Sabtu, 4 Oktober 2025

Ketika Jokowi Asyik Ngobrol Bareng PM Inggris Boris Johnson Hingga Presiden Korsel dalam KTT G20

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berbincang bersama sejumlah pemimpin negara seperti Boris Johnson, Scott Morrison, hingga Moon Jae-in.

Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang asyik berbincang dengan PM Inggris Boris Johnson di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/ 2021) malam. (Sekretariat Presiden) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri berbincang bersama sejumlah pemimpin negara seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, hingga Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Jokowi berbincang santai dengan sejumlah pemimpin negara ketika hendak menyaksikan pertunjukan kebudayaan yang merupakan bagian dari rangkaian KTT G20.

Pertunjukan kebudayaan tersebut berlangsung di Terme, Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021) malam.

Presiden Jokowi diketahui tiba di lokasi acara pukul 20.11 waktu setempat.

Setibanya di lokasi Acara, Presiden Jokowi langsung berbincang bersama sejumlah pemimpin negara mulai dari Boris Johnson, Scott Morrison, hingga Moon Jae-in.

Setelah asyik berbincang, Jokowi kemudian bergabung bersama Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dan para pemimpin negara lain untuk menyaksikan pertunjukan budaya yang menyuguhkan karya seni, pertunjukan musik, hingga tarian.

Baca juga: Bertemu Presiden Dewan Eropa, Jokowi Bahas Perkembangan Afghanistan

Usai menyaksikan pertunjukan budaya, Presiden Jokowi kemudian menuju Istana Kepresidenen Palazzo del Quirinale untuk menghadiri jamuan santap malam oleh Presiden Italia Sergio Mattarella.

Presiden pun sempat berfoto bersama dengan Presiden dan PM Italia beserta pasangan masing-masing.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pertunjukan kebudayaan di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu  (30/10/ 2021) malam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang dengan PM Inggris Boris Johnson di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/ 2021) malam. (Sekretariat Presiden)

Turut mendampingi Presiden dalam jamuan santap malam tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, para negara sahabat memberikan dukungan mereka kepada Indonesia dalam Presidensi G20 tahun depan.

Dukungan itu disampaikan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para pemimpin negara G20 di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia.

Baca juga: Saat Jokowi Saksikan Pertunjukan Kebudayaan dan Hadiri Jamuan Santap Malam G20, Berikut Foto-fotonya

Dalam pertemuan antara Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Indonesia-Australia sepakat mengusulkan pembahasan tentang ekonomi digital pada forum G20 di Presidensi Indonesia nanti.

Isu itu dinilai penting untuk menghindari perbedaan kebijakan dan regulasi sektor digital dengan konvensional.

“Diharapkan bahwa bullying di media misalnya tentu akan diatur oleh para platform secara bertanggung jawab dan seimbang,” kata Airlangga selepas mendampingi Jokowi dalam KTT.

Airlangga mengatakan, dukungan juga datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Bersama Macron, Jokowi membahas rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA.

Jokowi meminta pembentukan IEU-CEPA dipercepat agar dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Akselerasi itu juga diharapkan mampu mendorong ekspor Indonesia ke Eropa atau sebaliknya.

Baca juga: Jokowi Berpidato Soal Keberpihakan pada UMKM dan Perempuan di Sela KTT G20

"Tentu ini diharapkan Indonesia sebagai Presidensi G20 mempunyai daya tawar yang tinggi dan diharapkan manfaat bagi Presidensi Indonesia di G20 dan Presidensi di IEU ini ada manfaat untuk menyelesaikan itu,” kata Airlangga.

Ia juga mengatakan, pertemuan bilateral Jokowi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut membahas ihwal percepatan pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Turki atau IT-CEPA.

Akselerasi itu diharapkan dapat mengembalikan pasar besar minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia di Turki yang sebelumnya menurun.

“Sehingga ini tentunya untuk mengembalikan maka kita perlu untuk mengakselerasi IT-CEPA. Bapak Presiden menugaskan Menteri Perdagangan untuk menangani CEPA tersebut,” kata Airlangga.

Pidato Jokowi

Dalam pidato di KTT G20, Jokowi menyinggung soal peran perempuan dan UMKM.

Presiden mengatakan peran perempuan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi kemajuan bangsa merupakan keniscayaan.

Bagi Indonesia, UMKM adalah sendi utama perekonomian. Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.

Pada saat yang sama, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan sehingga bagi Indonesia, memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan. UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi.

Untuk itu, Presiden menyebut bahwa G20 harus terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata.

Baca juga: Hadiri KTT G20, Jokowi Tiba di Italia Setelah Menempuh Perjalanan Udara Selama 13 Jam

"Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di tahun 2024," jelas Presiden Joko Widodo.

Untuk mencapai hal itu, pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat.

Indonesia mengalokasikan USD 17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan pertunjukan kebudayaan di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu  (30/10/ 2021) malam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in  di Terme di Diocleziano, Roma, Italia, Sabtu (30/10/ 2021) malam. (Istimewa)

Selain itu, Indonesia juga meluncurkan USD 1,1 miliar bagi program produktif usaha mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultra-mikro, Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).

"Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan," kata Jokowi dalam pidatonya.

Presiden Jokowi memaparkan bahwa hingga saat ini, terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayan USD 1,48 miliar dan non-performing loan yang sangat rendah, hanya 0,1 persen.

Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan yang mumpuni dalam mengelola dana.

Baca juga: Presidensi Indonesia di G20 Bakal Beri Manfaat Besar pada Sektor Perdagangan Hingga Investasi

Aksi nyata kedua yakni mendukung transformasi ekonomi UMKM.

Menurut Presiden Jokowi, digitalisasi adalah 'key enabler'.

Lokapasar atau 'e-commerce' menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai USD 24,8 miliar tahun ini.

"Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan," tambahnya.

Lebih jauh Presiden Jokowi menyebut bahwa keberpihakan G-20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan.

Dukungan tersebut berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatkan literasi digital pelaku UMKM.

"Transformasi UMKM akan semakin kuat apabila didukung berbagai kebijakan strategis tersebut. Kami di Indonesia terus lakukan berbagai upaya mendukung UMKM seperti kemitraan BUMN dengan UMKM, kemudahan izin usaha, dukungan inkubasi bisnis, penguatan koperasi dan lainnya," jelasnya.

Berbagai langkah strategis tersebut telah membawa hasil nyata yakni ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen pada triwulan II tahun ini.
Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran mulai menurun dan nilai ekspor tumbuh 37,7 persen.

"Dengan terus membaiknya situasi pandemi di Indonesia, positivity rate di bawah 1 persen, vaksinasi dosis pertama capai 53,62 persen, dan vaksinasi dosis lengkap capai 31,50 persen, insyaallah pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan. Tugas kita, memastikan pemulihan ini dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Recover together, recover stronger," kata Jokowi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya menjelaskan bahwa dalam acara tersebut Presiden Jokowi merupakan salah satu dari empat pembicara yang diundang selain Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Memberdayakan UMKM dan perempuan adalah kebijakan sentral dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia menurut Presiden," kata Menlu. (Tribun Network/fik/kps/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved