Jumat, 5 September 2025

Hasto Bantah Sentilan Puan soal Pemimpin Modal Ganteng Ditujukan untuk Rekan Sesama Kader

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah soal sentilan Puan Maharani terkait pemimpin narsis di Medsos ditujukan rekan sesama kader.

Penulis: Inza Maliana
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto ikut memberikan komentar terkait sentilan Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani soal pemimpin modal ganteng di media sosial.

Sebelumnya, masyarakat dan beberapa pengamat berspekulasi sindiran Puan soal pemimpin modal ganteng itu ditujukan pada rekan sesama kadernya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Namun, Hasto dengan tegas membantahnya.

Menurutnya, sentilan Puan itu tidak dimaksudkan untuk menyindir siapapun.

Baca juga: Soal PDIP Hattrick Menangkan Pemilu, Pengamat: Megawati Akan Wujudkan Itu untuk Legacy

Pernyataan tersebut, lanjut Hasto, disampaikan sebagai upaya menyerap aspirasi masyarakat.

"Jadi, enggak ada sindiran-sindiran. Apalagi terhadap internal yang dilakukan oleh Mbak Puan."

"Sekali lagi adalah merespons secara langsung aspirasi rakyat," kata Hasto ditemui di Jakarta, Senin (2/5/2022), dikutip dari Kompas.com.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Minggu (27/3/2022). (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Hasto menyampaikan, Puan menilai sosok calon presiden (capres) haruslah berwajah Indonesia. Dalam arti mengangkat harkat martabat rakyat.

Hal tersebut dinilai Hasto sebagai salah satu langkah yang perlu dimiliki capres maupun cawapres untuk memimpin bangsa Indonesia.

"Itu harus dilakukan oleh ya seluruh kader PDI Perjuangan," jelasnya.

Di sisi lain, Hasto mengungkapkan kriteria capres dari PDI-P haruslah mampu menyerap aspirasi rakyat.

Baca juga: Mohon Maaf Tidak Ada Open House di Rumah Ketua Umum PDIP Megawati

Dia mencontohkan beberapa waktu belakangan, masyarakat tengah sulit akibat polemik minyak goreng.

Terkait kisruh itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara dinilai telah mengambil satu kebijakan yang membantu rakyat.

Sementara, terkait capres maupun cawapres yang akan diusung, Hasto menegaskan hal tersebut akan diputuskan oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," jelasnya.

Kata Pengamat soal Sentilan Puan Maharani

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menduga, sindiran Puan Maharani yang menyebut ada calon presiden (capres) hanya bermodalkan wajah ganteng itu tertuju kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Alasannya, Ujang berpendapat Puan agaknya geregetan karena elektabilitas Ganjar yang lebih tinggi darinya.

Terlebih, Ganjar juga gencar mencitrakan sosoknya melalui media sosial.

"Dan direstui atau tidak, diakui atau tidak, soal elektabilitas Ganjar lebih maju atau lebih tinggi dari Puan," kata Ujang saat dihubungi Tribunews.com, Jumat (29/4/2022).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin (Istimewa via Tribunnews.com)

Baca juga: Puan Cerita Soal Peran Bung Karno dan KH Wahab Hasbullah di Balik Istilah Halal Bihalal

Ujang menilai, gaya komunikasi politik Puan itu berpotensi menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, sebab akan memantik respons negatif dari publik.

Dia mencontohkan gaya komunikasi Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang sempat menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

"Karena komunikasi yang baik saat ini bagi Puan adalah dengan cara menaikkan elektabilitas dirinya, dan tidak menyerang lawan politiknya. Menyerang itu sesuatu yang tak baik dan itu akan membuat lawan politik menyerangnya baik," ujar Ujang.

"Lihatlah gaya Giring menyerang Anies, bukannya Giring dapat nilai plus, tapi dibenci oleh publik. Itu pun sama akan menimpa Puan, jika Puan terus menerus menyerang lawan politiknya," lanjutnya.

Sindiran Puan soal Pemimpin Modal Ganteng

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, menyindir ada calon presiden (capres) berwajah ganteng saat berbicara di hadapan kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah pada Selasa (26/4/2022).

Awalnya, dalam pidatonya, Puan mengajak kembali ke jati diri orang Indonesia dengan memilih sosok capres yang benar-benar mencintai Indonesia dan mau bergotong-royong dalam membangun bangsa.

Lantas, Puan menyinggung, perilaku masyarakat yang terkadang lebih memilih sosok capres karena ganteng, bukan atas dasar kinerja yang baik.

"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka, yo wes lah dia saja, asal ganteng. Dia aja yang dipilih, asal bukan perempuan."

"Yo wes dia saja, walau enggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin."

"Tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," kata Puan dalam video yang diterima wartawan, Kamis (28/4/2022).

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani. (DOK. Humas DPR RI)

Setelah itu, Puan bertanya, apakah kader PDIP di Wonogiri mau memiliki sosok pemimpin yang seperti dijabarkannya tersebut.

"Mau atau enggak pemimpin kayak begitu," tanya Puan.

"Enggak," jawab para kader PDIP.

Puan pun meminta kader PDIP Wonogiri melihat sosok capres tersebut, apakah memiliki perhatian terhadap rakyat Wonogiri atau tidak.

"Pernah enggak ketemu sama dia? Pernah enggak dia datang ke daerah ini? Misalnya, ke Wonogiri. Kalau ke Wonogiri ngapain?"

"Ngebantu atau enggak, sowan atau enggak, ketemu enggak sama PDIP, ketemu enggak sama rakyat PDIP yang ada di Wonogiri, ketemu enggak sama rakyat Wonogiri?" ucapnya.

Baca juga: Puan Dorong Kader PDIP Sragen Solid Menangkan Pemilu 2024

Atas dasar itu, Puan meminta kader PDIP tidak sembarangan dalam memilih sosok capres mendatang.

Dia mengingatkan, kinerja dalam memperjuangkan rakyat harus menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan capres mendatang.

"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed."

"Tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" tanya Ketua DPR RI itu.

"Setuju," jawab para kader PDIP.

(Tribunnews.com/Maliana/Chaerul Umam, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan