Mutasi dan Promosi di Polri
Profil Irjen Muhammad Iqbal, Jenderal Bintang Dua Polisi Jadi Sekjen DPD RI, Punya Karir Moncer
Irjen Muhammad Iqbal yang kini menjadi Sekjen DPD RI merupakan sosok polisi yang cukup moncer selam berkarir di korps Bhayangkara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irjen Muhammad Iqbal yang kini menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) merupakan sosok polisi yang cukup moncer selam berkarir di korps Bhayangkara.
Ia diketahui pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di Riau dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namanya cukup populer di tengah masyarakat, karena pernah menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya dan Kepala Divisi Humas Polri.
Kini ia dilantik menjadi Sekjen DPD RI menggantikan Rahman Hadi yang kini menduduki jabatan fungsional sebagai Analis Legislasi Ahli Utama.
Pelantikan Muhammad Iqbal sebagai Sekjen DPD RI digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Baca juga: Rekam Jejak Irjen Muhammad Iqbal, Eks Kapolda Riau Jadi Sekjen DPD RI, Pernah Usut Kasus Bom Sarinah
Pengambilan sumpah jabatan Muhammad Iqbal Sebagai Sekjen DPD RI dipimpin langsung Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin.
Setelah pelantikan, Muhammad Iqbal mengaku bersyukur.
Ia mengaku bakal bekerja maksimal atas amanah yang diberikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terhadapnya.
"Ini merupakan amanah bagi saya sudah ditugaskan oleh kepala kepolisian Republik Indonesia, bertugas melakukan kerja-kerja di DPD RI," ujarnya.
Baca juga: Mantan Kadiv Humas Polri Muhammad Iqbal Dilantik Jadi Sekjen DPD RI
"Saya akan melakukan kerja-kerja maksimal di sini melakukan dukungan administratif, keahlian, sesuai dengan tugas dan fungsi DPD secara konstitusi," pungkasnya.
Profil Irjen Muhammad Iqbal
Irjen Muhammad Iqbal Merupakan pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan pada 4 Juli 1970.
Sebelum berkarir di Polri, Muhammad Iqbal mengenyam pendidikan SMP dan SMA di Palembang.
Setelah lulus dari SMA 1 Palembang pada 1988, ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 1991.
Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, ia ditugaskan di Kalimantan menjadi Pamapta Polresta Banjarmasin Polda Kalselteng pada 1992.
Setahun kemudian, ia pun dipercaya menjadi Wakasat Lantas Polresta Banjarmasin Polda Kalselteng pada tahun 1993.
Pada 1994, ia diangkat menjadi Kasat Lantas Polres Kota Baru Polda Kalselteng.
Setelah bertugas di Kalimantan, ia pun mengikuti pendidikan spesialisasi Lalu Lintas di Belanda pada 1996.
Setelah lulus pendidikan di Belanda, ia menjadi Guru Muda I Pusdik Lantas Polri Serpong Tangerang pada tahun yang sama.
Ia kemudian menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2000.
Selanjutnya ia mendapatkan penugasan di Sumatera menjadi Kasat Lantas Poltabes Pekanbaru Polda Riau pada tahun 2000.
Pada 2003, ia dipercaya menjadi Wakapolresta Dumai Polda Riau dan setahun kemudian pada 2004, ia dipercaya menjadi Koorspri Kapolda Riau.
Kemudian pada 2005, ia bertugas di wilayah Jawa menjadi Koorspri Kapolda Jawa Timur.
Selanjutnya, ia pun menempuh pendidikan di Sekolah Staf Pimpinan Kepolisian (Sespimpol) pada tahun yang sama dan menjadi perwira menengah kepolisian.
Setelah lulus dari Sespimpol, Muhammad Iqbal kembali bertugas di Polda Jawa Timur.
Ia dipercaya menjadi Kasat Lantas Polwiltabes Surabaya Polda Jatim pada 2008, Kapolres Gresik (2009), Kapolres Sidoarjo (2010), dan Wakapolwiltabes Surabaya pada 2011.
Setelah bertugas di Jawa Timur, ia pun dirotasi menjadi Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada 2011.
Bertugas di wilayah Polda Metro Jaya, karirnya pun makin meroket. Ia dipercaya menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya pada 2013, dan menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2015.
Selanjutnya ia dirotasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Dalops Sops Polri dalam rangka mengikuti pendidikan di Lemhanas pada 2016.
Selanjutnya, ia kembali bertugas di Jawa Timur menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya pada 2016.
Setelah bertugas dari Surabaya, ia ditarik ke Mabes Polri menjadi Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri pada 2017.
Dengan jabatan tersebut, ia pun menyandang pangkat jenderal polisi bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen).
Setelah dari Mabes Polri, ia kembali bertugas di Jawa Timur menjabat sebagai Wakapolda Jatim pada 2018.
Tak lama, ia ditarik kembali ke Mabes Polri menempati jabatan Jenderal Bintang Dua atau Inspektur Jenderal (Irjen) yakni Kepala Divisi Humas Polri (Kadiv Humas).
Dengan jabatan baru tersebut, Iqbal pun menyandang pangkat Inspektur Jenderal.
Dua tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2020.
Hanya satu tahun bertugas di NTB, ia pun dirotasi menjadi Kapolda Riau pada 2021.
Lama bertugas di Riau, ia pun akhirnya ditarik menjadi perwira tinggi di Baharkam Polri untuk penugasan menjadi Sekjen DPD RI pada 2025.
Setelah dilantik menjadi Sekjen DPD RI, ia pun akan menyandang pangkat jenderal polisi bintang tiga atau Komjen Pol.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.