Kamis, 4 September 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Bukan Ketua Umum, DPD PSI Sukoharjo Ungkap Posisi Jokowi: Rencananya Dewan Pembina

Tak ada nama Jokowi sebagai kandidat Ketua Umum PSI, tetapi akan disiapkan posisi khusus bagi mantan Gubernur Jakarta tersebut.

|
Instagram @jokowi
KONGRES PSI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi dalam  acara Kompas 100 CEO Forum ke-15 yang diselenggarakan di Ruang Konferensi Pers, Istana Garuda, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat, 11 Oktober 2024. Tak ada nama Jokowi sebagai kandidat Ketua Umum PSI, tetapi akan disiapkan posisi khusus bagi mantan Gubernur Jakarta tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan digelar pada 19-20 Juli 2025 mendatang di Kota Solo, Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu, PSI akan mengumumkan dan menetapkan ketua umum baru yang dipilih melalui sistem e-vote.

Namun, dari tiga orang yang bersaing untuk mendapatkan kursi Ketua Umum PSI, tak ada nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Meski begitu, PSI akan menyiapkan posisi khusus bagi mantan Gubernur Jakarta tersebut.

Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto, mengonfirmasi nama Jokowi memang tidak diajukan sebagai kandidat Ketua Umum PSI.

Walaupun banyak kader PSI yang berharap Jokowi bersedia memimpin partai, sambungnya, tetapi faktor usia menjadi pertimbangan utama.

“Pak Jokowi tidak masuk kandidat ketum. Sebenarnya banyak yang ingin beliau jadi ketum, tapi beliau sudah sepuh dan tidak mungkin beliau menyodorkan diri membawa map ke DPP,” ujar Farid, dilansir Tribun Solo, Selasa (15/7/2025).

Sebagai bentuk penghormatan simbolisme politik, PSI berencana menempatkan Jokowi sebagai Dewan Pembina Partai.

Posisi ini akan secara resmi ditetapkan dalam Kongres Nasional di Graha Saba Buana, Solo, pada 19 Juli 2025 mendatang.

“Posisi Pak Jokowi rencananya sebagai Dewan Pembina yang bakal dipilih saat Kongres di Solo nanti,” ucap Farid.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dipastikan akan menghadiri Kongres PSI.

Baca juga: Jokowi Singgung Agenda Politik Besar, PDIP Sarankan Fokus Pencerahan Bangsa

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan langsung perihal kedatangannya itu.

Jokowi diagendakan mengikuti sesi diskusi terbuka bersama para kader.

“Insyaallah saya datang. Insyaallah saya hadir. Saya diundang insyaallah saya hadir. Itu tanyakan ke PSI (sebagai narasumber),” jelasnya, Senin (14/7/2025).

Ia pun mengapresiasi PSI mengadopsi idenya menjadikan Partai Super Tbk.

Layaknya sebuah perusahaan Tbk, partai ini dimiliki oleh semua anggota dengan melibatkan secara langsung pemilihan ketua.

“Menurut saya yang pertama PSI Partai Super Tbk itu saya kira dalam implementasi seperti apa kan belum tapi paling tidak partai super tbk sudah dipakai oleh PSI." 

"Partai yang milik seluruh anggota, terbuka untuk semuanya, dan yang paling penting ada pemilu raya, ada pilihan ketua dan dilaksanakan dengan e-voting, voting online satu anggota satu suara. Yang ikut berpartisipasi saya kira sebuah hal yang sangat baik,” ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga merespons soal logo PSI yang berubah dengan gambar seperti gajah.

“Saya kira baik-baik saja (logo). Sebuah brand perlu terus diperbarui. Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat." 

"Disesuaikan dengan kalau dalam bisnis permintaan pasar brand itu bisa diubah bisa diganti total saya kira baik-baik saja,” ungkapnya.

Bendera dengan logo baru telah dipasang di sejumlah ruas jalan. Jokowi sendiri telah melihat logo-logo tersebut dipasang di dekat kediamannya.

“Tadi juga baru melihat di depan keren. Semua masih dalam perhitungan. Perlu pertimbangan-pertimbangan yang matang,” terangnya. 

Perebutan Posisi Ketua Umum PSI Memanas

Tiga orang yang bersaing untuk mendapatkan kursi Ketua Umum PSI adalah Ronald A Sinaga alias Bro Ron, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang.

Saat ini Kaesang mulai unggul atas rivalnya, Bro Ron, dalam pemilihan raya (Pemira) Ketua Umum PSI periode 2025–2030.

Data sementara menunjukkan, lebih dari 60 ribu suara telah masuk dari total 187.306 pemilih tetap.

Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, menyebut suara terbanyak sejauh ini berasal dari lima provinsi utama: Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, serta sejumlah daerah lainnya.

"Kalau saya intip di posisi terakhir, kelihatannya sekarang itu Mas Kaesang sudah unggul meskipun masih ada peluang bagi dua kandidat lainnya untuk menyusul," ujar Andy di Sekretariat DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Sistem e-voting telah dibuka sejak 12 Juli dan akan ditutup pada 18 Juli 2025 pukul 24.00 WIB. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul DPD PSI Sukoharjo Ungkap Posisi Jokowi: Bukan Ketum, tapi Dewan Pembina.

(Tribunnews.com/Deni/Gita)(TribunSolo.com/Anang Maruf)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan