Munas PKS
Prabowo Sentil PKS Sempat Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 hingga Akhirnya Merapat ke KIM Plus
Di Munas VI PKS, Prabowo sempat berseloroh dengan memakai istilah merantau saat menggambarkan PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung manuver Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat mendukung pasangan calon presiden RI dan calon wakil presiden RI Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
PKS menjadi satu di antara tiga partai politik (parpol) utama di parlemen yang mendukung Anies Baswedan–Cak Imin dalam Pilpres 2024, bersama Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, pada Agustus 2024, PKS menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang terpilih sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI di Pilpres tersebut.
Adapun keputusan bergabung dengan koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran berdasarkan hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS yang digelar pada 9-12 Agustus 2024.
“Sesuai dengan musyawarah majelis syuro yang ke-11 yang dilaksanakan 9-12 Agustus 2024 kemarin, maka PKS sudah menyatakan diri, hasil Musyawarah Majelis Syuro itu memang betul bergabung dalam koalisi,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada wartawan di Tangerang, Selasa (20/8/2024), dikutip dari Kompas.
Keputusan merapat ke KIM Plus diambil PKS untuk mendukung stabilitas pemerintahan.
Sebelumnya, PKS sempat menjadi oposisi karena bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Cak Imin.
Dulu Merantau Sebentar
Terkini, saat menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025), Prabowo membahas manuver partai berlambang bulan sabit dan untaian 17 butir padi berwarna oranye tersebut.
Bahkan, Prabowo sempat berseloroh dengan memakai istilah merantau saat menggambarkan PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 hingga akhirnya memutuskan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dipimpinnya.
Mantan Menteri Pertahanan RI (2019-2024) ini mengaku terkesan dengan arah politik dan kualitas kader PKS.
"Saudara-saudara. Saya terkesan sama PKS," kata Prabowo dalam pidatonya.
"Kenapa? Waktu PKS gabung di koalisi kami ya kan, setelah merantau sebentar kembali setelah gabung. Iya kan? Saya minta silakan ajukan kader yang terbaik untuk di kabinet. Iya kan?" tambahnya.
Baca juga: Seloroh Prabowo ke Kader PKS yang Sering Tepuk Tangan Saat Dirinya Pidato: Sayang Pemilu Masih Lama
"Saya pikir pasti ya kan kader politik entah tokoh-tokoh yang terkenal yang disampaikan profesor dari ITB. Boleh juga ini PKS," jelasnya.
Prabowo memuji PKS yang mengajukan teknokrat untuk berkontribusi kepada negara dan hingga kini menurutnya, sudah bekerja dengan sangat baik.
"Jadi, ternyata PKS ini juga punya suatu rasa tanggung jawab besar kepada negara, yang diajukan teknokrat ya. Teknokrat," ujar Prabowo.
"Walaupun saya percaya di semua partai banyak juga yang teknokrat yang kapabel dan saya alhamdulillah terima," sambungnya.
"Jadi, Saudara-saudara, terima kasih PKS, sampai sekarang yang saudara tunjuk berprestasi bekerja dengan sangat baik. Walaupun saya perhatikan menjelang 1 tahun rambut putihnya tambah banyak gitu," tambahnya.
Tidak Dendam kepada Anies Baswedan
Dalam Munas VI PKS ini, Prabowo juga menegaskan dirinya tidak memiliki dendam kepada saingannya di Pilpres 2024, Anies Baswedan.
Hal tersebut berkaitan dengan nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies kepada Prabowo dalam salah satu debat calon presiden jelang Pilpres 2024 lalu.
"Saudara-saudara ya politik seperti itu politik juga harus ramai. Enggak ada masalah. Aku tuh terus terang aja, saya tuh enggak dendam sama Anies, enggak. Kalau dikasih nilai 11 gue tuh gak apa-apa, eh bener loh," tutr Prabowo.
Malahan, Prabowo menilai, Anies memiliki peran langsung dalam kemenangan dirinya di Pilpres 2024.
Sebab, banyak ibu-ibu yang merasa simpati kepada Prabowo lantaran diberi nilai 11.
"Sebetulnya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan iya kan? Saudara-saudara kalau debat presiden bla bla bla kan enggak menarik, rakyat seneng liat ramai-ramai seneng, bener enggak? Jujur. Iya kan?" pungkasnya.
Agenda Munas PKS
Munas VI PKS digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu hingga Senin, 28–29 September 2025 sebagai ajang konsolidasi partai sekaligus menandai arah politik PKS untuk periode 2025–2030.
Adapun agenda utama Munas yakni pengukuhan kepengurusan baru baik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Majelis Pertimbangan Pusat (MPP), dan Dewan Syariah Pusat (DSP).
Presiden RI Prabowo Subianto hadir di penutupan acara ini, disambut langsung oleh Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman dan Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf.
Selain itu, ada beberapa tokoh yang hadir pula di Munas VI PKS.
Di antaranya: Menkopolkam RI Djamari Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli, Menteri Sekretaris Negara RI Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
(Tribunnews.com/Rizki A./Taufik Ismail) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.