Kamis, 2 Oktober 2025

Muktamar PPP

Santer Diisukan Ingin Kuasai PPP lewat Amran Sulaiman, Haji Isam Beri Bantahan Begini

Haji Isam menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki informasi terkait pencalonan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai Ketua Umum PPP.

|
NET
BANTAH CAWE CAWE - Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam. Ia angkat bicara menanggapi soal namanya disebut ikut cawe-cawe soal urusan calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam angkat bicara menanggapi soal namanya disebut ikut cawe-cawe soal urusan calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Haji Isam menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki informasi terkait pencalonan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai Ketua Umum PPP.

Haji Isam menyatakan bahwa langkah Amran untuk maju sebagai calon Ketua Umum merupakan hak politiknya.

" Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu," ungkap Haji Isam, Selasa, 27 Mei 2025.

Haji Isam juga membantah tudingan bahwa dirinya berusaha memuluskan langkah Amran Sulaiman untuk menguasai PPP.

Ia menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak akurat dan tidak berdasar.

"Saya tidak tahu," tegas Haji Isam, menanggapi isu yang menyebutkan bahwa dirinya dan Amran sedang menunggu restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih PPP.

Haji Isam juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa dirinya bertemu dengan Plt Ketum PPP Mardiono di Jakarta setelah Pemilu 2024.

Dalam narasi yang beredar, Mardiono menawarkan Haji Isam untuk mengambil alih PPP

“Tidak pernah dan saya tidak tahu menahu soal itu," kata Haji Isam.

Haji Isam juga turut menyanyangkan, dikaitkan dirinya dengan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih (KMP). 

Padahal sudah jelas, Presiden Prabowo Subianto memilih para menteri tentunya dengan banyak pertimbangan. Berdasarkan kemampuan, kecakapan dan integritas.

Apalagi, latar belakang yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto, sangat independen. Jadi bukan karena kedekatan dengan seseorang.  

"Mereka (menteri) orang profesional, dipilih karena mempunyai kemampuan di bidangnya. Bukan karena kedekatan saya dengan mereka," tandas  Haji Isam.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy sudah membantah kabar tak sedap yang menerpa Haji Isam terkait rencana mengakuisisi (ambil alih) PPP.

Dia bilang, munculnya nama Mentan Amran sebagai kandidat Ketum PPP, murni hasil diskusi di internal pengurus partai.

“Tidak ada sama sekali upaya Haji Isam untuk mengakuisisi PPP. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun,” ujar Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy.

Rommy menegaskan, PPP melihat potensi Mentan Amran karena mempertimbangkan kemampuan dan ketokohannya.

Kebetulan, PPP saat ini membutuhkan tokoh yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimiliki untuk membesarkan kembali parpol yang berdiri sejak 5 Januari 1973.

Rommy Bantah Jokowi Cawe-cawe Rayu Amran

Diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini sedang berjibaku mencari ketua umum yang baru.

Partai orde baru (orba) itu gagal menempatkan kadernya di DPR RI pada periode 2024-2029, sebab saat Pemilu 2024 meraih hasil jeblok.

Untuk itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, berupaya mencari ketua umum baru dari luar partai.  

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi menyayangkan sikap Rommy.

Menurutnya, Rommy telah melakukan eksploitasi terhadap PPP

"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," ujar Rusli dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2025). 

Diketahui, sejumlah tokoh dari luar partai dibujuk Rommy untuk menjadi calon ketua umum PPP

Terdapat nama seperti Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Anies Baswedan, hingga eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman. 

Rusli sendiri terbuka jika tokoh dari eksternal ingin bergabung dengan PPP

Namun, ia mengingatkan mekanisme dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur masuk dan keluarnya seseorang dari PPP

"Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan. Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya," tegas Rusli. 

Rusli berharap, ke depannya para kader tetap dapat menjaga muruah PPP dan tidak memperdagangkan partai. 

Apalagi saat ini ia melihat, nama-nama dari internal PPP masih layak diberi kesempatan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu. 

"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," ujar Rusli. 

Sumber: WARTA KOTA

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved