Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan Maulid Nabi 1447 H Digelar di Masjid Istiqlal, Cek Jadwalnya
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tingkat Kenegaraan akan digelar pada 4 September 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tingkat Kenegaraan digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Acara ini akan digelar pada 4 September 2025 dan diawali dengan istighasah, doa, serta zikir kebangsaan.
Adapun tema peringatan yakni "Ekoteologi; Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri".
Tahun ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Jumat, (5/9/2025).
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dirayakan oleh umat Islam setiap tahunnya pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.
Maulid Nabi dalam bahasa Arabnya yaitu Mawlid an-Nabi yang secara harfiah berarti "Kelahiran Nabi".
Peringatan ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk mengenang, meneladani, dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.
Jadwal Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tingkat Kenegaraan di Masjid Istiqlal
Dilansir dari Insagram @masjidistiqlal.official, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tingkat Kenegaraan, Kemenag RI mengundang seluruh umat untuk bersama-sama mengikuti peringatan dengan tema:
"Ekoteologi; Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri"
Acara akan diselenggarakan pada:
- Hari/Tanggal: Kamis, 12 Rabiul Awal 1447 H / 04 September 2025 M
- Waktu: Pukul 19.30 WIB s.d. selesai
- Tempat: Masjid Istiqlal, Jakarta di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat.
- Bersama:
Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA (Menteri Agama RI)
Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P (Menteri Lingkungan Hidup RI)
Baca juga: 50 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2025 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Direktur Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama, Ahmad Zayadi berharap acara ini menjadi momentum kebangsaan sekaligus penguatan spiritualitas umat.
Menurutnya, maulid tingkat kenegaraan bukan hanya seremoni keagamaan, tetapi juga wahana rekonsiliasi sosial.
Momentum kelahiran Nabi Muhammad saw ini selalu relevan untuk membangun harmoni, menumbuhkan semangat kebersamaan, serta memperkuat kohesi nasional.
"Dalam kondisi bangsa yang dinamis, kita membutuhkan energi spiritual yang menyejukkan. Maulid Nabi dapat menjadi wasilah untuk merajut rekonsiliasi nasional. Semangat kasih sayang dan persaudaraan yang dibawa Nabi Muhammad saw. harus kita aktualisasikan dalam kehidupan berbangsa," ujar Zayadi dalam rapat koordinasi persiapan Maulid tingkat Kenegaraan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/9/2025), dikutip dari laman resmi Kemenag.
Ia menjelaskan, peringatan maulid tahun ini dikemas dengan pendekatan yang lebih inklusif.
Istighasah akan menjadi pembuka rangkaian acara sebagai doa kolektif bangsa.
Keterlibatan masyarakat dalam doa bersama ini mencerminkan bahwa Maulid Nabi bukan hanya milik umat Islam, tetapi juga bagian dari kebersamaan bangsa Indonesia.
Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Dakwah dan HBI Ditjen Bimas Islam, Ria Arlina, mengungkapkan bahwa kelancaran acara akan sangat bergantung pada koordinasi detail di lapangan, mulai dari penataan tamu hingga distribusi konsumsi.
Ria menjelaskan, panitia akan menyediakan seribu snack box untuk tamu undangan.
Dari jumlah itu, 500 box dipersiapkan khusus bagi tamu VIP, sementara sisanya untuk undangan umum.
"Karena di area utama Masjid Istiqlal tidak diperkenankan makan dan minum, maka snack akan dikemas dalam goodie bag sehingga bisa dibawa pulang. Mekanisme distribusi untuk tamu VIP dan undangan lain perlu kita koordinasikan secara ketat agar berjalan tertib," jelasnya.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.