Kamis, 21 Agustus 2025

AHY akan Tindaklanjuti Pengaduan yang Masuk di Lapor Mas Wapres Meski Tak Mudah Urus Persoalan Tanah

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono mengakui tidak mudah mengurus persoalan tanah warga.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui tidak mudah mengurus persoalan tanah warga. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui tidak mudah mengurus persoalan tanah warga.

Pernyataan itu disampaikan AHY merespons soal banyaknya persoalan sengketa tanah yang diadukan warga melalui program 'Lapor Mas Wapres'.

Baca juga: Baru 2 Pekan Jadi Menko, AHY Mau Belajar ke Para Pakar dan Ahli Bidang Infrastruktur-Konstruksi

Meski begitu, AHY menegaskan, pihaknya akan tetap menerima masukan dan menindaklanjuti apapun yang dikeluhkan warga lewat wadah tersebut.

"Kalau ada laporan-laporan termasuk kepada Bapak Wapres dan siapapun, kita harus terima, kita harus tindak lanjuti. Memang tidak mudah," kata AHY saat ditemui awak media di Gedung BJ Habibie, BRIN, Thamrin, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu juga menegaskan, dirinya sebagai menteri koordinator yang membawahi kementerian teknis seperti ATR/BPN akan meminta jajarannya untuk bisa bergerak cepat.

Menurut dia, pemerintah harus secara responsif dalam merespons keluhan dari warga.

Terlebih kata dia, Kementerian ATR/BPN memiliki kantor tanah dan kantor wilayah di seluruh daerah di Indonesia.

"Kita punya kantor-kantor pertanahan, tentunya kita imbau juga agar bisa bekerja secara baik, responsif terhadap aduan masyarakat," ujar dia.

AHY juga menegaskan, pihaknya baik di jajaran Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan maupun Kementerian ATR/BPN akan berikan edukasi ke warga.

Baca juga: Cerita AHY Soal Pertemuan Presiden Prabowo dan SBY di Cikeas

Hal itu penting agar hak warga atas tanahnya bisa terjamin dan tidak mudah diserobot oleh oknum mafia tanah.

"Ini pengalaman ya, bahwa seringkali kita juga ada kecerobohan-kecerobohan yang akhirnya membuat kita menjadi korban. Nah disini pemerintah juga harus hadir, negara harus hadir, meyakinkan itu jangan terjadi," kata dia. 

"Kalau sengketa-sengketa lainnya, ya selalu ada ranah hukum yang kita jadikan sebagai acuan," tukas AHY.

Sebelumnya, Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan mencatat setidaknya sudah ada 200 lebih aduan masyarakat yang masuk ke program 'Lapor Mas Wapres' sejak dibuka pada Senin (11/11/2024).

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura mengatakan, dari ratusan pelaporan yang masuk tersebut, ada beberapa persoalan yang paling dominan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan