Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Bertemu Mensesneg di Istana, BEM SI Kerakyatan Tekan Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Makar
Mensesneg memberikan respon positif dan akan menyampaikannya segera kepada Presiden Prabowo Subianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah organisasi mahasiswa dan organisasi ekstra kampus mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis malam, (4/9/2024).
Mereka yang tiba 18.45 WIB baru keluar sekitar 21.45 WIB. Para mahasiswa diterima oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Mendikti Saintek Brian Yuliarto di Istana Negara.
Organisasi terdiri dari BEM SI Kerakyatan yang terdiri dari sejumlah kampus dan Organisasi Cipayung plus yang terdiri dari PII, HMI, GMNI , PMKRI, GMKI, PMII, KMHDI, dan HIMA PERSIS.
Ketua BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap mengatakan bahwa dalam pertemuan selama kurang lebih 3 jam tersebut poin yang disampaikan sama seperti yang ditujukan ke DPR.
Pertama yakni meminta pemerintah untuk segera mensahkan RUU Perampasan Aset.
Baca juga: Tak Ada Pembahasan Soal RUU Perampasan Aset saat Puan Maharani Kumpulkan Seluruh Ketua Fraksi DPR
"Kemarin sudah kami sampaikan di DPR RI," katanya.
Selain itu kata dia, pihaknya meminta Presiden untuk segera membentuk tim Investigasi adanya dugaan Makar dalam aksi unjukrasa dalam sepekan terakhir .
"Namun mungkin untuk hari ini, kami segera secara lantang juga atas nama BEM SI Kerakyatan menyampaikan bahwa kami dengan tegas untuk menuntut dan menekan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk segera membentuk tim investigasi terkait dugaan makar," katanya.
Menurut dia dalam pertemuan tersebut, Mensesneg memberikan respon positif dan akan menyampaikannya segera kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Tadi Bapak Mensesneg sudah memberikan respon yang cukup positif dan segera akan disampaikan ke Bapak Presiden. Kebetulan memang tadi sebetulnya Pak Presiden ingin menemui kami namun ada acara maulid di Istiqlal kebetulan," katanya.
Sementara itu Mendikti Saintek Brian Yuliarto mengatakan bahwa pertemuan antara pemerintah dengan mahasiswa berlangsung dengan hangat. Pertemuan membicarakan ide bagaimana memperbaiki bangsa ke depan agar lebih baik.
"Jadi kita ngobrol dari hati ke hati seperti apa pandangan-pandangan mahasiswa untuk memperbaiki hal-hal yang kurang untuk bisa membicarakan ide-ide bagaimana supaya Indonesia lebih cepat maju, lebih cepat bisa memperbaiki hal- hal yang ingin dicapai bersama," katanya.
Brian mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut juga para mahasiswa menyampaikan 17+8 tuntutan rakyat. Permintaan atau tuntutan tersebut dicatat untuk kemudian ditindaklanjuti.
"Tentu akan disampaikan Mensesneg ke Presiden. Tidak hanya ke Presiden tapi ke Kementerian-kementerian mana yang perlu kita perbaiki mana yang perlu kita tingkatkan," pungkasnya.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
| Aksi September Hitam di Yogya dan Seruan Bebaskan Kawan Kami Perdana Arie Mahasiswa UNY |
|---|
| Respons Penangkapan Mahasiswa dan Aktivis Kamisan, Aliansi Jogja Memanggil Serukan 9 Desakan |
|---|
| Intimidasi Wartawan Terulang, Jurnalis Tribun Papua Dicegat Polisi saat Meliput Aksi Demo Mahasiswa |
|---|
| Temui Koalisi Masyarakat Sipil, Kapolri: Polisi Ingin Jaga Ruang Demokrasi |
|---|
| PKS Nilai Akar Demo Akhir Agustus karena Beratnya Beban Hidup Masyarakat |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.