Pilpres 2024
Puan Maharani Disebut sedang Mainkan Peran Ice Breaker, Temukan PDIP dengan Demokrat
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, Puan Maharani disebut tengah memainkan peran ice breaker.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani disebut sedang memainkan peran ice breaker atau pencair suasana dari ketegangan politik di Indonesia.
Terutama ketegangan yang timbul antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi.
Pasalnya, menuju Pilpres 2024, Puan Maharani dalam hal ini elite PDIP mengambil langkah untuk bertemu dan berkomunikasi dengan elite Partai Demokrat.
Puan berencana melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam waktu dekat.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, Puan Maharani tengah memainkan peran ice breaker.
"Mbak Puan ini kan putri dari Ibu Mega dan almarhum Taufik Kiemas yang mampu menjadi ice breaker ketika SBY berkuasa sebagai Presiden, Pak Taufik Kiemas inilah yang berhasil mencairkan hubungan PDIP dengan Demokrat."
Baca juga: Anies Baswedan Enggan Tanggapi Rencana Pertemuan AHY dengan Puan Maharani
"Saya melihat mbak Puan sedang mencoba memainkan fungsinya sebagai ice breaker," ungkap Burhanuddin dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (12/6/2023).
Menurut Burhanuddin, PDIP mulai lebih inklusif dari sebelumnya yang terkesan menutup pintu dengan banyak partai.
"Termasuk statement sebelumnya yang dikeluarkan oleh PDIP yang mengatakan Demokrat dan PKS sulit untuk berkoalisi dengan PDIP," ungkap Burhanuddin.
Namun ternyata, setelah Rakernas, ada perubahan strategi yang menunjukkan PDIP lebih merangkul dan lebih inklusif.
Pertemuan AHY dan Puan Maharani, disebut membuka opsi lebih jauh jika Demokrat yang mengusung Anies Baswedan gagal di putaran pertama.
Setidaknya PDIP dan bacawapres usungannya yakni Ganjar Pranowo bisa berkoalisi dengan Demokrat di putaran kedua, termasuk juga untuk kepentingan Partai Demokrat.
Baca juga: NasDem Yakin Tak Ada Upaya Penjegalan Anies Baswedan Lewat Pertemuan AHY dan Puan Maharani
Disebut Mengganggu Koalisi Perubahan
Burhanuddin menilai, selagi AHY belum dipinang menjadi pasangan cawapres mendampingi Anies Baswedan, maka bisa saja Partai Demokrat mempertimbangkan tawaran PDIP untuk bekerja sama.
Walaupun memang Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan bahwa akan mendukung bacawapres usungan Partai NasDem, Anies Baswedan, di Pilpres 2024.
"Tafsir (mengganggu koalisi perubahan) semacam itu enggak bisa disalahkan juga kalau kemudian muncul seolah-olah ada gangguan kepada koalisi perubahan, tetapi kan bukan berarti keuntungan buat PDIP saja."
"Partai Demokrat juga bisa mengambil keuntungan dengan mengatakan kepada NasDem atau PKS mitra koalisinya, bahwa AHY itu juga dilirik oleh capres lain dan itu akan meningkatkan bargaining position, terutama ketika Anies Baswedan belum menentukan siapa cawapresnya," kata Burhanuddin.

Baca juga: NasDem Pastikan Rencana Pertemuan AHY dengan Puan Turut Dibahas Bersama Tim Koalisi Perubahan
Menurutnya, pertemuan AHY dengan Puan Maharani juga tentu akan membawa dampak bagi AHY.
"Ini meningkatkan daya tawarnya (AHY), tiba-tiba nama AHY disebut oleh Mbak Puan sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo itu kan jelas menaikkan posisi tawarnya," jelas Burhanuddin.
Di sisi lain, jika Anies Baswedan kalah di putaran kedua, maka Partai Demokrat harus mengambil langkah selanjutnya, yakni memilih bergabung dengan PDIP atau Partai Gerindra.
"Survei menunjukkan Mas Anies agak berat untuk masuk putaran kedua, maka partai-partai pendukung Mas Anies akan melihat siapa diantara Pak Prabowo atau Ganjar yang potensial menang."
"Jadi menurut saya sih saling menguntungkan hubungan kedua tokoh ini," ungkap Burhanuddin.
Sementara itu, dampak lain yang juga dinantikan publik adalah cairnya ketegangan menjelang Pemilu 2024.
"Sehingga partai yang selama ini dianggap sulit untuk bertemu seperti ini PDIP dan Demokrat sekalipun bisa bertemu dan bagus buat mencairkan suasana, bukan hanya di tingkat elite tapi juga di publik," ujar Burhanuddin.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.