Selasa, 26 Agustus 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Besok, 3 Maret 2023, BMKG: 32 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

Inilah peringatan dini dari BMKG besok, 3 Maret 2023, terdapat 32 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat dan angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak peringatan dini dari BMKG besok, 3 Maret 2023, terdapat 32 wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat dan angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, 3 Maret 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut laporan terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah.

Terdapat 27 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Sedangkan 5 wilayah lainnya berpotensi terjadi hujan dan disertai kilat serta angin kencang.

Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: 26 Wilayah Diguyur Hujan Lebat Kamis, 2 Maret 2023

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Bengkulu

- Jawa Barat

- DKI Jakarta

- Sulawesi Tengah

- Maluku Utara

Baca juga: Kepala BMKG Kerap Diingatkan Megawati Agar Belajar ke Cina soal Teknologi Antisipasi Gempa Bumi

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatra Utara

- Sumatra Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Jambi

- Sumatra Selatan

- Kep. Bangka Belitung

Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Kamis 2 Maret 2023, BMKG: Banten dan Yogyakarta Potensi Hujan Sedang

- Lampung

- Banten

- Jawa Tengah

- Yogyakarta

- Jawa Timur

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Selatan

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Jumat, 3 Maret 2023: Bandung Cerah Berawan, Bogor Hujan Ringan

Penyebab cuaca ekstrem

BMKG melaporkan, penyebab cuaca ekstream dipicu adanya Pusat Tekanan Rendah terpantau di Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 kt (low level jet).

Kecepatan angin memanjang dari Laut Timor hingga Australia bagian utara dan dari Laut Banda hingga Laut Arafuru bagian timur.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Kalimantan bagian barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.

Konvergensi memanjang dari Kalimantan Barat hingga Selat Karimata.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan