Masa Jabatan Presiden
NasDem Minta Tingkat Kepuasan Terhadap Presiden Janagan Dimanipulasi untuk Penundaan Pemilu
Saan Mustopa, meminta semua pihak terutama para elite partai politik berhenti mencari-cari alasan untuk mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI Saan Mustopa, meminta semua pihak terutama para elite partai politik berhenti mencari-cari alasan untuk mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Dia juga meminta, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah yang tinggi tak dimanipulasi untuk melanjutkan wacana penundaan pemilu atau memperapanjang masa jabat presiden.
Hal itu disampaikannya sekaligus merespons hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk 'Sikap Publik Terhadap Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan Presiden' secara daring pada Kamis (3/3/2022).
"Tapi apresiasi yang tinggi dari publik itu, jangan dimanipulasi seakan-akan publik menghendaki penundaan pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden," kata Saan.
Dalam survei LSI tersebut, sebanyak 66,3 persen publik puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
NasDem, kata Saan, mengapresiasi bahkan bangga terhadap tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: PSI Tolak Penundaan Pemilu 2024, tapi Setuju Jokowi Tiga Periode, Sebut SBY dan JK Bisa Nyalon Lagi
Namun, dia kembali mengingatkan hasil positif yang dirasakan publik jangan dianggap bahwa publik merestui penundaan pemilu.
"Jadi dari sisi kepuasan, kita tentu apresiasi dan kita kita bangga sebagai pendukung. Tapi di sisi lain ini jangan dimanipulasi seakan akan kepuasan berbanding lurus dengan kehendak yang puas itu ingin penundaan. Jadi supaya tidak ada istilahnya pembelokan terkait tingkat kepuasan itu," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Ri Itu.
Survei LSI: 66,3 persen Publik Puas Terhadap Kinerja Presiden Jokowi
Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, sebanyak 66,3 persen publik puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam rilis survei secara daring bertajuk 'Sikap Publik terhadap Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan Presiden', Kamis (3/3/2022).
"Survei pada hari ini pada Februari 2022 menemukan bahwa tingkat kepuasan kepada presiden ada di angka 66,3 persen. Masih bagus, jadi mayoritas masyatakat menyatakan puas atas kinerja Pak Jokowi sebagai presiden," kata Djayadi.
Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Pemilih Jokowi Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
"Yang kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 29,9 persen," lanjutnya.
Kendati demikian, Djayadi mengatakan ada penurunan terhadap tingkat kepuasan kinerja presiden jika dibandingkan survei sebelumnya.
"Ada penurunan terhadap tingkat kepuasan kinerja presiden kalau dibandingkan Sesember 2021 berdasarkan survei kali ini, dari 71,4 persen menjadi 66,3 persen," ucapnya.
Untuk diketahui, survei LSI ini dilakukan 25 Februari - 1 Maret 2022.
Dengan menggunakan metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.197 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Survei: Apa Pun Alasannya, Publik Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Termasuk Alasan IKN
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.
Masa Jabatan Presiden
Feri Amsari: Dampak Kekuatan Politik Soal Penambahan Periodesasi & Masa Jabatan Presiden Luar Biasa |
---|
Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Refly Harun: Kalau Berlaku Saat Ini, Akan Ada Konflik |
---|
Anies Baswedan Puji Sikap Megawati Tolak Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode |
---|
Amien Rais Minta Jokowi Lupakan 3 Periode: Oktober 2024 Purna Tugas, InsyaAllah Jadi Guru Bangsa |
---|
Kepuasan Masyarakat atas Pemerintahan Jokowi Naik, Bamsoet: Publik Ingin Terus Beliau Memimpin? |
---|