Jokowi dan Kiprah Politiknya
Rocky Gerung: PSI Sejak Awal Memang Disiapkan dari dan untuk Jokowi
Rocky Gerung merasa tak terkejut dengan sinyal Jokowi singgah di PSI, karena dari awal sudah menduga bahwa itu partai yang disiapkan untuk Jokowi
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahwa sejak awal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang disiapkan dari dan untuk Joko Widodo (Jokowi), Presiden RI ke-7.
Termasuk, untuk para pendukung Jokowi yang ingin membawa partai tersebut masuk dalam Pemilu 2029.
Sehingga, memang masuk akal jika sekarang Jokowi melempar sinyal untuk merapat ke partai yang diketuai oleh anaknya, Kaesang Pangarep.
Pendapat itu ia sampaikan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/6/2025).
"Itu yang bukan kita sesalkan ya, memang begitu nasibnya sebetulnya, karena dari awal saya juga menduga bahwa itu partai yang disiapkan untuk kalangan pendukung Jokowi."
"Jadi kalau partai itu kemudian jadi tunggangan Jokowi hari ini ya makin masuk akal," kata Rocky Gerung.
Nanti, kata Rocky Gerung, akan muncul partai dinasti baru ini.
"Mungkin Pak Jokowi jadi semacam ketua dewan pembina. Saudara Kaesang tetap sebagai ketuanya. Pak Gibran akan ada di situ untuk melengkapi sejarah kedinastian," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai PSI memang didesain eksklusif, untuk kalangan orang dekat Jokowi.
"Kita boleh sebutkan itu, karena dari awal memang sifat partai itu adalah eksklusif."
"Sebetulnya dia mau inklusif memasukkan semua, tetapi arah kepemimpinan selalu eksklusif dan basis finansialnya tentu dari oligarki itu," papar Rocky Gerung.
Baca juga: Membaca Sinyal Jokowi Tolak PPP dan Merapat ke PSI, Adi Prayitno Soroti DNA Politik dan Chemistry
Di sisi lain, Jokowi pun harus memulai kembali untuk berkiprah di dunia politik.
"Jadi sekali lagi kemampuan Jokowi untuk manuvering memang walaupun semakin terbatas tetapi dia harus keluar dengan semacam percikan politik baru (seperti masuk ke PSI). Jadi masuk PSI itu artinya membuat percikan, menstarter kembali politiknya."
"Dengan harapan bahwa partai itu bisa ikut Pemilu 2029, jadi dari awal kita dukung aja Pak Jokowi ikut di dalam partai yang memang disediakan oleh dari dan untuk dia itu dengan alasan apa pun," tandas Rocky Gerung.
PSI Ganti Haluan
Dalam kesempatan yang sama, Rocky Gerung turut mengomentari arah idealisme PSI, yang belakangan kabur.
Pasalnya, PSI yang dulu membawa ide sosialisme, keadilan, dan kebebasan manusia yang disampaikan lewat anak muda, kini beralih pada kebutuhan Jokowi dan keluarga.
Pergeseran idealisme PSI ini telah teramati oleh Rocky Gerung.
"Tentu saya kenal PSI dari awal, karena di awal-awal pembentukan partai itu, saya termasuk yang jadi semacam narasumber untuk memberi ceramah pada teman-teman muda pada waktu itu ya."
"Pada waktu itu saya menganggap bahwa PSI sebuah partai yang diajukan untuk menjadikan sebut saja ide sosialisme, ide kebebasan manusia, ide keadilan dilaksanakan melalui anak-anak muda ini kan. Itu idealnya begitu," jelas Rocky Gerung.
Kala itu, ia mengaku dihubungi Raja Juli dan Grace Natalie, dua tokoh yang ikut mendirikan PSI pada 16 November 2014.
"Waktu itu, saya ikut menulis, bahkan mungkin saya pertama kali menulis atau diminta menulis di jurnal mereka. Saya juga ikut atau mungkin juga yang pertama menjelaskan, apa artinya solidaritas, apa artinya bunga mawar merah, apa artinya sistem partai."
"Jadi pada waktu partai itu dibentuk, Raja Juli dan Grace Natalie hubungi saya untuk memberi ceramah pertama tuh. Jadi sekali lagi, saya kenal asal-usul atau intensi dari partai itu, tapi kemudian partai itu berubah menjadi partai oligarki," papar Rocky Gerung.
Momen Jokowi Pilih PSI
Dalam sebuah wawancara dengan awak media di Solo, Jumat (6/6/2025), Jokowi menegaskan lebih memilih PSI daripada PPP.
Jokowi pun menegaskan dirinya masih memilih tetap berada di PSI meski belum ada pencalonan resmi terhadap dirinya sebagai ketua umum.
“Saya di PSI saja lah,” ujar Jokowi singkat.
Pernyataan itu memperkuat spekulasi arah politik Jokowi pasca-menanggalkan statusnya sebagai presiden.
Jika benar Jokowi bergabung ke PSI, langkah ini diyakini akan membawa pengaruh signifikan terhadap dinamika politik menjelang Pemilu 2029.
PSI: Sejak Awal Kami Rumah Jokowi
Menanggapi hal itu, PPSI menyatakan siap untuk menyambut Jokowi.
Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menegaskan bahwa seluruh pengurus dan kader terbuka menerima Jokowi sebagai bagian dari keluarga besar PSI.
“Seluruh kader, pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung ke PSI,” kata Andy kepada wartawan, Minggu (8/6/2025).
Andy menyebut PSI sejak awal didirikan memang telah menjadikan Jokowi sebagai sosok sentral dalam perjuangan politik mereka.
“PSI bagaimanapun sejak awal adalah rumah Pak Jokowi."
"Sejak awal, partai ini didirikan untuk mendukung Pak Jokowi dan akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia. Jadi, sekali lagi kami siap menyambut kedatangan Pak Jokowi,” tandas Andy.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rizkianingtyas Tiarasari/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.