Bursa Capres
Kata Ganjar Pranowo soal Dirinya Adu Jidat dengan FX Hadi Rudyatmo: Cuma Salaman Jadi Cerita
Momen Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, 'adu jidat' dengan DPC PDI-Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang diabadikan dalam sebuah foto.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merespons kabar soal momen 'adu jidat' dengan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang diabadikan dalam sebuah foto pada Pameran Foto 44 Tahun Perjalanan Sang Akar.
Menurut Ganjar, hal tersebut hanyalah salam sapa layaknya orang berjabat tangan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar saat mengunjungi pameran perjalanan karier FX Rudy, yang dimulai dari pegawai pabrik obat hingga purnatugas sebagai Wali Kota Solo.
Dalam pameran yang diselenggarakan di Pendopo Pucangsawit pada 10-12 November 2021 tersebut, ditampilkan puluhan foto FX Rudy.
Satu di antaranya yang mencuri perhatian adalah foto momen 'Adu Bathuk (Jidat)' antara Ganjar dengan FX Rudy.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar buka suara.
Baca juga: PDIP Sebut Golkar Hendak Membajak Ganjar Pranowo Ikut Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat: Skenario Airlangga-Ganjar Lawan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Perang Bintang
"Saya juga heran kok, cuma salaman begitu saja jadi cerita," jelas Ganjar, dikutip dari sosial media Instagram milik pribadinya, Sabtu (13/11/2021).
Sembari bercanda, Ganjar menyampaikan momen 'Adu Jidat' itu dilakukan untuk menyatukan pemikiran antara dirinya dengan sesama anggota partainya.
"Jadi saya itu kalau ngomong sama Mas Rudy itu tidak pernah nyambung. Saya bilang A ditangkapnya B. Nah biar nyambung bagaimana, ya diadukan (ditempelkan/dilekatkan) jidatnya."
"Itu baru kemudian transfer (pemikiran) gitu lho, seperti orang men-download," jelas Ganjar sembari bercanda dengan para awak media.
Momen Ganjar Dapat Kaos Banteng Celeng
Ganjar merespons kabar soal dirinya diberikan kaos bergambar banteng celeng oleh para kader saat menghadiri pertemuan dengan Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Ganjar menjelaskan pihaknya tak mengetahui ada gambar Banteng Celeng di kaos tersebut.
Mengingat, gambar Banteng Celeng tersebut terletak pada bagian punggung atau belakang kaos.
"Tidak ada gambar banteng celeng ngawur wae, tadi gambarnya Pak Rudy-Ganjar," kata Ganjar, dikutip dari Kompas Tv, Sabtu (13/11/2021).
Sementara itu, menurut pernyataan FX Rudy, kaos bergambar Banteng Celeng tersebut adalah inisiatif para kader muda.
Menurutnya, gambar tersebut tak ada keterkaitannya dengan dukung-mendukung pihak tertentu.
Istilah Banteng Celeng
Sebelumnya, istilah banteng celeng mulai populer ketika Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, yang melontarkan istilah 'celeng' bagi kader PDIP yang mendukung Ganjar untuk maju Pilpres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menanggapi soal penyebutan tersebut.
Menurut Ujang, sebutan kepada kader-kader pendukung Ganjar itu terlalu berlebihan dan dapat masuk dalam kategori penghinaan.
"Terlalu keras dan berlebihan jika kader-kader PDIP yang deklarasi Ganjar disebut 'celeng' atau 'babi'. Karena manusia itu mulia, jika disebut dengan nama binatang, itu bisa masuk kategori penghinaan," kata Ujang, Selasa (12/10/2021), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Ujang, keinginan mendukung Ganjar maju dalam kontestasi pilihan presiden bukanlah sebuah kesalahan.
Baca juga: PDIP Tegaskan Ketua Umum Megawati Belum Tentukan Sosok yang Bakal Diusung di Pilpres 2024
Malah dengan penyebutan ini, kata Ujang, terlihat adanya indikasi perpecahan di internal PDIP.
Semestinya, PDIP dapat merespons aspirasi-aspirasi itu dengan lebih terbuka dan rileks.
Apalagi, Ganjar juga masih kader PDIP.
Sehingga demokrasi di internal partai dapat terpenuhi.
"Lebih rileks saja, karena PDIP itu kan punya mekanisme dan sistem untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusulkan, apalagi Ganjar itu kan kader sendiri," kata Ujang.
Namun, jika disikapi dengan suasana tegang dan panas justru dapat menjadi bumerang bagi PDIP sendiri.
Bahkan mungkin dapat menjadi keuntungan bagi Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Biasanya jika ditekan, maka akan semakin dapat simpati publik," kata Ujang.
Baca juga: Pemilu Irak Catatkan Tingkat Partisipasi Terendah Dalam Sejarah
Tanggapan Ganjar Soal Penyebutan Celeng
Mengutip Kompas.com, Ganjar menanggapi santai terkait munculnya pernyataan kader PDIP yang disebut bukan banteng tetapi celeng.
Bahkan, kader PDIP yang terang-terangan mendukung dirinya maju capres, dianggap telah keluar barisan karena mendahului keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (11/10/2021).
Terkait dengan survei calon presiden, Ganjar juga enggan berkomentar banyak.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Ardito Ramadhan/Riska Farasonalia)