Pengamat: Meski Memegang Ideologi Soekarno, PDIP Tetap Bisa Jadi Partai Modern
Hendri pun mengatakan dua indikator untuk semakin menjadi partai modern yang disematkan ke PDI Perjuangan yakni terbuka dan terima usulan capres
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Founder Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai setidaknya ada dua indikator yang menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pantas disebut sebagai partai politik modern di pentas politik Indonesia.
Hendri pun mengatakan dua indikator untuk semakin menjadi partai modern yang disematkan ke PDI Perjuangan.
Yang pertama adalah terbuka. Yakni dalam hal usulan-usulan itu menganut dari masjkan massa Akar Rumput kemudian ke pusat.
“Kemudian yang kedua indikatornya adalah menerima berbagai usulan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan menjadi calon presiden,” kata Hendri Satrio, Kamis (5/1/2023).
Baca juga: Presiden Jokowi Diundang Khusus untuk Hadiri Perayaan HUT ke-50 PDI Perjuangan, 10 Januari 2023
Menurutnya, PDIP terus melakukan institusionalisasi partai politik. Yakni mulai mendirikan 112 kantor partai hingga memiliki standar kualifikasi manajemen ISO 9001:2015.
Kinerja ini mendapat apresiasi dengan meningkatnya elektoral mencapai 26 persen dan menang pemilu dua kali berturut-turut.
Ia menyatakan wajar jika ini membuat PDI Perjuangan menjadi partai yang kuat. Terlebih ditandai struktur akar rumput sampai pusatnya yang kokoh.
“Kini PDI Perjuangan menjadi partai yang terkuat. Karena memang menurut hasil lembaga survei pun itu masih tertinggi sampai saat ini, jadi wajar bila dikatakan paling kuat, dan kuat struktur akar rumputnya,” ujar Hendri.
Hendri pun mengatakan, di usia PDIP yang masih memegang teguh ideologi Soekarno, ternyata masih bisa menjadi partai yang terus bergerak menjadi modern dan profesional.
Diketahui, 10 Januari 2023 PDIP akan merayakan HUT ke-50. Adapun, peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Adapun, tema yang diusung adalah: 'Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam'; dengan Sub Tema: 'Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya'.
“Dalam prosesnya sudah ada ke sana. Yang masih dilekatkan adalah ideologinya Soekarno, jadi sangat Soekarno. Menuju ke sana prosesnya (modern) dan hampir jadi,” jelas Hendri.
Tak Hadir Upacara HUT RI di Istana, PDIP Tegaskan Hubungan Baik Megawati-Prabowo Ibarat Adik-Kakak |
![]() |
---|
Sekjen PDIP Hasto Sampaikan 5 Amanat Megawati untuk Panduan Kader Partai Jaga Cita-Cita Proklamasi |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto Bicara Soal Posisi Sekjen PDIP 3 Periode dan Pesan dari Megawati |
![]() |
---|
Sekjen PDIP Hasto Terima Koin Perjuangan dari FKK 124, Banteng Lawas & Repdem, Ini Makna Historisnya |
![]() |
---|
2 Alasan Utama Megawati Tetap Pilih Hasto Sebagai Sekjen PDIP, Menurut Pengamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.