Jumat, 8 Agustus 2025

Depo Plumpang Terbakar

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BNPB: 1.085 Warga Mengungsi, 17 Tewas, 18 Orang Masih Dicari

BNPB mencatat ada sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada, Jumat (3/3/2023).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Anak-anak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang diberi trauma healing di tenda pengungsin PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). BNPB mencatat ada sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada, Jumat (3/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 1.085 orang mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat,  warga yang mengungsi tersebar di lokasi yang berbeda. 

Berdasarkan data BPBD DKI hingga Sabtu pukul 12.20 WIB, sebaran lokasi pengungsi di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI Jakarta Utara ada 132 jiwa. 

Kemudian, titik pengungsian di Gedung Golkar Walang sebanyak (258), RPTRA Rasella (356), Kantor Lurah Rawa Badak Selatan (79) dan Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara ada 74 jiwa. 

Kemudian, titik pengungsian juga ada di Masjid Al-Kuromas ada 63 warga dan Masjid As Sholihin 63 orang, serta masjid Al-Muhajirin 60 jiwa. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu (4/3/2023). 

Baca juga: Kapolri Ungkap Ada 12 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Belum Teridentifikasi

"Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi," kata Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com

Adapun bantuan yang disalurkan merupakan bantuan pangan dan non-pangan. 

"Bantuan pangan antara lain air mineral dan makanan siap saji."

"Sedangkan bantuan non-pangan berupa matras, selimut, paket balita, paket keluarga, sarung, mukena, terpal, paket sandang, kidsware dan family kits, ujar Muhari. 

BPBD juga mencatat kebutuhan mendesak untuk para penyintas. 

Diantaranya kebutuhan matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.  

17 Orang Meninggal

Foto udara menampilkan suasana pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menyambar kawasan permukiman padat di sekitarnya, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam tersebut menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka bakar berat. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Foto udara menampilkan suasana pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menyambar kawasan permukiman padat di sekitarnya, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam tersebut menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka bakar berat. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Adapun saat ini jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut menjadi 17 orang.

Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat Depo Pertamina Plumpang terbakar sebanyak 13 orang.

Sementara untuk korban yang mengalami luka berat ada 49 orang. 

Mereka tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.

"Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2."

Sementara, petugas juga masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian.

Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

12 Korban Belum Diidentifikasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masih ada 12 jenazah korban yang masih belum teridentifikasi.

"Sementara masih ada 12 lagi yang sedang dilaksanakan pemeriksaan dengan metode pengecekan DNA dan ontologi," ujar Kapolri, Sabtu (4/3/2023).

Ia menuturkan, pihaknya baru bisa mengidentifikasi 2 kantong jenazah dari 15 kantong jenazah yang diterima oleh RS Polri Kramat Jati hingga Sabtu (4/3/2023) sore.

"Saat ini proses pemeriksaan post mortem sedang berlangsung." 

"Tadi juga sudah dilaporkan dari pemeriksaan jenazah yang saat ini ada di RS Kramat Jati, 2 sudah terindentifikasi dengan pemeriksaan sidik jari," ungkap Kapolri.

Kapolri pun meminta agar pihak keluarga korban untuk melaporkan data-data kepada pihak RS Polri untuk membantu dalam proses identifikasi. 

"Bagi masyarakat yang kehilangan keluarga kami membutuhkan kehadiran dari keluarga kandung apakah itu kakak, kakak kandung, adik kandung atau anak kandung ataupun orang tua untuk kita ambil sampel untuk kita bandingkan dengan sampel DNA yang sudah kita ambil dari 12 jenazah yang ada di sini," tukas Kapolri.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan