BBM Bersubsidi
Jokowi Ternyata di Istana Saat Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Jokowi ternyata berada di Istana Merdeka saat buruh dan mahasiswa berdemo tolak kenaikan harga di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata berada di Istana Merdeka saat buruh dan mahasiswa berdemo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).
"Beliau di Jakarta beraktivitas seperti biasa," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Deputi IV Yohanes Joko di kawasan Patung Kuda.
Joko belum memastikan apakah Presiden Jokowi bakal menemui massa atau tidak.
"Nanti kita lihat dinamikanya ya, karena yang penting aspirasi dari masyarakat, mahasiswa didengar istana," ujarnya.
Ia mengaku diperintahkan Kepala KSP Moeldoko untuk terus memonitor aksi unjuk rasa tolak harga BBM naik.
Baca juga: Nyalakan Flare, Buruh dan Mahasiswa Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Bubar dari Patung Kuda
"Saya tadi di sini diperintah oleh Kepala Staf, Pak Moeldoko untuk terus memonitor," ungkapnya.
Diketahui, aksi ini diikuti Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) bersama sejumlah elemen mahasiswa.

Dalam tuntutannya, Gebrak menuntut pemerintah, di antaranya:
1. Tolak Kenaikan Harga BBM, Turunkan harga kebutuhan pokok
2. Cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan PP turunanya
3. Cabut UU P3
Baca juga: Ribuan Pendemo Tolak Kenaikan BBM Bertahan di Patung Kuda, Jalan Kawasan Istana Negara Masih Ditutup
4. Tolak Revisi UU KUHP (RKUHP)
5. Tolak Revisi UU SISDIKNAS
Tuntutan Mahasiswa
Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan pihaknya menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, mereka menuntut pemerintah memanfaatkan APBN untuk meredam dampak krisis global.
"Menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM karena berdampak secara signifikan terhadap berbagi sektor kehidupan. Kedua, menuntut pemerintahan mengandalkan APBN untuk meredam dampak krisis energi global yang berdampak bagi masyarakat," kata Bayu di lokasi, Selasa (13/9/2022).
Mereka juga menuntut pemerintah menyelesaikan masalah penyaluran BBM bersubsidi yang kerap membuat subsidi tidak tepat sasaran. Mereka juga menuntut pemerintah menjaga stabilitas harga komoditas daripada memberi BLT yang dinilai cuma untuk meredam protes.
Baca juga: Mahasiswa Bakar Ban di Depan Barikade Polisi saat Demo Tolak BBM di Patung Kuda
"Itu bukan solusi yang struktural dan hanya solusi sesaat. Padahal kenaikan BBM ini tentu akan menjadi kenaikan yang lama sedangkan BLT yang disalurkan itu hanya meredam protes rakyat sesaat karena kenaikan BBM," kata dia.
Dia juga menyoroti pemerintah terus melanjutkan proyek yang menyedot banyak APBN tapi mengurangi anggaran untuk subsidi BBM.
"Katanya kan subsidi BBM itu membebani APBN, padahal ada beban beban dari pemerintah lain yang lebih membebani APBN, seperti proyek IKN, dan proyek tersebut minim urgensi terhadap masyarakat umum," ujarnya.