

Selain di Indonesia, Ray White memiliki lebih 1.000 kantor tersebar di Australia, New Zealand, Indonesia, Abu Dhabi, dan India.

Disebut Anies sebagai Orang yang Tidak Tanggung Jawab

Sidak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di perusahaan Ray White Indonesia, Gedung Sahid Sudirman Centre, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021).
Sidak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di perusahaan Ray White Indonesia, Gedung Sahid Sudirman Centre, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021). (instagram @aniesbaswedan)

Sementara itu, Anies Baswedan sengaja memajang foto Johann Boyke Nurtanio untuk memberitahu ke publik wajah orang tak bertanggung jawab.

Sebab, Johann Boyke Nurtanio tetap menyuruh karyawannya masuk dan membiarkan mereka menghadapi risiko penularan Covid-19.

Padahal perusahaan tersebut masuk kategori non-esensial yang seharusnya 100 persen melakukan WFH.

"Jangan pemilik berlindung di rumah, isolasi di rumah, sebuah langkah yang benar, tetapi pekerjanya disuruh berangkat kerja, pekerjanya disuruh setiap hari ambil risiko."

"Itu adalah pemilik perusahan yang tidak bertanggung jawab," ujar Anies setelah sidak, Selasa (6/7/2021).

"Tadi saya sampai minta wajahnya diambil itu, Country Manager, ambil fotonya, tunjukkan namanya, ini adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab," sambung dia.

Setelah temuan tersebut, Pemprov DKI bersama Dinas Ketenagakerjaan dan pihak kepolisian langsung menutup paksa kantor dan meminta seluruh karyawannya dipulangkan.

Pihak kepolisian pun, kata Anies langsung melakukan proses hukum pidana atas pelanggaran aturan perundang-undangan soal wabah.

"Orang-orang yang memilih karyawannya ambil risiko. Tadi langsung kantornya ditutup, semua karyawan disuruh pulang dan langsung diproses hukum," ujarnya.

Video Anies Marahi HRD

Sebelumnya, video Anies Baswedan memarahi seorang HRD perusahaan jugaa tersebar luas.

Video ini pertama kali dibagikan oleh akun pribadi Anies di akun Insta Story akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Selasa.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mendapati perusahaan tersebut melanggar PPKM Darurat.

Anies kemudian memanggil HRD perusahaan tersebut.

"Nama ibu siapa?" kata Anies kepada sang HRD.

"Diana," jawab HRD.

Anies kemudian memarahi sang HRD.

"Ibu Diana dan perusahaan ibu tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Anies kemudian menyebut aturan yang ada bukan soal untung dan rugi.

Melainkan untuk menyelamatkan nyawa orang.

"Ini bukan bukan soal untung rugi, ini soal nyawa ya."

"Kita mau selamatin nyawa orang, dan orang-orang seperti ibu ini egois."

"Pekerja-perkeja ini ikut saja (dengan perusahaan, red)," kata Anies lagi.

Selanjutnya, Anies memerintahkan HRD tersebut untuk menutup kantor serta segera memulangkan karyawannya.

"Sekarang tutup kantornya, dan langsung nanti akan segera diproses. Katakan pada semua pulang, taati aturan. Mengerti?" tanya Anies.

"Mengerti," jawab sang HRD.

Anies Ingatkan Soal Aturan PPKM Darurat

Dikutip dari dari feed Instagram milik Anies, dirinya kembali mengingatkan soal aturan masuk kantor saat PPKM Darurat.

"Pesan Untuk Semua Yang Bekerja di Jakarta

Tadi baru saja inspeksi gedung-gedung kantor di Jakarta bersama Kepolisian, Satpol PP dan Disnaker.

Kami menemukan masih ada kantor-kantor yang bukan sektor esensial/ kritikal tapi masih tetap masuk bekerja atau esensial tapi melebihi 50%.

Ini bukan sekadar pelanggaran peraturan PPKM Darurat yang dibuat pemerintah, ini adalah pelanggaran atas tanggung jawab kemanusiaan.

Kantor-kantor yang melanggar langsung kami segel, ditutup kantornya, semua karyawannya dipulangkan untuk bekerja dari rumah dan pemilik/manajer kantor diproses hukum oleh kepolisian.

Sekali lagi ini bukan soal aturan, bukan soal pasal-pasal, ini soal nyawa.

Untuk melindungi sesama, melindungi saudara-saudara kita, melindungi pekerja yang bekerja untuk kita.

Jangan ada lagi, pemilik dan petinggi perusahaan bisa WFH di rumah dengan aman, sementara pekerjanya diharuskan pergi dari rumah, masuk kerja dan ambil resiko.

Ayo, semua harus ikut ambil tanggung jawab itu.

Bila tempat Anda bekerja bukan sektor esensial, tapi masih masuk 100% atau sektor esensial tapi yg WFO lebih dari 50%, segera laporkan lewat JAKI secara anonim, kerahasiaan pelapor dijamin.

Masa-masa sulit ini akan bisa lebih cepat selesai bila kita semua bekerja sama dengan disiplin menjaga keselamatan bersama," tulis Anies.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Endra Kurniawan/Danang Triatmojo)

Berita lainnya seputar PPKM Darurat

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan