Muktamar PPP
Kader PPP Minta Romahurmuziy Tidak Buat Kegaduhan Jelang Muktamar dan Berhenti Obral Partai
Menurut Madjid, apa yang dilakukan oleh Rommy tersebut merupakan bagian dari mengobral partai.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Madjid Nampira memberikan respons terhadap pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy yang mengaku menjalin komunikasi dengan banyak tokoh untuk menjadi Ketua Umum DPP PPP.
Menurut Madjid, apa yang dilakukan oleh Rommy tersebut merupakan bagian dari mengobral partai.
Oleh karenanya dia meminta agar senior PPP yang akrab disapa Gus Rommy itu untuk tidak membuat kegaduhan dan perpecahan di internal PPP jelang Muktamar X yang rencana digelar pada September 2025 mendatang.
"Saat Rommy memimpin PPP 2019 dan tertangkap KPK itu adalah awal kehancuran dan kegagalan PPP. Saat itu, PPP memiliki kursi 39 di DPR, namun 2019 karena Rommy kursi berkurang 20, sehingga menjadi 19 saja. PPP juga tercemar karena Rommy,” ujar Madjid dalam keterangan resminya, Kamis (29/5/2025).
Madjid menilai, upaya Gus Rommy memperdagangkan partai saat ini hanya dilakukan untuk kepentingan pribadi saja.
Pasalnya apa yang dilakukan oleh para kader PPP di daerah menurut dia, berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Mantan Ketua Umum PPP tersebut.
"PPP ini terlihat seolah tidak punya marwah dengan diobral sana-sini oleh Rommy," ungkapnya.
Madjid pun meminta kepada Rommy untuk tidak lagi membuat narasi yang mempermalukan PPP di publik.
Sebab menurutnya, hal ini malah akan membuat citra PPP semakin tidak baik dan tidak akan diminati rakyat.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rusli Effendi.
Dia menyayangkan sikap Romahurmuziy yang dianggapnya mengekploitasi PPP.
Hal itu diungkapkan Rusli, lantaran belakangan ini Romahurmuziy mengaku telah menawarkan jabatan Ketua Umum DPP PPP kepada beberapa tokoh eksternal PPP untuk lima tahun ke depan.
Salah satu yang mencuat disampaikan oleh Romahurmuziy atau yang karib disapa Gus Rommy itu yakni nama Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman.
"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," kata Rusli dalam tanggapannya, Senin (26/5/2025).
Rusli mengaku, PPP akan sangat menyambut baik jika memang ada tokoh eksternal yang ingin bergabung bersama.
Namun kata dia, setiap pihak yang mau masuk partai atau bahkan keluar harus ada mekanisme atau aturan yang dipatuhi.
Adapun aturan yang dimaksud Rusli, didasarkan pada anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai berlogo Kakbah tersebut.
"Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan. Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART," kata dia.
"Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya,” ungkap Rusli.
Rusli lantas berharap ke depan para kader dapat menjaga marwah PPP dengan tidak memperdagangkan partai.
Pasalnya kata dia, hingga saat ini tokoh dari internal partai juga masih layak diberi kesempatan untuk memimpin.
"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy menyatakan, dirinya memberikan masukan kepada jajaran pengurus DPP PPP untuk memasukan nama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman untuk menjadi Ketua Umum DPP PPP periode mendatang.
Politikus yang akrab disapa Gus Rommy tersebut membeberkan alasannya mendorong nama Amran Sulaiman.
Kata Gus Rommy, Amran diyakini memiliki potensi untuk membawa PPP kembali memperoleh kursi di DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029 mendatang.
"Apalagi dengan pak Amran, saya sudah berteman baik selama hampir 2 dekade. Itu pun saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makasar meyakinkan beliau," kata Gus Rommy saat dimintai tanggapannya, Senin (26/5/2025).
Gus Rommy lantas membeberkan kalau dirinya turut meminta saran dan masukan kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Kata dia, Jokowi memberikan respons positif terhadap nama Amran Sulaiman untuk memimpin PPP.
"Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama pak Amran. Karena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata dia.
Hanya saja, hingga hari ini, Gus Rommy menyebut belum ada kepastian dari Amran Sulaiman untuk gabung dan memimpin PPP.
Kata dia, Amran ada posisi tengah menunggu apa yang menjadi keputusannya nanti. Terlebih saat ini, Amran tengah menjalani tugas dan tanggungjawab sebagai Menteri di Kabinet Merah Putih.
"Sampai saat ini pun, pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," ujarnya.
Terkait dengan apakah nantinya Amran akan benar didorong sebagai bakal calon ketua umum PPP, Gus Rommy menyebut hal itu ada pada kewenangan muktamirin dari PPP dalam Muktamar PPP September mendatang.
"Apakah pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya. Tugas saya dan para senior di DPP hanya menyajikan menu terbaik. Semua keputusan kembali kepada para pemegang suara, yakni muktamirin," kata dia.
Meski begitu kata Gus Rommy, sejatinya dia turut menyampaikan beberapa nama selain Amran Sulaiman saat diskusi dengan Jokowi.
Namun dari hasil diskusi tersebut, nama Amran Sulaiman yang disebut lebih mampu menjawab kebutuhan PPP.
"Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang," kata dia.
"Tentu ini tak terlepas dari pengetahuan, pak Jokowi, bahwa pak Amran adalah menteri kabinetnya pada periode pertama," tegas Gus Rommy.
Baca juga: Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Pengamat Politik: Upaya Bisa Kembali Lolos ke Parlemen
Adapun beberapa nama tokoh yang muncul kata Gus Rommy yakni, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial RI Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie, mantan Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto, hingga nama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman.
Muktamar PPP
Anies Bertemu Romahurmuziy, Benarkah Bahas Kursi Ketum PPP? Jubir Beri Penjelasan |
---|
Juru Bicara PPP Klaim Awalnya Dudung Abdurachman yang Menyatakan Ingin Gabung Partai |
---|
PPP Enggan Ambil Pusing Penolakan Dudung Abdurachman Jadi Ketua Umum Partai |
---|
Namanya Masuk Bursa Caketum PPP, Dudung Abdurachman Ungkap Tak Berminat: Saya Belum Mau Berpolitik |
---|
Ketua DPP Sebut Langkah Rommy Ajak Tokoh Bergabung Demi Mengembalikan PPP Ke Senayan di 2029 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.