Senin, 29 September 2025

Muktamar NU

Momen Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf Ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026

Momen penetapan Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU masih berlangsung. Momen Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf Ditetapkan Sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026, Jumat (24/12/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Momen penetapan Gus Yahya atau KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026, Jumat (24/12/2021).

Dalam proses pemilihan, Gus Yahya mengalahkan Ketum PBNU Petahana, KH Said Aqil Siradj.

Gus Yahya mendapatkan 337 suara dari total 548 suara yang masuk.

Sementara, KH Said Aqil Siradj mendapatkan 210 suara.

Dari total 548 suara yang masuk, satu suara dipastikan gugur lantaran tidak sesuai kriteria pemilihan suara.

Pemimpin Sidang Pleno Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU), Muhammad Nuh, mengumumkan hasil perolehan suara pemilihan ketua umum.

Berikut pernyataannya:

"Dengan penuh kesejukan atas nama SC dan atas nama kita semua, kami ingin menyampaikan yang pertama terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh Muktamirin yang datang dari seluruh penjuru dunia, untuk memasuki lima tahun yang terakhir, sekaligus menyiapkan 100 tahun NU yang kedua."

Baca juga: Muktamar NU Minta Pemerintah dan DPR Segera Buat UU Perubahan Iklim

"Yang kedua, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada panita yang sangat luar biasa, termasuk Unila maupun UIN maupun pondok pesantren dan TNI/Polri, Pemda yang ada di Lampung (atas penyelenggaraan kegiatan ini)."

"Masa depan NU ada di tempat kalian semua, oleh karena itu mari kita kawal NU menuju 100 tahun yang kedua."

"Terima kasih kepada Kiai Said yang sudah mengabdikan dirinya membesarkan NU. Mudah mudahan Kiai Said dan seluruh pemimpin NU (atas segala jerih payahnya) dapat dijadikan amal saleh, menjadi bekal untuk kabaikan beliau, bekal kebaikan kita semua."

"Dan tentu untuk Gus Yahya kami ucapkan selamat, mudah-mudahan di tangan beliau, masa depan NU lebih baik lagi, lebih baik lagi, dan lebih baik lagi."

"Dengan demikian, pada hari ini Jumat, 19 Jumadil Ula 1443 H, yang bertepatan dengan 24 Desember 2021, telah dilaksanakan Sidang Pleno ke-4 di Gedung Serbaguna Universitas Lampung dengan agenda pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026."

"Setelah melakukan pemungutan dan perhitungan suara peserta Muktamar yang memiliki hak pilih untuk calon ketua umum diperoleh hasil sebagai berikut."

Baca juga: POPULER NASIONAL Said Aqil Singgung Gerakan 212 saat Muktamar ke-34 NU | Kondisi Terkini Munarman

"Profesor Doktor Kiai Haji Said Aqil Siradj mendapatkan 210 suara dan Kiai Haji Yahya Cholil Staquf 337 suara."

"Dan sesuai dengan pasal 28 ayat 2 Tata Tertib Muktamar ke 34 maka Kiai Haji Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU massa khidmat 2021-2026," kata Muhammad Nuh yang disiarkan secara langsung melalui TVNU, Jumat.

Profil Gus Yahya, Ketua Umum PBNU 2021-2026

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Jumat (24/12/2021), Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966.

Ia merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ia juga putra dari tokoh NU di Rembang dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Muhammad Cholil Bisri.

Baca juga: Proses Pemilihan Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU Masih Berlangsung

Anak dari pasangan KH Muhammad Cholil Bisri dan Muchisnah ini adalah anak pertama dari delapan saudara.

Salah satu adiknya, Gus Yaqut Cholill Qoumas, adalah tokoh muda NU, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor yang kini menjadi Menteri Agama. 

Gus Yahya juga merupakan keponakan dari tokoh besar NU dan budayawan, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Dalam dunia pendidikan formal dan spiritualnya, Gus Yahya pernah menjadi murid KH Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.

Gus Yahya merupakan lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, dia pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Namanya mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Nikita Mirzani Komentari Muktamar NU 2021 Berharap BIsa Lahirkan Pendakwah Milenial

Gus Yahya juga dikabarkan pernah menjadi salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yang bernama Bayt Ar-Rahmah Li adDa'wa Al-Islamiyah rahmatan Li Al-alamin, pada tahun 2014, dengan kajian agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Pada 2015, dia juga terpilih sebagai Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Nama Gus Yahya semakin dikenal ketika terpilih sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018.

Ia saat itu hadir untuk menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH Hasyim Muzadi.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunnewsWiki.com/Haris Chaebar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan