Kamis, 2 Oktober 2025

Oknum Paspampres Aniaya Pemuda

Tak Saling Kenal, Awal Mula 3 Oknum TNI Incar Imam Masykur karena Tahu Komunitas Korban

Para pelaku penculikan, pemerasan dan penganiayaan terhadap warga Bireuen, Aceh, Imam Masykur (25) tak tahu detail identitas korban.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Tribunnews.com/ist
Imam Masykur, warga Gandapura, Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga disiksa oknum Paspampres - Para pelaku penculikan, pemerasan dan penganiayaan terhadap warga Bireuen, Aceh, Imam Masykur (25) tak saling kenal dengan korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Penculikan, pemerasan dan penganiayaan yang terjadi pada warga Bireuen, Aceh, Imam Masykur (25), sudah direncanakan oleh para tersangka. 

Adapun empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ialah tiga oknum TNI dan satu warga sipil. 

Tiga oknum TNI ini berinisial Praka RM (Riswandi Manik), Praka HS, dan Praka J.

Sementara, satu warga sipil berinisial MS, yang merupakan kakak ipar dari tersangka Praka RM.

Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Danpomdam Jaya), Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, mengatakan tiga oknum TNI  itu merupakan teman satu angkatan dan memiliki latar belakang sama berasal dari Aceh.

"Mereka ini (oknum TNI) semua satu angkatan, yang latar belakangnya orang-orang dari Aceh, yang sama-sama sedang di Jakarta," kata Irsyad, Selasa (29/8/2023) dikutip dari Serambinews.com. 

Baca juga: Akan Temui Keluarga Imam Masykur, LPSK Akui Siap Beri Perlindungan Fisik dan Pendampingan Hukum

Irsyad mengatakan, para tersangka itu berkumpul untuk merencanakan penculikan dan pemerasan terhadap Imam. 

"Mereka melakukan itu secara bersamaan (dan) terencana untuk (melakukan) penculikan dan pemerasan ini dari kelompok orang yang sama,” jelasnya.

Dikatakan Irsyad, para pelaku tidak saling mengenal secara detail identitas korban Imam Masykur.

Namun, mereka mengetahui kegiatan komunitas korban. 

Tersangka melakukan aksi kejinya karena mengetahui Imam menjual kosmetik dan obat-obatan. 

"Dia (pelaku) tidak saling kenal, tapi tahu komunitas korban ini berasal dari Aceh dan kegiatannya apa saja. Sehingga mereka melakukan tindakan tersebut,” bebernya.

Sejauh ini, Pomdam Jaya telah memeriksa 8 saksi terkait kasus meninggalnya Imam Masykur.

Ada Korban Lain

Imam Masykur, warga Gandapura, Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga disiksa oknum Paspampres.
Imam Masykur, warga Gandapura, Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga disiksa oknum Paspampres. (Tribunnews.com/ist)

Irsyad mengungkapkan ada korban lain yang diculik dan dianiaya oleh oknum Paspampres Praka Riswandi Manik (RM), selain Imam Masykur 

Dari hasil penyelidikan, ternyata ada korban selain Imam Masykur yang juga diculik.

Namun, korban lainnya dibuang di sekitar Tol Cikeas lantaran mengalami sesak napas.

Pelaku pun panik dan membuang korban di pinggir tol.

Korban tersebut lantas selamat dan kini diperiksa sebagai saksi.

"Yang diculik dua orang, tapi yang satu dilepas di sekitar Tol Cikeas karena dapati korban napas agak susah, karena takut korban dilepas, itu kami periksa jadi saksi,” jelas Irsyad, Selasa (29/8/2023).

Panglima TNI Minta Pelaku Dihukum Mati

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Yudo Margono prihatin atas kasus penga
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Yudo Margono prihatin atas kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres Praka Riswandi Manik dan rekan-rekannya hingga menyebabkan seorang warga Aceh, Imam Masykur meninggal dunia.

Atas kasus ini Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun meminta agar pelaku dihukum berat, termasuk hukuman mati.

Ia mengaku prihatin atas kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres Praka R dan rekan-rekannya.

Yudo juga memastikan oknum TNI pelaku penganiayaan ini akan dipecat dari keanggotaan TNI. 

Imbauan Panglima TNI itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono.

"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup, dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan," kata Julius, Senin (28/8/2023).

(Tribunnews.com/Milani Resti/Gita Irawan/Rifqah) (Serambinews.com/Agus Ramadhan) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved