Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Tim TNI AD Rampungkan Investigasi Lapangan Insiden Ledakan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang di Garut
Tim investigasi TNI Angkatan Darat (AD) telah merampungkan investigasi lapangan terkait insiden pemusnahan amunisi afkir yang menewaskan 13 orang.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim investigasi TNI Angkatan Darat (AD) telah merampungkan investigasi lapangan terkait insiden pemusnahan amunisi afkir yang menewaskan 13 orang.
Empat prajurit TNI AD dan sembilan warga sipil tewas dalam insiden ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan bahan peledak afkir atau tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) lalu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan investigasi lapangan tersebut rampung pada Sabtu (17/5/2025) lalu.
"Tim investigasi telah kembali ke Jakarta karena kegiatan investigasi di lapangan telah selesai pada Sabtu kemarin," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (19/5/2025).
Selanjutnya, kata Wahyu, tim investigasi akan melakukan analisa terkait hasil temuan di lapangan.
Baca juga: Komnas HAM Gali Keterangan Aparat Hingga Keluarga Korban Insiden Pemusnahan Amunisi di Garut
Selain itu, lanjut dia, tim juga akan mencocokkan hasil uji terkait beberapa unsur yang telah dilakukan sebelumnya.
"Tahapan berikutnya, tentunya Tim akan melaksanakan analisa hasil temuan di lapangan dan juga mencocokkan hasil uji beberapa unsur yang telah dilakukan," ungkapnya.
Wahyu mengatakan saat ini garis polisi juga telah dilepas di lokasi.
Baca juga: Ketua DPR Perintahkan Komisi I Panggil Panglima TNI Soal Insiden Ledakan Amunisi di Garut
"Perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan kemudian," pungkasnya.
Sebelumnya, tim investigasi TNI Angkatan Darat (AD) telah menggali keterangan terhadap sejumlah saksi terkait insiden pemusnahan amunisi afkir di Garut Jawa Barat.
Wahyu menjelaskan tim telah meminta keterangan terhadap 21 saksi dari masyarakat terkait insiden tersebut.
Selain itu, kata dia, tim juga telah memeriksa keterangan terhadap 25 orang dari unsur TNI.
Tim juga telah mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan.
Hal tersebut, lanjut dia, termasuk terkait beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan tim untuk nantinya akan dianalisa.
Empat prajurit TNI AD yang dinyatakan tewas dalam insiden itu yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.
Selain itu sembilan warga sipil yang juga tewas dalam insiden tersebut yakni Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.