Kamis, 21 Agustus 2025

Ijazah Jokowi

Peluncuran Buku ‘Jokowi's White Paper’ di UGM Tak Berjalan Mulus, Rismon Tuding Ada Sabotase

Peluncuran buku Jokowi's White Paper di UGM diwarnai pemadaman listrik, tudingan sabotase, dan penolakan kampus karena alasan politis

|
Tangkapan layar YouTube Langkah Update
JOKOWI'S WHITE PAPER - Pakar telematika Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, dan pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa, meluncurkan sebuah buku berjudul Jokowi's White Paper yang berisi tentang penelitian mengenai ijazah S-1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kawasan kompleks University Club (UC) UGM Yogyakarta pada Senin (18/7/2025). Namun, listrik-tiba-tiba padam saat acara dimulai. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Peluncuran buku Jokowi's White Paper karya Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Senin (18/8/2025) berlangsung di tengah kontroversi. 

Acara yang semula dijadwalkan di Ruang Nusantara University Club (UC) UGM terpaksa dipindahkan ke area kafe dan kantin karena larangan dari pihak keamanan kampus.

“Soft launching buku Jokowi's White Paper tetap dilakukan kemaren di UC resto and kafe UGM,” ujar Rismon kepada Tribunnews, Selasa (19/8/2025).

Rismon menuding adanya sabotase dalam peluncuran tersebut, termasuk pemadaman listrik dan matinya pendingin ruangan atau AC saat acara berlangsung.

“Meski disabotase dengan dimatikan listrik dan AC oleh otoritas UGM,” tudingnya.

Menurut kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, pemesanan ruangan telah dilakukan sejak Minggu (17/8/2025) dan pembayaran sudah ditransfer. Namun malam harinya, pihak UC UGM didatangi oleh Unit Pengamanan dan Polsek Bulaksumur untuk interogasi. Keesokan harinya, pemesanan dibatalkan sepihak melalui pesan WhatsApp dan uang muka dijanjikan akan dikembalikan.

Karena tamu sudah hadir, panitia tetap menggelar acara di kafe UC UGM dengan format makan siang yang diubah menjadi soft launching. Saat pembacaan doa, listrik dan AC mendadak mati.

“Ini bukan mati lampu alamiah… area yang akan digunakan untuk launching itu saja yang kemudian dipadamkan. Ini benar-benar tindakan brutal ya,” ujar Khozinudin, dikutip Kompas.com

Ia menambahkan, “Di era kemerdekaan yang sudah 80 tahun, ternyata kemerdekaan berpendapat itu belum merdeka, masih dijajah.”

Meski spanduk tidak bisa dipasang, acara tetap berlangsung berkat peralatan cadangan seperti wireless dan baterai. Sejumlah tokoh nasional turut hadir, termasuk Said Didu, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, dan Refly Harun.

Baca juga: Bukan Gaji, Ini Tunjangan DPR yang Meroket: Beras, Telur, Bensin, Rumah, Total Rp120 Juta

Pihak UGM melalui Juru Bicara Dr. I Made Andi Arsana membantah telah memfasilitasi kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemesanan awal menyebutkan acara hanya berupa “rapat kecil persiapan silaturahmi tokoh Jogja”, namun undangan yang beredar menunjukkan agenda sebenarnya adalah peluncuran buku.

“UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung dengan UGM,” kata Andi dalam keterangan tertulis.

Secara prosedural, lanjut Andi, perencanaan acara tidak sesuai kaidah yang berlaku di unit usaha UGM.

“Bagi UGM, acara dimaksud tidak menunjukkan keterbukaan sejak awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Karena itu UGM melakukan penolakan,” jelasnya. 

“Acara ini bernuansa politis seperti disebutkan, dan UGM tidak bersedia terlibat serta memfasilitasi kegiatan tersebut,” sambung dia.

Rismon menambahkan, peluncuran perdana atau grand launching akan digelar di Jakarta pada 27 Agustus 2025. 

“Kami akan grand launching buku tersebut di Jakarta tanggal 27 Agustus ini,” jelasnya.

Buku Jokowi's White Paper setebal 700 halaman dan terdiri dari 25 bab ini berisi penelitian ilmiah dari ketiga penulis mengenai dugaan kepalsuan ijazah S-1 Presiden Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan UGM.

Siapa Rismon Sianipar?

POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Tangkapan layar foto Rismon Sianipar saat hadir wawancara di Tribunnews, Jumat (13/6/2025).
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Tangkapan layar foto Rismon Sianipar saat hadir wawancara di Tribunnews, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews)

Rismon Hasiholan Sianipar adalah sosok akademisi dan peneliti asal Indonesia yang dikenal karena keahliannya dalam bidang forensik digital, kriptografi, dan pemrosesan sinyal multimedia.

Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 25 April 1977 dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada serta Universitas Yamaguchi, Jepang, Rismon menggabungkan pendekatan ilmiah dengan semangat aktivisme digital. Ia aktif membagikan analisis teknis melalui kanal YouTube Balige Academy, dan dikenal sebagai figur yang berani mengangkat isu-isu sensitif dengan pendekatan berbasis data dan teknologi.

Namanya mencuat ke publik setelah melontarkan tuduhan bahwa ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak autentik, berdasarkan analisis forensik terhadap dokumen akademik Jokowi. Klaim ini memicu kontroversi nasional, ditanggapi keras oleh pihak UGM, dan bahkan berbalik menjadi sorotan terhadap keabsahan ijazah Rismon sendiri. 

Baca juga: Jokowis White Paper, Buku yang Ditulis Roy Suryo cs tentang Dugaan Kepalsuan Ijazah Jokowi Dirilis

Meski dilaporkan ke polisi atas dugaan penyebaran informasi palsu, Rismon tetap tampil sebagai peneliti independen yang menyuarakan transparansi dan akuntabilitas, menjadikan dirinya tokoh yang tak hanya kontroversial, tapi juga mencerminkan ketegangan antara ilmu pengetahuan dan politik di era digital.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan