Bursa Capres
Airlangga Disebut Capres Peredam Polarisasi di Pilpres 2024, Ini Kata Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sebagai capres yang bisa meredam polarisasi pada Pilpres 2024.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sebagai capres yang bisa meredam polarisasi pada Pilpres 2024.
Politikus Partai Golkar Ridwan Bae menegaskan, bahwa selama ini Airlangga berada di luar polarisasi politik. Terutama, soal pelebelan pendukung capres yakni cebong dan kadrun.
Maka, kata Ridwan, Airlangga bakal menjadi calon presiden yang bisa meredam tensi tinggi keterbelahan akibat polarisasi di masyarakat selama ini.
Terlebih, ia menyebut jika Menko Perekonomian itu memiliki kemampuan memimpin dari berbagai aspek. Termasuk soal ekonomi, politik dan sosial.
“Pak Airlangga negarawan tulen sehingga tidak masuk dalam kelompok cebong atau kadrun. Dia berada dilurus ke depan bagaimana bangsa ini maju, rakyatnya sejahtera,” kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (11/5/2022).
Anggota Komisi V DPR RI ini juga menyebut, kapasitas Airlangga sebagai negarawan dan pemimpin masa depan tak perlu diragukan lagi.
Hal itu tentu dilihat bagaimana Airlangga mengemban tugas sebagai Menko Perekonomian dan Kepala Komite Penanganan Corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
“Airlangga jalan kan secara tulus tanpa melihat polarisasi,” sebutnya.
Baca juga: Peneliti LIPI Nilai Airlangga sebagai Capres Netral di Tengah Polarisasi Pilpres 2024
Ridwan menambahkan, Airlangga juga merupakan tokoh yang paling pas menjawab tantangan bangsa Indonesia ke depan.
Tak hanya itu, ia melihat figur Airlangga mampu melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Saya percaya karena begini, selama kepemimpinan Jokowi dia ikut serta. Maka berarti semua yang positif dilakukan Jokowi akan dijalankan disempurnakan semua. Sementara yang negatif pasti akan ditinggalkan,” jelas Ridwan.
Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Sultra ini juga berpendapat, soal pasangan Airlangga di Pemilu 2024, mendatang.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai dan koalisi. Namun, sosok Airlangga mampu berpasangan dengan siapa saja.
Apalagi, Airlangga tidak memiliki perbedaan dengan para pimpinan partai. Sehingga, komunikasi bisa berjalan dengan baik.
“Komunikasi dengan seluruh partai tidak ada perbedaan mencolok,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan, pada Sabtu (7/5/2022).
Airlangga membuka pertemuan bersama AHY bersama istri Anissa Pohan dengan saling bermafaatan dan menyampaikan selamat Idul Fitri 1443H.
Menko Perekonomian ini menyampaikan, bahwa dalam pertemuan dengan AHY lebih membahas yang sifatnya kekeluargaan.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi 'cebong' dan 'kadrun' yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," kata Adi, Sabtu (7/5/2022).
Adi menilai, Pilpres 2024 mendatang perlu ada sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini.
Apalagi, polarisasi 'cebong' dan 'kadrun' itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," ucap Adi.
Meski demikian, nama nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," ungkapnya.