Sekolah Rakyat
Mendikdasmen Sebut Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur Bukan karena Upah atau Insentif
Pihaknya juga sudah melaporkan perihal pengunduran diri para guru Sekolah Rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti memastikan banyaknya guru Sekolah Rakyat yang mundur bukan karena masalah upah atau insentif.
Upah adalah hak pekerja yang diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dan dibayarkan oleh pemberi kerja.
Insentif adalah tambahan penghasilan atau imbalan yang diberikan kepada seseorang—biasanya karyawan atau pekerja—sebagai bentuk apresiasi atas kinerja, prestasi, atau kontribusi tertentu, dan bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja.
Ada satu alasan yang Muti tahu dari mundurnya para guru Sekolah Rakyat tersebut.
Baca juga: Mensos Gus Ipul: Hanya 115 Siswa Batal Masuk Sekolah Rakyat
Guru adalah sosok yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan pembentukan karakter manusia.
"Kalau kemarin yang disampaikan itu sebagian karena domisilinya jauh. Kemudian yang kedua, ya mungkin ada alasan-alasan lain yang membuat mereka mengundurkan diri," kata Mu'ti di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, (31/7/2025).
Dia menyebut pihaknya juga sudah melaporkan perihal pengunduran diri para guru Sekolah Rakyat tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Soal guru yang mengundurkan diri disampaikan ke kami juga, sudah ada penggantinya, dan sudah dilaporkan Pak Menteri Sosial kepada Pak Presiden. InsyaAllah tidak ada masalah," kata dia.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama (boarding school) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya oleh Kementerian Sosial, sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan alasan ada guru SekolahRakyat yang mengundurkan diri.
Gus Ipul mengatakan terdapat sebanyak 160 dari 1.500 guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri.
Guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, karena mendapatkan penugasan yang jauh dari tempat tinggalnya.
"Ada 1.500 lebih yang dinyatakan lulus dan berkomitmen untuk mengajar di sekolah rakyat. Setelah penempatan sebagian diantaranya mengundurkan diri. Umumnya alasannya karena jauh dari tempat tinggalnya dan yang mengundurkan diri itu sekitar 160 dari 1.500 lebih," ungkap Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Sekolah Rakyat di Padang, Fokus pada Anak Marginal
Dirinya mengatakan penempatan penugasan guru Sekolah Rakyat melalui sistem.
Penempatan tersebut, menurut Gus Ipul, tidak dilakukan oleh Kementerian Sosial.
"Karena sistem kadang-kadang ya memang penempatannya jauh dari tempat tinggalnya," tuturnya.
Meski begitu, Gus Ipul mengatakan ke depannya ketika Sekolah Rakyat telah berada di semua kabupaten kota, maka distribusi guru bakal merata.
"Tapi sebenarnya ke depan, tapi ini nanti dong. Nanti kan pada akhirnya kalau sesuai rencana setiap kabupaten, kota memiliki satu sekolah rakyat. Sebenarnya akhirnya ya rata juga ini," jelasnya.
Para guru yang mengundurkan diri, kata Gus Ipul, bakal diisi oleh penggantinya.
"Tapi semuanya sudah disiapkan penggantinya dan tidak ada paksaan," pungkasnya.
Sekolah Rakyat
Prabowo Targetkan 165 Sekolah Rakyat Beroperasi pada Akhir September |
---|
Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat Tahap 3 Tahun 2025 Dibuka Kemensos, Ada 91 Formasi, Cek Syaratnya |
---|
Sekolah Rakyat Disebut Jalan Baru Berikan Akses Pendidikan Tanpa Sekat Ekonomi |
---|
Sekolah Rakyat Jadi yang Pertama Gunakan AI Talent DNA di Indonesia |
---|
Baznas RI Siap Dukung Program Sekolah Rakyat: Kalau di Situ Ada Asnaf, Pasti Kami Bantu |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.