Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo
Keluarga Beberkan Kronologi Lengkap Pembunuhan Feni Ere: Hilang Misterius hingga Temuan Kerangka
Feni Ere (28) ditemukan tewas dalam kondisi kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan.
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Feni Ere (28) ditemukan tewas dalam kondisi kerangka di Palopo, Sulawesi Selatan.
Penemuan ini mengundang banyak pertanyaan terkait pelaku pembunuhan yang hingga kini masih belum terungkap.
Tim hukum pendamping keluarga Feni Ere menjelaskan kerangka Feni Ere ditemukan oleh beberapa pemuda yang sedang buang air kecil, lalu melihat ada ayam hutan dan mereka menduga melihat telur.
Namun, ternyata yang mereka lihat adalah tengkorak Feni Ere.
"Waktu itu ada beberapa pemuda sedang mampir di pinggir jalan, terus mencari tempat buang air kecil, terus tiba-tiba dia melihat ada ayam, ayam hutan, sehingga melihat ada seperti telur. Awalnya mereka duga itu tengkorak almarhumah Feni Ere," kata Mangatta Toding Allo, Tim Hukum Pendamping Keluarga Feni Ere kepada wartawan di kantor Badranaya Partnership, Jumat (14/3/2025).
Tim Hukum Keluarga Feni Ere kemudian membeberkan kronologi kejadian awal hilangnya Feni Ere hingga sampai saat ini:
Rabu, 24 Januari 2024:
- Siang hari Feni menghubungi ayahnya, Parman, menginformasikan bahwa ia berada di Palopo dan akan kembali ke Malili pada hari Selasa.
Jumat, 26 Januari 2024:
- Pada siang hari Parman menerima banyak panggilan tak terjawab dari anak-anaknya, Fitta dan Futri. Futri kemudian menginformasikan bahwa Feni tidak masuk kerja selama tiga hari.
- Parman dan istrinya, Inrawati, segera menuju ke kota Palopo.
- Pukul 14.30 WITA, Parman dan Inrawati tiba di rumah Feni dan tidak melihat ada mobil Feni di sana, dan ketika masuk melalui pintu samping, terdapat celana sot warna putih dengan bercak darah.
- Parman dan Inrawati mencari Feni di kamarnya, namun mereka tidak menemukan Feni, hanya terdapat lampu hias yang pecah dan terdapat noda darah. Parman dan Inrawati meneruskan pencarian di rumah.
- Pencarian berlanjut di 6 rumah sakit di Palopo. Parman dan Inrawati mencari mobil Feni di parkiran hingga masuk ke rumah sakit, namun Feni tidak ditemukan.
- Parman dan Inrawati mendatangi kantor cabang Honda Sanggar Laut, tempat Feni bekerja. Mereka bertemu Ipung, kepala cabang yang juga kakak dari Adit, pacar Feni. Parman dan Inrawati menanyakan keberadaan Adit dan Feni.
- Ipung menanggapi dengan emosi dan menghubungi Adit untuk datang ke kantor cabang Honda Sanggar Laut.
- Adit tidak kunjung datang dan Parman memutuskan pulang.
- Setibanya di rumah, Parman bertemu Iwan, teman Feni, dan memutuskan melaporkan hilangnya Feni ke Polres Palopo.
- Anggota Polres Palopo menuju TKP dan Parman menunjukkan barang bukti berupa celana sot warna putih yang terdapat bekas darah serta informasi mengenai adanya noda darah di sepatu hitam yang bertempat di rak sepatu, lampu hias yang pecah di dalam kamar Feni, selimut hilang, dan koper Feni yang hilang.
- Polisi mendatangi TKP dan mengamankan barang bukti seperti celana sot warna putih yang terdapat bekas darah, sepatu hitam bernoda darah di rak sepatu, dan mengamankan selimut serta koper Feni yang hilang.
Sabtu, 27 Januari 2024:
- Parman bersama Matius ke Polres Palopo untuk membuat Laporan Polisi terkait dugaan orang hilang berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor L/GANGGUAN/1/I/2024/SPKT/POLRES PALOPO/POLDA SULAWESI SELATAN.
Jumat, 2 Februari 2024:
- Adit bertemu dengan Parman di kantor polisi untuk mengambil mobil Toyota Innova yang dulu pernah dititipkan oleh Adit kepada Feni.
Senin, 27 Mei 2024:
- Aplikasi WhatsApp dari handphone Feni sempat terlihat dalam status online dan mengeluarkan diri dari grup WhatsApp keluarga. Status handphone adalah “berdering”, yang kemudian aplikasi WhatsApp dari handphone Feni berstatus tidak aktif hingga saat ini.
Juli 2024:
- Petunjuk penting mengenai Feni baru ditemukan di Makassar. Mobil Honda Brio milik Feni ditemukan di Makassar.
10 Februari 2025:
- Warga secara tidak sengaja menemukan kerangka yang diduga adalah kerangka Feni di dekat Jalan Poros Palopo-Toraja.
Kamis, 20 Februari 2025:
- Fitta Ere membuat laporan polisi ke Polres Palopo untuk melaporkan dugaan tindak pembunuhan Feni berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor LP/B/95/II/2025/SPKT/POLRES PALOPO/POLDA SULAWESI-SELATAN tertanggal 20 Februari 2025.
Jumat, 21 Februari 2025:
- Polres Palopo mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) Nomor B/124/II/RES.1.7/2025/Reskrim, yang pada pokoknya menginformasikan perkembangan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana pembunuhan terhadap Feni.
Sabtu, 22 Februari 2025:
- Polres Palopo mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) Nomor B/A.3/124.a/II/RES.1.7/2025/Reskrim,yang pada pokoknya menyatakan telah ditemukannya bukti permulaan yang cukup atas dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan perkara telah naik ke tingkat Penyidikan, sehingga telah jelas ditemukan adanya suatu tindak pidana yang dilakukan terhadap Feni.
Minggu, 9 Maret 2025:
- Polres Palopo mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) Nomor B/124-b/RES.1.7/III/2025/Reskrim, yang pada pokoknya menyatakan bahwa Tim penyidik telah melaksanakan pemeriksaan kepada 22 saksi serta olah TKP dan kegiatan penyidikan lainnya. Dalam mengawal kasus ini tim hukum pendamping keluarga Feni Ere mendesak penanganan kasus ini ditangani lebih cepat, mengingat kasus ini sudah berjalan cukup lama setahun yang lalu.
Tim hukum pendamping keluarga Feni Ere mendesak percepatan penanganan kasus ini, menilai progres yang lamban dan mendesak agar Polres Palopo menyerahkan kasus ini ke Polda Sulawesi Selatan agar cepat ditangani.
"Kami sangat menyesalkan beberapa hal. khususnya tentang perkembangan penanganan kasus di Polres Palopo yang membuat proses penyelidikan ini dan penyelidikan ini terkesan sangat lambat. Contohnya belum ada penetapan tersangka sampai dengan pemeriksaan saksi yang menurut kami tidak berurutan dan tidak seharusnya untuk mencari fakta yang terbaik. Kami betul-betul meminta kepada Polres Palopo dan Polda Sulawesi Selatan untuk betul-betul tegas menindaklanjuti ini," kata Mangatta Toding Allo.
Lambatnya penanganan kasus ini, menurut tim hukum pendamping keluarga Feni Ere, disebabkan oleh keterbatasan fasilitas teknologi di Polres Palopo, serta adanya dugaan terdapat dua oknum dari Polres Palopo menghambat proses penyelidikan.
"Salah satu faktor yang membuat pihak Polres Palopo belum menetapkan tersangka karena ada keterangan yang dinilai oleh Polres belum sesuai antara satu saksi dan saksi lainnya, dan yang kedua kami menduga alasan lambatnya ini juga karena keterbatasan fasilitas dan teknologi yang dimiliki oleh Polres Palopo," tuturnya.
"Tuntutan kami pertama adalah Polres Palopo menyerahkan atau Polda Sulawesi Selatan mengambil alih perkara dari pengusutan pembunuhan adik atau saudara Feni Ere ini," lanjutnya.
Tim hukum juga berencana melaporkan dua oknum anggota Polres Palopo yang diduga menghalangi penyelidikan sejak awal.
"Kami akan melaporkan oknum Polres Palopo yang kami duga kuat ada dua orang pada Januari 2024 lalu menghambat proses penyelidikan hilangnya Feni Ere, sehingga dia ditemukan dalam bentuk kerangka atau tulang," tegas Mangatta.
Jika tidak ada perkembangan signifikan, kata Mangatta, tim hukum akan mengeskalasi kasus ini ke tingkat nasional, melalui Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR-RI, yang dijadwalkan setelah Idulfitri.
"Kami juga merasa awalnya satu bulan mencoba percaya dengan kepolisian untuk mengusut proses ini, Polres Palopo khususnya. Tapi kami rasa ada banyak hambatan di sini. Makanya kami minta Polda Sulawesi Selatan untuk mengambil alih kasus ini dan menganggap ini benar-benar urgent karena jasad sudah ditemukan. Bukti bahwa ini adalah pembunuhan sudah ditemukan. Maka kalau memang pekan depan tidak ada, kami sudah berkoordinasi dengan Komisi III DPR-RI untuk mengatensi kasus ini dan sudah akan jadwalkan setelah lebaran untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) di sana," jelas Mangatta.(Grace Sanny Vania)
Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo
Petunjuk Pembunuhan Feni Ere, Mobil Terparkir di Makassar dan Koper Ditemukan di Rumah Tersangka |
---|
Motif Pembunuhan Feni Ere di Palopo, Pelaku Teman Ayah Korban dan Menyimpan Perasaan Suka |
---|
Detik-detik Pembunuhan Feni Ere Hingga Jasad Dibuang di Hutan, Terungkap Cara Pelaku Hilangkan Jejak |
---|
Sosok Ahmad Yani, Pembunuh Feni Ere yang Jasadnya Ditemukan Tinggal Kerangka, Rekan Ayah Korban |
---|
Kronologi Pembunuhan Feni Ere, Sempat Dirudapaksa, Pelakunya Teman Nongkrong Ayah Korban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.