Prakiraan Cuaca
BMKG: 6 Perairan Waspada Gelombang Sangat Tinggi pada 15-17 Juli 2022, Termasuk Perairan Bengkulu
Dalam rilisannya BMKG menjelaskan kondisi laut di enam perairan berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi 4-6 meter. Termasuk Perairan Bengkulu.
Penulis:
Arif Fajar Nasucha
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan gelombang tinggi, Jumat (15/7/2022).
Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku mulai hari ini pukul 07.00 WIB hingga Minggu (17/7/2022) pukul 07.00 WIB.
Dalam rilisan tersebut, enam perairan dengan status waspada gelombang sangat tinggi 4-6 meter.
Keenam area perairan tersebut di antaranya perairan Bengkulu, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTB.
Dalam narasinya dijelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan - Barat dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan selatan Jawa hingga NTT, Perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Laut Banda dan Laut Arafuru.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok, Sabtu 16 Juli 2022: Jawa Timur Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin
Berikut kondisi laut di beberapa perairan Indonesia, 15-17 Juli 2022 yang Tribunnews.com kutip dari maritim.bmkg.go.id:
Area Perairan dengan Gelombang Sangat Tinggi (4 - 6 meter)
- Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTB
- Perairan Bengkulu
- Perairan Barat Lampung
- Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
- Perairan Selatan Banten hingga Lombok
- Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sabtu, 16 Juli 2022: Yogyakarta Berpotensi Hujan Lebat
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2,5 - 4 meter)
- Perairan P. Buru - P. Ambon - P. Seram
- Perairan Utara Sabang
- Perairan Barat Aceh
- Perairan Barat P. Simeulue hingge Kep. Mentawai
- Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kep. Nias
- Teluk Lampung
- Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
- Perairan Selatan Sumbawa
- Perairan Selatan P. Sumba
- Perairan P. Sawu hingga Kupang - P. Rotte
- Laut Sawu bagian Selatan
- Samudra Hindia Selatan NTT
- Perairan Manui - Kendari
- Perairan Selatan Kep. Banggai hingga Kep. Sula
- Laut Banda
- Perairan Selatan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar
- Perairan Selatan Kep. Kai Hingga Kep. Aru
- Laut Arafuru
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1,25 - 2,5 m)
- Laut Flores
- Selat Malaka
- Perairan Timur P. Simeulue hingga Kep. Mentawai
- Laut Jawa
- Perairan Utara Jawa Timur
- Laut Bali
- Selat Lombok bagian Utara
- Laut Sumbawa
- Selat Makassar bagian Selatan
- Perairan Kep. Selayar hingga Kep. Sabalana
- Laut Sulawesi Bagian Timur
- Perairan Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud
- Perairan Bitung - Manado
- Perairan Selatan Sulawesi Utara
- Laut Maluku
- Perairan Utara Halmahera
- Samudra Pasifik Utara Halmahera
- Samudra Pasifik Utara Jayapura
- Perairan Baubau hingga Wakatobi
- Selat Sumba
- Selat Sape Bagian Selatan
- Laut Sawu bagian Utara
- Perairan Utara Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar
- Perairan Utara Kep. Kai hingga Kep. Aru
- Laut Seram
- Perairan Fak-fak - Kaimana
- Perairan Amamapere - Agats
- Perairan Jayapura - Sarmi
(Tribunnews.com/Fajar)