Konflik Rusia Vs Ukraina
Jokowi: Setop Perang, Perang Menyengsarakan Manusia dan Membahayakan Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuarakan untuk menghentikan perang. Dikatakannya, perang bisa menyengsarakan manusia dan membahayakan dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyuarakan untuk menghentikan perang.
Jokowi melalui akun twitternya menyinggung tentang dampak yang terjadi akibat perang.
Dikatakannya, perang bisa menyengsarakan manusia dan membahayakan dunia.
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tulis Jokowi melalui akun twitter @jokowi, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Pasca-Serangan Rusia ke Ukraina, Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ini Pengaruhnya Terhadap Indonesia
Sebelumnya, pada Senin (21/2/2022), Jokowi juga menyuarakan agar ketegangan antara Rusia dan Ukraina dihentikan.
Menurutnya, pihak yang terlibat harus menahan diri semua pihak juga harus berkontribusi pada perdamaian.
"Rivalitas dan ketegangan di Ukraina harus dihentikan sesegera mungkin. Semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan kita semua harus berkontribusi pada perdamaian. Perang tidak boleh terjadi," tulis Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden juga mengajak seluruh dunia untuk bersatu dan bersinerfi untuk memulihkan ekonomi dunia yang terpuruk akibat pandemi.
"Saatnya dunia bersinergi dan berkolaborasi menghadapi pandemi. Saatnya kita memulihkan ekonomi dunia, mengantisipasi kelangkaan pangan, dan mencegah kelaparan," terang Jokowi.
Diketahui, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer di wilayah Donbass, Ukraina yang menaungi daerah Donetsk dan Luhansk.
Putin mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan bantuan dari pemimpin kelompok separatis pro-rusia di wilayah Donbas, Ukraina.
Beberapa hari sebelumnya, Rusia mengakui daerah separatis Donetsk dan Luhansk sebagai negara yang merdeka.
Vladimir Putin, mengatakan sudah waktunya bagi Rusia untuk mengakui kedua wilayah yang memisahkan diri itu sebagai wilayah merdeka, dikutip dari NDTV.
Ia mengatakannya dalam pidato yang disiarkan di televisi yang dikelola pemerintah, meskipun ada peringatan dari Barat tentang pernyataan itu dapat menyebabkan sanksi besar-besaran.
"Saya percaya perlu untuk mengambil keputusan yang lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin.
Baca juga: Ini Penyebab Sebenarnya Rusia Serang Ukraina
Baca juga: Berita Foto : Kepanikan Warga Ukraina Saat Rusia Lakukan Invasi
Jokowi Diminta Bertindak
Serangan militer Rusia ke Ukraina bisa memicu terjadinya Perang Dunia III.
Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk bertindak agar hal itu bisa dihindari.
Hal itu diungkapkan Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, Kamis (24/2/2022).
Hikmahanto mengimbau Presiden Jokowi untuk melakukan tindakan demi menyelesaikan permasalahan ini.
Apalagi, saat ini Presiden Jokowi merupakan Presidensi G-20.
“Tindakannya sampaikan ke PBB, bahwa permasalahan ini harus dibawa ke Majelis Umum PBB, tidak ke Dewan Keamanan PBB,” ujar Hikmahanto dikutip dari Kompas TV.
“Sehingga dengan begitu, tak akan ada veto di situ, dan pengambilan keputusan berdasarkan mayoritas karena apa yang terjadi di Ukraina bisa menyebabkan Perang Dunia III,” ujarnya.
Menurut Hikmahanto, meski Dewan Keamanan PBB sudah membicarakan terkait penyerangan Rusia ke Ukraina namun hal itu diyakini tak akan bisa menghentikan Rusia menginvasi negara pecahan Uni Sovyet itu.
Pasalnya, menurut Hikmahanto, Rusia merupakan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan bisa memveto segala keputusan yang keluar.
Oleh sebab itu, ia menegaskan Majelis Umum PBB adalah cara yang paling memungkinkan untuk menghentikan invasi Rusia.
(Tribunnews.com/Tio) (KompasTV)