Bumikan Nilai Pancasila, HMI dan GMKI Sumut Gelar FGD Memperkokoh NKRI
Badko HMI Sumatera Utara dan Korwil GMKI Sumut-Aceh menggelar FGD untuk mendorong membumikan nilai-nilai Pancasila.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara bersama Koordinator Wilayah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (Korwil GMKI) Sumut-Aceh terus mendorong pembumian nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Medan, Sumatera Utara.
Kegiatan tersebut digelar untuk menumbuhkan nasionalisme berbangsa dan bernegara dalam memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
FGD bertajuk 'Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Dengan Pengarusutamaan Moderasi Beragama Dalam Memperkokoh NKRI' yang digelar Kamis (8/7/2021) tersebut menghadirkan pembicara Ketua PW RMI NU Sumut Dr. Arifuddin Muda Harahap dan Ketua II PGIW Sumatera Utara, Pdt. Eben Siagian.
"Moderasi beragama sering mendapatkan penolakan karena kesalahan dalam memahami apa sebenarnya esensi Moderasi Beragama itu," kata Dr. Arifuddin dalam pemaparannya, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: HNW: Ramadan Buktikan Islam Ajarkan Moderasi Bukan Radikalisme
Menurutnya, moderasi beragama bukan memoderat-kan ajaran agama melainkan bagaimana perbedaan antar agama dapat berjalan harmonis tanpa mempertentangkan perbedaan itu.
Baca juga: Tanamkan Moderasi Beragama di Sekolah, Kemenag Bakal Berikan Buku Pedoman untuk Guru dan Siswa
"Dalam ajaran Islam, mewujudkannya persatuan adalah keharusan," ujarnya.
Senada dengan Arifuddin, Pdt. Eben Siagian mengatakan umat Kristiani dalam ajarannya mengamanatkan agar umat saling mengasihi antar sesama sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri.
Pdt. Eben Siagian mengungkap jika semua umat bisa menerapkan ajaran tersebut maka tidak akan ada perselisihan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bagi umat Kristen, ajaran itu sudah ada sebagaimana tertulis dalam Matius 22:37-39, disebutkan disana agar mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri," ungkapnya.
Ketua Badko HMI Sumut Alwi Hasbi Silalahi mengatakan persatuan dan kesatuan bangsa dapat dimulai sejak dini dari ruang-ruang berkehidupan. Salah satunya, kata alumni UIN Sumatera Utara itu, ada pada kelompok organisasi Cipayung.
"Jika ingin melihat persatuan dan kesatuan bangsa, lihatlah Kelompok Cipayung. Bagi kita persoalan kebangsaan sudah tuntas. Kita bersepakat bagaimana mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan," kata Hasbi.
Menurutnya, apa yang telah dicita-citakan para Founding Father negara dengan memproklamirkan Pancasila sebagai dasar negara, harus dijaga dan digaungkan ditengah masyarakat. Hal tersebut sebagai upaya memperkokoh NKRI.
Namun kenyataannya saat ini masyarakat masih terjebak dalam perselisihan yang disebabkan latar belakang suku, ras dan agama.
Semestinya perbedaan harus dimaknai sebagai satu kekuatan dan di syukuri sebagai nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk memperkokoh dalam berbangsa dan bernegara.
"Realitas hari ini di akar rumput masyarakat kita masih sering terjebak dalam perselisihan akibat adanya perbedaan suku, ras dan agama. Selaku generasi muda mahasiswa perlu melakukan dialog-dialog kebangsaan agar menjadi referensi bagi masyarakat kita bahwa pemuda kita bisa bersatu di atas perbedaan-perbedaan yang ada," ujar Korwil GMKI Sumut-Aceh, Hendra Manurung.