Selasa, 12 Agustus 2025

Curhatan Puan soal Gubernur Tak Menyambutnya Tuai Kritik, Formappi: Terlalu Sentimentil, Nggak Jelas

Formappi menilai curhatan Puan Maharani soal gubernur yang tak menyambutnya terkesan sentimentil.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua DPR Puan Maharani memberikan keterangan pers terkait penyerahan Surat Presiden (Surpres) kepada DPR di media center DPR, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021). Presiden Joko Widodo mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI kepada DPR, sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Curhatan Ketua DPR RI, Puan Maharani, soal gubernur yang tak menyambutnya, menuai kritik.

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai curhatan Puan terkesan sentimentil dan berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Pasalnya, apa yang disampaikan Puan tak cukup berbobot untuk disampaikan ke publik.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, menilai seharusnya Puan sebagai wakil rakyat, lebih banyak berbicara soal publik.

"Karena di samping informasinya serba enggak jelas, juga karena bobot informasinya sendiri tidak cukup penting untuk dijadikan isu publik."

Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani usai rapat koordinasi dengan kader PDI-P Sulut, di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022) pukul 14.40 Wita. Tampak Puan diajak berfoto oleh kader PDI-P saat akan meninggalkan ruang rapat konsolidasi.
Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani usai rapat koordinasi dengan kader PDI-P Sulut, di Luwansa Hotel, Manado, Rabu (9/2/2022) pukul 14.40 Wita. Tampak Puan diajak berfoto oleh kader PDI-P saat akan meninggalkan ruang rapat konsolidasi. (KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY)

Baca juga: Puan Maharani Cerita Ada Gubernur Tak Sambut Kedatangannya: Kayak Males-malesan, Bikin Kesel

Baca juga: Sosok Gubernur yang Disindir Puan Maharani Tak Menyambutnya, Pengamat dan FX Rudy Sebut Nama Ganjar

"Sebagai Ketua DPR, Puan mestinya lebih banyak berbicara tentang persoalan publik," kata dia dalam pesan yang diterima Tribunnews, Jumat (11/2/2022).

Lebih lanjut, Lucius menyebut Puan seharusnya menyuarakan suara rakyat dibanding curhat masalah pribadinya.

Terlebih, status kunjungan kerja Puan ke Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (9/2/2022), dinilai Lucius tak jelas.

Apakah sebagai Ketua DPR RI atau Ketua DPP PDIP.

Lucius menambahkan, tak ada urgensi bagi gubernur untuk menyambut Puan jika putri Megawati ini datang kunjungan kerja sebagai pimpinan partai.

Begitu juga jika Puan berkunjung sebagai wakil rakyat ke daerah pemilihannya.

Lucius menilai tak ada keterkaitan antara kedatangan Puan dengan disambut kepala daerah.

"Begitu juga kalau kunjungannya sebagai wakil rakyat ke dapil, ya enggak ada relevansinya disambut oleh kepala daerah."

"Jadi curhatan Puan itu enggak jelas. Cuma mau terlihat seolah-olah jadi korban dari arogansi gubernur tertentu saja," pungkasnya.

Baca juga: Puan Maharani Berharap Pembangunan di Jawa Harus Bisa Dirasakan Anak-anak Morotai

Baca juga: Puan Maharani: DPR RI Kembali Terapkan Sistem WFH Mulai Hari Ini

PKS Sarankan Puan Bersikap Santai

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, juga turut menanggapi curhatan Puan Maharani.

Menurutnya, kepala daerah sebaiknya fokus pada tugas pokok dan fungsi melayani rakyat.

Mardani pun menilai bukan masalah besar jika kepala daerah tak menyambut elite partai.

"Tupoksi kepala daerah yang utama memang melayani rakyat, bukan elite."

"Jika tidak menyambut karena ada acara dengan rakyat, tidak masalah," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Lebih lanjut, Mardani menyarankan agar Puan bisa bersikap lebih santai menghadapi situasi tak hadirnya kepala daerah yang dimaksud.

Lantaran, hubungan pemerintah pusat dan daerah tak sekaku zaman dulu.

"Cool saja untuk Mbak Puan, karena memang era sekarang, hubungan pusat dengan daerah tidak sekaku dulu. Khususnya, zaman Orde Baru," jelasnya.

Meski begitu, Mardani juga menyinggung soal etika.

Baca juga: Puan Kesal Ada Gubernur dari PDIP Tidak Menyambutnya Saat Kunjungan ke Daerah, Sindir Ganjar?

Baca juga: Curhatan Puan yang Kesal Tak Disambut Gubernur, Pengamat: Publik Menduga Ditujukan ke Ganjar

Ia berpendapat penyambutan pejabat pusat saat datang ke daerah berkaitan dengan etika.

Mardani mengatakan Puan termasuk pejabat negara karena statusnya sebagai Ketua DPR RI.

"Jadi, bagian dari etika jika Ketua DPR hadir disambut dan jadikan ajang menjelaskan kondisi daerah bersangkutan," tandasnya.

Sebelumnya, Puan sempat menceritakan soal adanya gubernur yang tak menyambut dirinya saat berkunjung ke daerah.

Bahkan, ujar Puan, gubernur lain lah yang menyambut dan mengurusi kedatangannya.

Karena itu, Puan mengaku bertanya-tanya mengapa ada kepala daerah yang bersikap sedemikian rupa.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya."

"Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," kisah Puan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Luwansa Hotel, Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (9/2/2022), dikutip dari Kompas.com.

"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan."

"Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," tambahnya.

Baca juga: Ganjar Tak Ikut Peresmian Pasar Legi Solo yang Dihadiri Puan Maharani, Ini yang Dia Lakukan

Baca juga: Relawan Puan Maharani Beri Bantuan UMKM Terdampak Pandemi 

Lebih lanjut, Puan merasa heran saat tahu ada kepala daerah yang tak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.

Terkait hal itu, dirinya pun mengaku merasa kesal.

"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesal," ujarnya.

Seperti diketahui, Puan berkunjung ke Kota Manado, Bitung, dan Minahasa Utara pada Rabu dan Kamis (10/2/2022) dalam rangka kunjungan kerja.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reza Deni, Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan