Sabtu, 20 September 2025

Sekolah Rakyat

Mendikdasmen Sebut Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur Bukan karena Upah atau Insentif

Pihaknya juga sudah melaporkan perihal pengunduran diri para guru Sekolah Rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Reza Deni
Diskominfo Kabupaten Bogor
SEKOLAH RAKYAT BOGOR - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Program Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Suweno, pada Senin (14/7/2025). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memastikan banyaknya guru Sekolah Rakyat yang mundur bukan karena masalah upah atau insentif. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memastikan banyaknya guru Sekolah Rakyat yang mundur bukan karena masalah upah atau insentif.

Upah adalah hak pekerja yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dan dibayarkan oleh pemberi kerja.

Insentif adalah tambahan penghasilan atau imbalan yang diberikan kepada seseorang—biasanya karyawan atau pekerja—sebagai bentuk apresiasi atas kinerja, prestasi, atau kontribusi tertentu, dan bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja.

Ada satu alasan yang Muti tahu dari mundurnya para guru Sekolah Rakyat tersebut.

Baca juga: Mensos Gus Ipul: Hanya 115 Siswa Batal Masuk Sekolah Rakyat

Guru adalah sosok yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan pembentukan karakter manusia. 

"Kalau kemarin yang disampaikan itu sebagian karena domisilinya jauh. Kemudian yang kedua, ya mungkin ada alasan-alasan lain yang membuat mereka mengundurkan diri," kata Mu'ti di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, (31/7/2025).

Dia menyebut pihaknya juga sudah melaporkan perihal pengunduran diri para guru Sekolah Rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Soal guru yang mengundurkan diri disampaikan ke kami juga, sudah ada penggantinya, dan sudah dilaporkan Pak Menteri Sosial kepada Pak Presiden. InsyaAllah tidak ada masalah," kata dia.

Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama (boarding school) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya oleh Kementerian Sosial, sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan alasan ada guru SekolahRakyat yang mengundurkan diri.

Gus Ipul mengatakan terdapat sebanyak 160 dari 1.500 guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri. 

Guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, karena mendapatkan penugasan yang jauh dari tempat tinggalnya. 

"Ada 1.500 lebih yang dinyatakan lulus dan berkomitmen untuk mengajar di sekolah rakyat. Setelah penempatan sebagian diantaranya mengundurkan diri. Umumnya alasannya karena jauh dari tempat tinggalnya dan yang mengundurkan diri itu sekitar 160 dari 1.500 lebih," ungkap Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Sekolah Rakyat di Padang, Fokus pada Anak Marginal

Dirinya mengatakan penempatan penugasan guru Sekolah Rakyat melalui sistem. 

Penempatan tersebut, menurut Gus Ipul, tidak dilakukan oleh Kementerian Sosial.

"Karena sistem kadang-kadang ya memang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya," tuturnya.

Meski begitu, Gus Ipul mengatakan ke depannya ketika Sekolah Rakyat telah berada di semua kabupaten kota, maka distribusi guru bakal merata. 

"Tapi sebenarnya ke depan, tapi ini nanti dong. Nanti kan pada akhirnya kalau sesuai rencana setiap kabupaten, kota memiliki satu sekolah rakyat. Sebenarnya akhirnya ya rata juga ini," jelasnya.

Para guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, bakal diisi oleh penggantinya. 

"Tapi semuanya sudah disiapkan penggantinya dan tidak ada paksaan," pungkasnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan