Pemilu 2024
PKB Sebut Koalisi Capres Sejak Awal Jadi Pendidikan Politik Masyarakat Sambut Pilpres 2024
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat dengan usulan koalisi calon presiden diumumkan sejak dini. Tentunya, supaya masyarakat tidak memilih calon.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat dengan usulan koalisi calon presiden diumumkan sejak dini.
Tentunya, supaya masyarakat tidak memilih calon seperti membeli kucing dalam karung.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, mendorong kandidat calon presiden yang ingin maju tidak perlu malu-malu.
"Saya sependapat bahkan saya sudah sampaikan agar para kandidat yang mau maju tidak malu malu kucing," kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
Jazilul menilai, dibangunnya koalisi sejak awal juga menjadi bagian pendidikan politik.
Supaya masyarakat bisa menilai kesungguhan dan visi misi calon presiden yang berlaga di Pilpres 2024.
"Koalisi lebih awal akan juga menjadi bagian dari pendidikan politik agar masyarakat dapat menilai kesungguhan dan visi misinya," kata Jazilul.
Wakil Ketua MPR RI ini juga berharap Pilpres 2024 menjadi ajang adu gagasan dan ide untuk memajukan Indonesia. Bukan hanya kompetisi para elite politik.
Baca juga: Politikus PKS Setuju Koalisi Capres Dibuat Sejak Dini: Cegah Beli Kucing Dalam Karung
"Sayapun berharap pilpres juga sebagai kompetisi ide bagi Indonesia yang lebih maju kedepannya. Bukan hanya sekedar kompetisi para elit politik," jelas Jazilul.
Sebelumnya, pendiri lembaga survei dan konsultan politik Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan, ada dua hal yang bisa membuat perubahan peta dukungan publik terhadap figur calon presiden (capres) 2024.
Yakni habisnya masa jabatan beberapa kepala daerah dan koalisi partai yang dilakukan lebih awal, yang juga dapat memunculkan calon lebih awal.
Hasil survei dari lembaga-lembaga yang kredibel selalu menempatkan tiga nama teratas, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Tiga nama tersebut sudah muncul dalam berbagai survei pasca Pilpres 2019.
Baca juga: Wacana Koalisi PDIP-Gerindra, Golkar Pilih Fokus Tingkatkan Popularitas Airlangga Hartarto
Bedanya adalah posisi nomer dua yang sempat ditempati Anies Baswedan kini diambil Ganjar Pranowo.
Menurut Hasan, tiga nama tersebut adalah pewaris dukungan Prabowo dan Jokowi di 2019.
"Prabowo itu old soldier, veteran pilpres yang enggak ngapa-ngapain saja punya pendukung tetap sekitar 25 persen," ujar Hasan, Minggu (5/12/2021).
Ganjar Pranowo dianggap mewarisi sebagian pemilih Jokowi. Golongan yang 'anti kadrun' dan sering menggunakan narasi kebhinekaan dan Pancasila harga mati.
Sedangkan Anies Baswedan dianggap mewarisi mantan pendukung Prabowo, yang banyak menggunakan narasi agama, dan dulu mendukung Prabowo karena anti dengan Jokowi.