Legislator PKS Dorong Anggaran Pertanian Ditingkatkan Guna Wujudkan Kemandirian Pangan
Johan Rosihan mengatakan, kepada semua yang mengikuti kegiatan Panen Padi untuk mengajak seluruh stakeholder berkalaborasi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan mengatakan, kepada semua yang mengikuti kegiatan Panen Padi untuk mengajak seluruh stakeholder berkalaborasi.
Khususnya yang berada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) agar hasil petani bisa dirasakan dari rakyat untuk rakyat.
“Kenapa Asparnas kita tunjuk, karena nanti kita meminta dari Bupati untuk membuat instruksi agar semua hotel yang berada di Sumbawa ini memakan beras asli dari sini, misalnya makan daging sapinya dari Sumbawa, minum kopi asli dari Sumbawa,” kata Johan dalam keterangannya tertulisnya, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Kementan Siap Tunjukkan Lokasi Stok Jagung
Perlu diketahui, lanjut kata Politisi PKS, para petani semangat memproduksi, dan semangat karena pasarnya jelas.
“Karena beberapa faktor untuk meningkatkan produksi itu banyak benih, BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) punya konsep sudah diperhatikan kepada kita benih yang bagus benih yang unggul namanya varietas unggul baru balitbang,” terangnya.
Johan menyebut, ketahanan pangan dan kemandirian pangan di Indonesia bukanlah sebuah wacana hal ini.
Baca juga: Harga Pakan Ternak Tinggi di Tengah Stok Jagung Nasional 2,3 Juta Ton, Ini Penjelasan Kementan
Karena jenis beras vairetas unggul seperti beras merah pulen, beras beraroma tinggi dan beras tarakas untuk sushi bisa ditanam oleh petani di Sumbawa.
“Mekanisme pertanian kita menggunakan alat pertanian yang andal, dan kelima tidak kalah penting adalah penyuluh pertanian yang hebat,” tambahnya.
Legislator asal Sumbawa ini mengatakan, jika lima faktor ini ada di Sawah Besar semua tersedia.
Mulai dari benih unggul, air yang melimpah, pupuk, tenaga pertanian dan penyuluhnya juga hadir.
“Jadi dari sisi produksi kita sudah memenuhi persyaratan untuk terus meningkat, perlu kita syukuri kemudian semangat dalam meningkatkan produksi pangan,” ungkap Johan.
Kedua, kata Johan, menjadi perhatian adalah soal harga sering disinggung bahwa ada anomali di Indonesia.
Ia beranggapan, hal tersebut karena antara pembangunan hulu pertanian kita dengan sektor hilirnya itu tidak nyambung.
“Kalau kita berbicara dengan Dinas Pertanian itu jangan bicara tentang harga, karena harga itu tidak diatur oleh Kementerian Pertanian itu hanya bicara soal peningkatkan produksi. Dan siapa yang menentukan harga Kementerian Perdagangan,” paparnya.
Johan juga mengatakan, saat ini Komisi IV DPR sedang melakukan pendekatan kepada pemerintah agar Badan Pangan Nasional (BPN) menjadi mitra dari Komisi IV DPR. Sehingga nantinya ketika berbicara produksi, bicara juga soal retribusi harga.
“Jadi apa yang dikeluhkan oleh petani kita juga akan terus mengawalnya, anomali di Indonesia ini soal dukungan anggaran 30 persen penduduk Indonesia itu hidup ketergantungan di sektor pertanian. Tetapi anggaran pertanian dari tahun terus diturunkan oleh pemerintah,” ujar Johan.
Baca juga: Musim Hujan Diprediksi Bakal Datang Lebih Awal, Kementan Siapkan Upaya Antisipasi
Semenjak dilantik oleh pemerintah sebagai Anggota DPR RI, lanjutnya pihaknya terus konsisten agar pemerintah konsen pembangunan dan anggaran terhadap sektor pertanian.
“Masa dari Rp 2.000 triliun anggaran kita cuma Rp 14 triliun, waktu pertama masuk sebagai anggota DPR itu anggaran Rp 30 triliun dan saat terjadi pandemi Covid-19 dipotong lagi sisanya di Dipa tahun 2022 tinggal Rp 14,6 triliun,” ungkap Johan
Ia mengatakan bahwa kerja keras para petani, penyuluh dan stakeholder di bidang pertanian bisa menjaga Indonesia ini tetap tegak walaupun terkena pandemic.
“Semoga pemerintah terbuka hatinya , pikirannya agar mau mengembalikan anggarannya, kalau 30 persen rakyat Indonesia hidup di pertanian harusnya anggaranya adalah 30 persen juga. Saya juga mengapresiasikan ketua DPR Puan Maharani sudah membicarkan tentang peningkatan anggaran pertanian, secara khusus Ketua DPR itu menyampaikan agar anggaran pertanian ditingkatkan,” pungkasnya