Kamis, 14 Agustus 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Prabowo Isyaratkan Reshuffle Kabinet, Dasco: Itu Warning untuk Para Menteri

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal sinyal reshuffle kabinet merupakan bentuk peringatan bagi par

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
ISU RESHUFFLE KABINET - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025). Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo soal sinyal reshuffle kabinet merupakan bentuk peringatan bagi para menteri. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco, mengatakan pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal sinyal reshuffle atau perombakan kabinet merupakan bentuk peringatan bagi para menteri. 

Dasco menilai, para menteri harus melakukan evaluasi di internalnya masing-masing. 

Prabowo sebelumnya mengatakan, bakal menyingkirkan mereka yang tidak mau bekerja untuk rakyat.

"Saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka, artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Dasco mengatakan, Presiden memiliki hak prerogatif untuk melakukan evaluasi terhadap kabinet setelah 100 hari bekerja. 

Masa 100 hari masa kerja pemerintahan Prabowo sudah terlewati setelah tanggal 28 Januari 2025 lalu.

Dasco menegaskan bahwa pada prinsipnya, Prabowo lah yang paling mengerti mengenai kinerja para menterinya. 

"Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari Presiden, tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya."

"Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," jelas Dasco.

Prabowo Subianto sebelumnya memberikan pernyataan keras soal peluang adanya reshuffle kabinet merah putih setelah lewat 100 hari pemerintahannya.

Prabowo mengatakan, dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.

Baca juga: Video Kode Prabowo akan Reshuffle Kabinet: Saya Singkirkan Menteri yang Tak Mau Bekerja untuk Rakyat

"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu."

"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.

Prabowo tidak merinci apakah pernyataan tersebut, pertanda adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Namun, ia berkelakar soal kemungkinan itu. 

"Mau lebih jelas lagi? hahaha," ujarnya.

Prabowo mengultimatum siapa pun pihak yang masih mencoba tak tertib dalam pemerintahannya.

Prabowo juga meminta semua pihak untuk berhenti melakukan tindak pidana korupsi di bawah pemerintahannya.

Ia juga mengingatkan siapa pun pihak yang masih tidak patuh dengan arahannya akan ditindak.

"100 hari pertama ya, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg (bandel), siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," kata Prabowo. 

(Tribunnews.com/Milani/Igman Ibrahim) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan