Dampak Ekonomi Usai Perceraian Kian Berat, Ini Solusi dari Kemenag
Kemenag gelar pelatihan literasi keuangan keluarga untuk menekan dampak perceraian akibat ekonomi, dengan melatih penghulu dan penyuluh agama.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perceraian yang disebabkan oleh masalah ekonomi semakin menjadi perhatian serius di Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mengatasi persoalan ini dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai daerah.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat literasi keuangan keluarga, yang diharapkan dapat mengurangi angka perceraian akibat persoalan ekonomi.
Solusi Literasi Keuangan Pasca Perceraian
Menurut Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag, Cecep Khairul Anwar, perceraian tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat luas.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penguatan pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga.
"Sebagian besar perceraian dipicu oleh masalah ekonomi. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat pemahaman pengelolaan keuangan keluarga," ujar Cecep.
Baca juga: Pihak Baim Wong Siapkan Bantahan untuk Hadapi Banding Paula Verhoeven soal Perceraian
Dalam pelatihan tersebut, para penghulu dan penyuluh agama diharapkan dapat menjadi fasilitator yang membimbing pasangan suami istri agar tidak hanya harmonis secara emosional, tetapi juga tangguh secara finansial.
Cecep menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala KUA Selat Nasik, Bangka Belitung, Luthfi Alawi, yang turut hadir dalam pelatihan ini, mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat berguna untuk membantu pasangan calon pengantin (Catin) merencanakan keuangan rumah tangga.
"Kita tidak hanya mengajarkan psikologi kehidupan keluarga, tetapi juga pentingnya perencanaan keuangan yang matang," ujar Luthfi.

Sementara itu, Millah Kamelia, Penyuluh Agama Islam dari Jawa Timur, menilai bahwa literasi keuangan keluargamenjadi bekal penting bagi pasangan suami istri.
"Setelah pelatihan ini, saya akan menyampaikan materi tentang pengelolaan keuangan kepada Catin, masyarakat, dan majelis taklim," ungkap Millah.
Penyebab Utama Perceraian
Berdasarkan data Statistik Indonesia (2021–2025), masalah ekonomi masih menjadi faktor utama penyebab perceraian, dengan angka mencapai 100.198 kasus pada tahun 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi dalam rumah tangga berkontribusi besar terhadap tingginya angka perceraian di Indonesia.
Bimtek Fasilitator Keuangan Keluarga Angkatan 1 dan 2 dilaksanakan pada 6-9 Mei 2025, dengan menghadirkan narasumber seperti Psikolog Keluarga Alissa Wahid dan Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kemenag.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.